Terbit: 6 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ada beberapa alasan kenapa zaman sekarang banyak wanita menggunakan IUD untuk alat kontrasepsinya. Pertama, IUD tidak memberi efek samping pada tubuh yang banyak. Wanita tidak akan alami obesitas. Selanjutnya IUD juga tahan lama hingga bisa dipakai lebih dari 1 tahun baru bisa diganti.

Seperti Apa Rasanya Memiliki IUD di Dalam Vagina

Alasan terakhir yang membuat banyak wanita memilih IUD adalah kemudahannya. Sekali pasang wanita tidak perlu memikirkan lagi kontrasepsi. Kalau KB pil, lupa minum beberapa hari bisa membuat wanita hamil setelah berhubungan badan dengan pasangan.

Meski memiliki banyak kemudahan, banyak wanita enggan melakukannya. Alasan utamanya takut. Sebenarnya seperti apa rasa IUD saat dipasang.

1. Menimbulkan perdarahan

Beberapa wanita tidak memiliki rahim yang mudah terbuka. Akibatnya saat pemasangan IUD kerap menimbulkan rasa sakit. Beberapa wanita akan alami perdarahan ringan selama beberapa Minggu sebelum kondisinya kembali normal.

2. Tidak terasa sakit hanya tekanan saja

Tidak semua wanita merasakan sakit. Perbedaan anatomi pada vagina menyebabkan wanita hanya merasa ada tekanan di dalam rahimnya. Selebihnya, proses berjalan normal dan IUD bisa mencegah kehamilan dengan sempurna.

3. Seperti ditindik

Beberapa wanita merasakan sakit yang besar meski tidak diikuti dengan perdarahan. Rasa sakit yang dirasakan bisa membuat wanita merasakan nyeri hingga mirip ditindik tanpa menggunakan bius sama sekali. Setelah prosedur, rasa sakit masih ada walau cuma sedikit.

4. Seperti ditusuk-tusuk

Beberapa wanita merasakan sakit seperti ditusuk-tusuk oleh pisau atau jarum mulai dari vagina hingga ke rahim. Rasa ini bertahan 5-10 menit saat pemasangan IUD dan akan menurun perlahan-lahan selama beberapa hari.

Sebagian besar prosedur dari IUD memang menyakitkan. Namun, untuk kontrasepsi jangka panjang, IUD adalah pilihan yang sangat tepat. Anda sendiri menggunakan KB jenis apa? Kalau IUD bagaimana rasanya?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi