Terbit: 4 March 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Mendengar kata psikopat, pikiran Anda mungkin langsung tertuju pada seseorang yang memiliki kepribadian misterius dan kejam sebagaimana direpresentasikan oleh sejumlah judul film yang mengangkat tema ini. Akan tetapi, apa definisi sebenarnya? Mari simak informasi selengkapnya mulai dari penyebab hingga pengobatannya!

Psikopat: Penyebab, Ciri Ciri, Diagnosis, Cara Mencegah

Apa Itu Psikopat?

Psikopat adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan suatu gangguan kepribadian. Maksud dari gangguan kepribadian di sini yaitu tidak bisa merasakan empati, cenderung antisosial (ASPD), dan temperamental. Selain itu, orang dengan kepribadian ini umumnya juga bersifat manipulatif.

Kepribadian psikopat—sebagaimana digambarkan dalam film—kerap berperilaku sadis. Memang, orang dengan gangguan mental ini cenderung tidak memliki empati. Akan tetapi, bukanlah suatu hal yang mutlak bahwa seseorang dengan gangguan kepribadian ini pasti akan bertindak sadis terhadap orang lain.

Penyebab Psikopat

Bukan tanpa alasan mengapa seseorang memiliki kepribadian ini. Faktanya, ada sejumlah faktor yang diklaim menjadi penyebab psikopat (kendati tidak dapat dipastikan) mulai dari genetika, lingkungan, hingga interpersonal dari orang tersebut.

Di samping itu, bisa juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lainnya seperti:

  • Pernah mengalami kekerasan fisik maupun psikis di masa lalu
  • Konflik internal keluarga
  • Kurang kasih sayang dari orang tua

Tentunya masih banyak lagi faktor-faktor penyebab psikopat yang belum disebutkan. Apabila Anda atau orang terdekat pernah atau sedang mengalami kasus-kasus di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan guna meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan mental.

Ciri-Ciri Psikopat

Mengidentifikasi seseorang dengan kepribadian seperti ini dapat dilakukan dengan memerhatikan sejumlah ciri-ciri perilaku dari gangguan mental yang satu ini.

Berikut adalah ciri-ciri psikopat yang perlu Anda ketahui dan waspadai!

1. Tidak Punya Empati

Ciri-ciri yang pertama yang paling mudah dikenali adalah, tidak adanya rasa peduli atau empati dari diri yang bersangkutan.

Menurut studi, hal ini dikarenakan lemahnya koneksi komponen saraf pada otak yang bertugas mengendalikan emosi seseorang. Kondisi tersebut juga lantas menjadikan penderitanya tidak dapat merasakan ketakutan maupun kesedihan yang dialami orang lain.

2. Manipulatif

Manipulatif adalah ciri-ciri lainnya yang bisa dikenali dengan mudah.

Mereka bisa bersikap seolah semuanya ‘baik-baik saja’, sementara kenyataannya tidak seperti itu. Menariknya, pemilik kepribadian ini mampu tampil meyakinkan. Tak ayal, mudah sekali bagi orang lain untuk terkena tipu muslihatnya.

3. Temperamental

Ciri-ciri psikopat selanjutnya adalah temperamental.

Ya, sangat mudah bagi seorang dengan gangguan kepribadian ini untuk bersikap temperamen terhadap orang lain. Celakanya, sikap negatif ini tak jarang sampai menyebabkan kerugian pada ‘korbannya’, baik secara fisik maupun psikis.

4. Menarik

Memiliki daya tarik adalah salah satu ‘kelebihan’ dari seorang psikopat.

Hal ini mungkin dapat dikaitkan dengan sifat khas mereka lainnya yakni manipulatif dan percaya diri. Ya, orang psikopat bisa dikatakan ‘jago’ untuk urusan percaya diri. Alhasil, mudah sekali baginya untuk menarik simpati dari orang lain.

5. Egois

Jika Anda memiliki teman, pasangan, atau orang terdekat lainnya yang bersikap egois, bisa jadi Anda sedang berhubungan dengan seorang psikopat!

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh seorang ahli psikologi bernama Hervey Cleckley saat melakukan penelitian mengenai kepribadian psikopat di sekitar tahun 1940-an.

Kendati demikian, Anda juga jangan langsung beranggapan bahwa seseorang yang egois sudah pasti psikopat. Selain egois, tentunya orang tersebut harus menunjukkan ciri-ciri lainnya.

Selain itu, ciri-ciri psikopat juga umumnya meliputi:

  • Impulsif
  • Tidak bertanggung jawab
  • Tidak merasa bersalah
  • Tidak memiliki rencana hidup jangka panjang
  • Suka melakukan tindakan kriminal
  • Suka melakukan seks bebas
  • Suka menyalahkan orang lain

Diagnosis Psikopat

Memastikan apakah seseorang memiliki kecenderungan berperilaku psikopat tidak hanya dengan memerhatikan perilakunya selama ini. Perlu adanya serangkaian pemeriksaan medis khusus oleh dokter terkait sebelum benar-benar mengatakan bahwa orang tersebut memiliki kepribadian psikopat.

Prosedur diagnosisnya ada berbagai macam metode, namun umumnya meliputi:

  • Anamnesis, yakni dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan guna menelusuri lebih jauh riwayat pasien, mulai dari penyakit, trauma, lingkungan sosial, dan sebagainya.
  • Tes psikologi, yakni pasien akan diminta untuk menjawab kuesioner atau semacamnya. Dari sini, dokter akan menganalisis perilaku, perasaan, dan pikiran pasien.
  • Pemeriksaan penunjang, yakni pemeriksaan lainya untuk mengidentifikasi kemungkinan pasien mengidap gangguan mental lainnya.

Pemeriksaan medis terkait kondisi ini harus dilakukan secara berkala agar bisa dipantau terus perkembangannya guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

Pengobatan Psikopat

Lantas, mungkinkah gangguan kepribadian psikopat dapat disembuhkan? Sampai saat ini, belum dapat dipastikan apakah orang yang memiliki gangguan kepribadian ini bisa benar-benar ‘lepas’ dari kondisi ini.

Berbagai prosedur medis yang telah dilakukan dikatakan belum cukup efektif untuk mengatasi masalah mental yang satu ini. Hal yang saat ini bisa dilakukan mungkin masih sebatas pengendalian sikap dan perilaku pengidap psikopat agar tidak hilang kendali dan berpotensi menimbulkan kerugian, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Pencegahan Psikopat

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perilaku ini sedikit banyak juga dibentuk dari faktor eksternal pribadi yang bersangkutan seperti kekerasan fisik maupun psikis, konflik keluarga (orang tua bertengkar, bercerai, dsb.), hingga tindakan perundungan (bullying).

Melihat hal tersebut, maka cara mencegah seseorang berubah menjadi seorang psikopat adalah dengan sebisa mungkin menciptakan lingkungan sosial yang ideal, yakni jauh dari konflik dan semacamnya.

 

  1. Bussing, K. 13 Signs You’re Dealing with a Psychopath. https://www.rd.com/health/conditions/signs-of-a-psychopath/ (Diakses pada 3 Desember 2019)
  2. Hirstein, W. 2017. 9 Clues That You May Be Dealing with a Psychopath. https://www.psychologytoday.com/us/blog/mindmelding/201706/9-clues-you-may-be-dealing-psychopath (Diakses pada 3 Desember 2019)
  3. Psychopathy – an Overview. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/psychopathy (Diakses pada 3 Desmber 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi