Diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat memproses gula di dalam darah dengan baik. Akibatnya, penderita memiliki kadar gula darah yang tinggi. Kabarnya, sering buang air kecil menjadi gejala awal penyakit ini. Benarkah demikian? Simak ulasannya berikut ini.
Kaitan Antara Buang Air Kecil dengan Diabetes
Diabetes melitus adalah kondisi ketika produksi hormon insulin di dalam tubuh bermasalah. Hormon ini bertugas untuk memproses glukosa di dalam darah menjadi energi.
Pada orang dengan diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan cukup. Sementara pada penderita diabetes tipe 2, sel-sel di dalam tubuh tidak dapat menggunakan hormon ini sebagaimana mestinya.
Pada akhirnya, penderita mengalami kenaikan gula darah. Kondisi inilah yang dapat membebani kerja ginjal sehingga menjadi pemicu diabetesi (penderita diabetes) sering buang air kecil.
Ginjal berperan penting dalam memproduksi urine. Organ ini bertugas untuk menyaring darah serta membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh lewat urine.
Saat gula di dalam darah berlebih, ginjal kesulitan untuk menyerap gula tersebut kembali ke aliran darah. Akibatnya, tubuh mengeluarkan kelebihan gula tersebut melalui urine.
Jadi, anggapan bahwa sering buang air kecil adalah tanda diabetes hampir benar adanya. Namun, ingatlah bahwa kondisi ini bukan satu-satunya penentu. Sebab jika menderita diabetes, biasanya seseorang akan mengalami gejala penyerta lainnya.
Baca Juga: Mengapa Penderita Diabetes Harus Rutin Kontrol ke Dokter?
Gejala Diabetes Lain yang Harus Diwaspadai
Pada umumnya, seseorang yang mengalami diabetes akan mengalami berbagai gejala, seperti:
- Sering buang air kecil (poliuria): Ini akan membantu membuang kelebihan gula di dalam tubuh.
- Sering merasa haus (polidipsia): Tingginya gula darah menyebabkan cairan yang dikeluarkan oleh tubuh cukup banyak. Akibatnya, Anda sering merasa haus.
- Sering merasa lapar (polifagia): Kondisi ini terjadi untuk mengimbangi hilangnya gula dan cairan melalui urine.
Selain beberapa gejala di atas, diabetes juga dapat membuat penderita mengalami beberapa gejala berikut:
- Kelelahan: Kondisi ini terjadi karena sel-sel di dalam tubuh tidak dapat memproses gula menjadi energi.
- Berat badan turun: Penyebabnya adalah produksi insulin yang rendah atau tubuh kesulitan menyerap gula dari darah.
- Penglihatan kabur: Hal ini bisa menimpa karena adanya gula darah yang berkumpul pada area mata sehingga memicu pembengkakan lensa mata.
- Kesemutan: Kondisi ini termasuk efek samping yang paling umum dari kelebihan gula darah.
- Gusi bengkak: Diabetesi rentan mengalami masalah infeksi paa gigi dan mulut. Pada akhirnya, hal ini bisa memicu gusi bengkak.
Bila Anda sering buang air kecil disertai dengan gejala-gejala di atas, segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan. Sejumlah tes yang kemungkinan akan dilakukan, yaitu:
- HbA1C.
- Gula darah puasa.
- Toleransi glukosa.
- Gula darah acak.
Penyebab Lain Sering Buang Air Kecil
Normalnya, orang bisa kencing sebanyak delapan kali atau lebih dalam sehari. Namun pada beberapa kondisi, buang air kecil bisa menjadi lebih sering daripada biasanya.
Selain diabetes, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:
- Kehamilan.
- Infeksi saluran kemih.
- Pembesaran prostat.
- Obat-obatan tertentu.
- Gangguan kecemasan.
Segera periksakan kondisi ke dokter apabila frekuensi buang air kecil yang meningkat dibarengi beberapa kondisi berikut:
- Gejala diabetes lainnya.
- Keluar darah dari urine.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Sulit mengendalikan kandung kemih; sulit mengosongkan kandung kemih.
- Mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jadi, sering buang air kecil tidak selalu menjadi tanda diabetes. Ketika mengalaminya, Anda harus mencermati apakah kondisi tersebut disertai gejala diabetes lainnya atau tidak.
Selain itu, waspadai juga beberapa kemungkinan penyebab sering buang air kecil dengan memperhatikan kualitas urine. Semoga informasi ini bermanfaat!
- Anonim. 2021. Diabetes Tests. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/getting-tested.html. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Anonim. 2022. Urinary Incontinence in Older Adults. https://www.nia.nih.gov/health/urinary-incontinence-older-adults. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Anonim. 2021. Diabetes Symptoms: When Diabetes Symptoms are A Concern. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/diabetes-symptoms/art-20044248. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Porter, Evan. 2022. Is Frequent Urination a Symptom of Diabetes? https://www.healthline.com/health/frequent-urination-diabetes. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Wood, Kelly. 2022. Why Might Frequent Urination Indicate Diabetes? https://www.medicalnewstoday.com/articles/diabetes-pee. (Diakses pada 6 Januari 2023).