Terbit: 6 February 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Salah satu buah yang sering digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi diabetes adalah manggis, terutama bagian kulitnya. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan penderita diabetes jika mengonsumsinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Menilik Manfaat Kulit Manggis untuk Penderita Diabetes

Beragam Manfaat Kulit Manggis Bagi Penderita Diabetes

Buah ini memiliki kulit yang tebal, keras, dan berwarna ungu. Sementara itu, bagian dalam dari manggis berwarna putih, manis, dan berair. 

Kulit manggis diketahui mengandung berbagai bahan aktif, seperti xanton, flavonoid, saponin, dan tanin yang memiliki manfaat untuk kesehatan, termasuk mengatasi diabetes.

Berikut adalah beberapa manfaat potensial kulit manggis untuk penderita diabetes, di antaranya:

1. Membantu Kontrol Gula Darah

Penyakit diabetes identik dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah. Salah satu penyebab dari kondisi ini adalah sel pankreas yang mengalami kerusakan, sehingga produksi insulin menjadi berkurang. 

Kandungan senyawa xanton dalam kulit manggis diketahui mampu mencegah aktivitas radikal bebas yang merusak sel dalam pankreas. Dengan demikian, insulin dapat diproduksi dengan lebih maksimal. 

Insulin merupakan hormon yang bertugas untuk membawa glukosa ke sel untuk diubah menjadi energi. Ketika jumlah insulin cukup, maka tubuh dapat menggunakan glukosa sebagai energi dengan efektif. Hal ini membuat kadar gula dalam darah dapat dikontrol dengan baik.

2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kondisi hiperglikemia atau kadar glukosa tinggi dapat menyebabkan disfungsi dalam respon imun, kondisi ini  dapat menyebabkan tubuh sulit mengontrol infeksi patogen dalam tubuh. 

Senyawa xanton juga diketahui memiliki sifat imunomodulator yang mampu mempertahankan, mengembalikan, dan memperbaiki sistem imun yang mengalami gangguan. Selain itu, imunomodulator juga bekerja dengan menekan sistem imun yang berlebhan. 

Selain itu, kulit manggis juga mengandung serat yang dapat mendukung bakteri baik dalam pencernaan. Bakteri pencernaan merupakan komponen yang penting untuk imunitas. Jika dalam pencernaan terdapat banyak bakteri baik, maka sistem imun juga akan meningkat.

Baca JugaPentingnya Penderita Diabetes Cek Label Kemasan Makanan Olahan 

3. Membantu Mencegah Inflamasi

Sebuah penelitian menyatakan bahwa inflamasi dalam tubuh memiliki kontribusi dalam perkembangan diabetes melitus tipe 2.

Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh akan kurang sensitif terhadap insulin, akibatnya terjadi resistensi insulin yang memiliki kaitan erat dengan inflamasi. 

Saat terjadi inflamasi dalam tubuh, maka tubuh juga akan semakin resisten terhadap insulin. Oleh sebab itu, perlu penanganan inflamasi dengan baik.

Kandungan antioksidan yang tinggi pada kulit buah manggis dipercaya melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. 

Antioksidan dalam kulit manggis akan bekerja dengan mencegah terbentuknya radikal bebas, menetralisasi radikal bebas, atau mempercepat dekomposisi radikal bebas. 

4. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah

Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sementara diabetes akan membuat kadar kolesterol baik (HDL) menurun dan meningkatkan kadar trigliserida dan LDL dalam darah. 

Selain itu, gula darah yang tinggi juga dapat membuat pembuluh darah rusak. Akibatnya, LDL akan lebih mudah menempel dan mengeras. Kondisi ini akan membuat aliran darah menyempit dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Kandungan serat dalam kulit manggis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan mencegah penumpukan kolesterol dalam darah. Serat bekerja dengan mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam peredaran darah. 

Selain itu, senyawa xanton di dalamnya juga mampu mencegah pembentukan kolesterol dalam tubuh sehingga kadarnya dapat berkurang. 

Nah, itulah berbagai manfaat kulit manggis bagi penderita diabetes. Sebelum memutuskan konsumsi suplemen dari kulit manggis, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

 

  1. Anonim. 2018. Cholesterol: Top Foods To Improve Your Numbers. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/cholesterol/art-20045192. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  2. Anonim. 2022. Heart Disease. https://www.cdc.gov/diabetes/library/features/diabetes-and-heart.html. (Diakses pada 30 januari 2023).
  3. Arulselvan, Palanisamy, et al. 2016. Role of Antioxidants and Natural Products in Inflammation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5075620/. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  4. Berbudi, Afiat, et al. 2020. Type 2 Diabetes and its Impact on the Immune System. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7475801/. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  5. Hoffman, Matthew. 2021. Diabetes and Inflammation. https://www.webmd.com/diabetes/inflammation-and-diabetes. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  6. Khairani, et al. 2018. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Histologis Pankreas Mencit (Mus Musculus L. Swiss Webster) Yang Diinduksi Sukrosa. https://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/download/123/67. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  7. Kusmayadi, Andri, et al. 2019. The Effects Of Mangosteen Peel (Garcinia Mangostana L.) And Turmeric (Curcuma Domestica Val) Flour Dietary Supplementation On The Growth Performance, Lipid Profile, And Abdominal Fat Content In Cihateup Ducks. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6487249/. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  8. Story, Colleen M. 2020. A Guide to Living with Diabetes and High Cholesterol. https://www.healthline.com/health/high-cholesterol/treating-with-statins/guide-to-diabetes-and-high-cholesterol. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  9. Wahjuningrum, Dian Agustin. 2020. Ada Zat Aktif pada Kulit Buah Manggis Toksik, Gunakan Secara Bijak dan Hati-Hati. https://news.unair.ac.id/2020/05/03/ada-zat-aktif-pada-kulit-buah-manggis-toksik-gunakan-secara-bijak-dan-hati-hati/?lang=id. (Diakses pada 30 Januari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi