Terbit: 14 March 2022 | Diperbarui: 25 March 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Mengalami sakit tenggorokan, demam, atau sesak napas mungkin membuat Anda bertanya-tanya, apakah gejala ini termasuk sinusitis atau COVID-19, ya? Pada kenyataannya, meskipun sama-sama menyerang sistem pernapasan, keduanya berbeda. Lantas, apa saja perbedaan sinusitis dan COVID-19? Simak di sini!

Meski Mirip, Ini Beda Sinusitis dan COVID-19

Perbedaan Infeksi Sinus dengan Gejala COVID-19

Selama pandemi, kebanyakan orang menjadi lebih waspada terhadap kondisi kesehatannya. Apalagi ketika mengalami keluhan yang mirip dengan gejala COVID-19 alias coronavirus disease.

Kecurigaan tersebut memang beralasan. Pasalnya, gejala coronavirus bisa tumpang tindih dengan gejala penyakit lain, misalnya sinusitis. Malahan, terkadang keduanya menunjukkan gejala serupa.

Faktanya, meskipun sama-sama menyerang saluran pernapasan, terdapat perbedaan infeksi sinus dengan gejala COVID-19.

Beda sinusitis dan COVID-19 tersebut dapat terlihat dari penyebab kondisi, gejala yang dialami, ataupun lamanya gejala muncul.

Beda Penyebab Sinusitis dan COVID-19

Perbedaan sinusitis dan COVID-19 yang pertama dapat terlihat dari penyebabnya.

Melansir NHS, sinusitis merupakan peradangan pada lapisan sinus yang biasanya terjadi akibat infeksi. Infeksi sendiri sering kali terjadi setelah alergi dan pilek, atau yang berkaitan dengan masalah pernapasan.

Sinusitis dapat terjadi akibat berbagai kondisi berikut:

  • Polip hidung.
  • Pilek.
  • Alergi hidung dan alergi musiman, termasuk alergi jamur.
  • Deviasi septum nasal.
  • Infeksi virus, bakteri, atau jamur.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat obat-obatan yang digunakan.

Sinusitis akibat infeksi bakteri tidak menular, sedangkan infeksi akibat virus dapat menular.

Anda bisa mencegah penularan sinusitis dengan rutin mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, serta mempraktikkan cara bersin dan batuk yang benar.

Sementara itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVID-19 atau coronavirus disease adalah infeksi virus yang diakibatkan oleh SARS-CoV-2. Virus akan menyebar dari orang satu ke orang yang lain.

Penderita biasanya mengalami keluhan pernapasan ringan dan akan sembuh tanpa perawatan khusus. Namun, pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan gejala parah sampai membutuhkan perawatan.

Cara mencegah penyebaran virus dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, yaitu gunakan masker, rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak, hindari kerumunan, dan batasi mobilitas dan interaksi.

Baca JugaSelain COVID, Ini 10 Penyebab Hilangnya Indra Penciuman

Beda Gejala Sinusitis dan COVID-19

Beda sinusitis dan COVID-19 berikutnya berasal gejala yang muncul. Pada penderita coronavirus disease, gejala yang muncul akan berbeda-beda. Bahkan, menyerupai gejala penyakit lain, misalnya sinusitis.

Baik sinusitis maupun COVID-19, keduanya sama-sama menunjukkan gejala berikut:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Hidung tersumbat.
  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk.
  • Sesak napas.

Beda sinusitis dan COVID-19 terlihat dari beberapa gejala berikut:

  • Sesak napas. Pada penderita coronavirus, sesak napas merupakan gejala yang umum ditemui. Sementara itu, pada sinusitis, sesak napas hanya terjadi pada beberapa kasus.
  • Batuk. Penderita COVID-19 mengalami batuk kering, sedangkan penderita sinusitis mengalami batuk berdahak.

Perbedaan lainnya dapat terlihat dari gejala masing-masing penyakit. Selain beberapa gejala di atas, penderita COVID-19 akan mengalami keluhan yang berbeda dengan infeksi sinus, di antaranya:

  • Bibir atau wajah membiru.
  • Kedinginan dan nyeri.
  • Hilang indra penciuman dan perasa.
  • Konjungtivitis.
  • Gangguan pencernaan.
  • Kelelahan.
  • Nyeri dada.

Sementara itu, penderita sinusitis akan menunjukkan gejala lain yang berbeda dengan gejala COVID-19, seperti:

  • Post nasal drip.
  • Bersin.
  • Hidung beringus.
  • Sakit wajah.
  • Bau mulut.
  • Bengkak di sekitar mata.
  • Leher kaku.
  • Perubahan penglihatan pada beberapa kasus.

Baca JugaPerbedaan Sinusitis Akut dan Kronis, Penyebab hingga Pengobatan

Beda Lamanya Gejala Sinusitis dan COVID-19

Perbedaan sinusitis dengan gejala COVID-19 lainnya adalah pada durasi lamanya gejala berlangsung dan kesembuhan.

Setelah seseorang terinfeksi, gejala COVID-19 biasanya berkembang secara bertahap kurang lebih selama 2-14 hari. Sementara itu, pasien yang menderita infeksi sinus akan menunjukkan gejala secara tiba-tiba.

Selain itu, lamanya waktu kesembuhan pasien COVID-19 akan berbeda-beda pada setiap individu. Melansir Mayo Clinic, penderita coronavirus biasanya akan sembuh dalam beberapa minggu. Namun, sebagian orang membutuhkan waktu lebih lama.

Bahkan, beberapa orang terutama yang memiliki penyakit versi ringan, terus mengalami gejala setelah pemulihan awal.

Di sisi lain, sinusitis merupakan kondisi yang umum terjadi dan akan hilang dalam jangka waktu 2 hingga 3 minggu.

Apabila butuh waktu lama untuk sembuh, dokter biasanya meresepkan obat-obatan sebagai terapi pengobatan.

Nah, itu dia sejumlah perbedaan sinusitis dan COVID-19 yang penting untuk Anda tahu. Apabila mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan ke dokter untuk menegakkan diagnosis. Dengan demikian, penanganan yang sesuai akan diberikan.

 

  1. Anonim. COVID-19 and Sinus Infection. https://www.cooperhealth.org/services/sinusitis/covid-19-and-sinus-infection. (Diakses pada 14 Maret 2022).
  2. Anonim. Coronavirus Disease (COVID-19). https://www.who.int/health-topics/coronavirus. (Diakses pada 14 Maret 2022).
  3. Anonim. Sinusitis (sinus infection). https://www.nhs.uk/conditions/sinusitis-sinus-infection/. (Diakses pada 14 Maret 2022).
  4. Anonim. Sinus Infection (Sinusitis). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17701-sinusitis. (Diakses pada 14 Maret 2022).
  5. Anonim. 2020. What Is Sinusitis? https://www.webmd.com/allergies/sinusitis-and-sinus-infection. (Diakses pada 14 Maret 2022).
  6. Schulman, Jill Seladi. 2021. Is It a Sinus Infection or COVID-19? How to Tell the Difference. https://www.healthline.com/health/sinus-infection-or-covid. (Diakses pada 14 Maret 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi