Terbit: 13 July 2021 | Diperbarui: 31 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Sinusitis akut dan kronis memiliki perbedaan yang perlu Anda kenali guna membantu menentukan perawatan dan pengobatan yang tepat. Tetapi penyakit ini memiliki gejala yang sama. Selengkapnya simak perbedaan dan persamaannya, serta pilihan pengobatan jenis sinusitis!

Perbedaan Sinusitis Akut dan Kronis, Penyebab hingga Pengobatan

Apa itu Sinusitis Akut dan Kronis?

Sinusitis akut adalah kondisi yang menyebabkan ruang di dalam hidung dan kepala (sinus) menjadi meradang dan bengkak selama seminggu hingga 10 hari. Kondisi yang biasa terjadi oleh flu biasa ini menghambat aliran lendir dan menyebabkan lendir menumpuk. Gejala sinusitis akut, termasuk sulit bernapas melalui hidung, area di sekitar mata dan wajah terasa bengkak, dan nyeri wajah yang berdenyut atau sakit kepala.

Sinusitis kronis adalah kondisi yang terjadi ketika ruang di dalam hidung dan kepala (sinus) mengalami pembengkakan dan meradang selama tiga bulan atau lebih, meskipun mendapatkan pengobatan. Kondisi ini terjadi akibat infeksi yang biasanya menghambat aliran lendir, dan membuat hidung tersumbat. Gejala lainnya, termasuk bernapas melalui hidung mungkin sulit, dan area di sekitar mata terasa bengkak atau nyeri. Sinusitis kronis terjadi karena infeksi.

Perbedaan Sinusitis Akut dan Kronis

Sinusitis akut biasanya berlangsung tidak lebih dari 4 minggu, sedangkan sinusitis kronis akan berlangsung selama 8-12 minggu atau lebih dan berpotensi bertahan selama beberapa tahun. Orang dengan sinusitis akut biasanya lebih mudah mendiagnosis dan mengobatinya. Menentukan penyebab sinusitis kronis dan merencanakan perawatan yang efektif bisa lebih sulit.

Sinusitis biasanya terjadi akibat dari pilek, yang disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa kasus sinusitis terjadi akibat infeksi bakteri atau akibat dari alergi atau asma. Sedangkan sinusitis kronis dapat terjadi oleh pertumbuhan polip hidung atau bahkan penyumbatan struktural di rongga hidung.

Meskipun gejala sinusitis kronis kadang-kadang kurang parah daripada bentuk akut, jika tidak mendapatkan perawatan secara konsisten dapat menyebabkan komplikasi. Kondisi ini memerlukan pengobatan medis atau bahkan operasi.

Sinusitis terbagi menjadi empat kategori, termasuk:

  • Akut
  • Kronis
  • Subakut
  • Berulang

Sebutan ini menggambarkan berapa lama atau seberapa sering mengalami sinusitis. Keempat jenis ini dapat menyebabkan jenis dan intensitas rasa sakit atau ketidaknyamanan yang sama, tetapi ini mungkin memiliki pemicu yang berbeda dan memerlukan pengobatan yang berbeda.

Gejala sinusitis kronis dapat berlangsung lebih dari 90 hari. Namun, jika sinusitis berada di antara akut dan kronis, artinya berlangsung lebih dari 30 hari tetapi tidak lebih dari 90 hari, itu adalah sinusitis subakut.

Sebagian orang sering atau berulang mengalami infeksi sinus akut. Biasanya mereka akan sembuh, baik dengan sendirinya atau dengan bantuan pengobatan, tetapi infeksi lain dapat berkembang. Empat atau lebih serangan sinusitis akut dalam satu tahun adalah sinusitis berulang.

Perbedaan Gejala Sinusitis Akut dan Kronis

Perbedaan sinusitis akut dan kronis terletak pada penyebabnya, sedangkan gejalanya biasanya sama. Kemungkinan ada beberapa gejala yang akan Anda alami ketika menderita sinusitis baik akut maupun kronis, termasuk:

  • Tekanan atau rasa sakit pada wajah, di sekitar tulang pipi, di sekitar gigi atas, atau bahkan sampai ke dahi.
  • Rasa sakit atau tekanan di wajah atau sakit kepala yang memburuk saat membungkuk.
  • Obstruksi hidung (tertutupnya lubang hidung).
  • Terasa lembut dan nyeri ketika menyentuh wajah.
  • Keluarnya aliran lendir dari hidung yang berubah warna, dari kuning hingga hijau.
  • Sensasi aliran lendir di bagian belakang tenggorokan (postnasal drip).
  • Kelelahan.
  • Bau mulut.
  • Indera perasa dan penciuman yang tidak biasa.
  • Hidung tersumbat.
  • Batuk, terutama ketika berbaring.
  • Sakit kepala.
  • Tekanan di telinga.
  • Demam

Orang dengan sinusitis akut sering kali mengalami demam. Batuk yang memburuk di malam hari atau di pagi hari terkadang terkait dengan sinusitis kronis.

Perbedaan Penyebab Sinusitis Akut dan Kronis

Virus, bakteri, atau bahkan jamur dapat menyebabkan sinusitis akut, sedangkan infeksi akut paling sering disertai penyakit virus, seperti pilek atau flu. Dari penyebabnya, inilah letak perbedaan sinusitis akut dan kronik yang penting untuk Anda kenali.

Sinusitis kronis, di sisi lain, merupakan peradangan yang terus-menerus, sering kali bertambah parah oleh infeksi, alergi, malformasi, atau penyumbatan di saluran hidung, trauma pada hidung atau sinus, atau menghirup iritasi (seperti asap atau polusi.

Perlu pasien ingat, sinusitis kronis bukan sekadar infeksi sinus akut yang belum sembuh. Faktanya, ini tidak harus menjadi infeksi sama sekali.

Perawatan untuk Sinusitis Kronis dan Akut

Meskipun gejala untuk kedua jenis sinusitis serupa, tetapi harus menentukan penyebabnya secara tepat untuk mengobati kondisi tersebut dengan paling efektif. American Academy of Allergy Asthma and Immunology menyatakan bahwa sekitar 70 persen dari mereka yang memiliki sinusitis akut akan sembuh tanpa menggunakan obat resep.

Pilihan perawatan yang dapat pasien gunakan di rumah, termasuk menggunakan pelembap udara (humidifier), minum cairan yang cukup, kompres hangat, dan obat bebas (over-the-counter).

Antibiotik seperti amoxicillin biasanya dianjurkan sebagai pengobatan pertama untuk beberapa kasus sinusitis akut. Namun, antibiotik lain dapat pasien gunakan jika sinus tidak menunjukkan pemulihan dalam waktu 72 jam.

Beberapa obat alternatif, termasuk moxifloxacin dan gatifloxacin. Beberapa pilihan pengobatan dapat pasien gunakan untuk mendiagnosis sinusitis kronis, ini tergantung pada penyebab awal, meliputi:

  • Obat antijamur.
  • Semprotan kortikosteroid.
  • Obat alergi atau suntikan alergi.
  • Operasi sinus endoskopi.
  • Transdermal Immunotherapy (TDIT).

Penting untuk diingat, segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala sinusitis yang berkepanjangan atau sinusitis semakin memburuk. Pertimbangan khusus dari dokter atau tenaga medis penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, dan pilihan pengobatan terbaik akan membantu meringankan gejala sinusitis.

Itulah persamaan dan perbedaan sinusitis akut dan kronik yang perlu Anda kenali untuk menentukan pengobatan yang tepat dan efektif!

paket obat isolasi mandiri doktersehat

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Understanding the Difference Between Acute and Chronic Sinusitis. https://1960pa.care/understanding-the-difference-between-acute-and-chronic-sinusitis/ (Diakses pada 13 Juli 2021)
  2. Durning, Marijke V. 2020. Acute vs. Chronic Sinusitis: What’s the Difference?. https://www.healthgrades.com/right-care/ear-nose-and-throat/acute-vs-chronic-sinusitis-whats-the-difference (Diakses pada 13 Juli 2021)
  3. Mayo Clinic Staff. 2019. Acute sinusitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acute-sinusitis/symptoms-causes/syc-20351671 (Diakses pada 13 Juli 2021)
  4. Mayo Clinic Staff. 2019. Chronic sinusitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-sinusitis/symptoms-causes/syc-20351661 (Diakses pada 13 Juli 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi