Terbit: 8 March 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Skin barrier atau lapisan pelindung kulit dapat melindungi kulit dari berbagai masalah. Sayangnya, skin barrier ini dapat rusak dan mengganggu kesehatan kulit. Yuk, kenali lebih lanjut lapisan proteksi kulit ini dan cara untuk merawatnya!

Mengenal Skin Barrier dan Cara Menjaganya Agar Tetap Sehat

Apa itu Skin Barrier?

Kulit memiliki beberapa lapisan yang berperan sebagai proteksi. Lapisan paling luar adalah lapisan epidermis. Lapisan terluar kulit ini memiliki dua lapisan sel utama, yaitu acid mantle dan skin barrier.

Acid mantle merupakan lapisan tipis yang halus dan sedikit asam. Lapisan ini terdiri dari minyak alami, asam amino, dan keringat. Fungsinya adalah menjaga kulit agar terhindar dari virus, bakteri, dan kontaminasi patogen  lainnya.

Sementara itu, skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang berperan sebagai proteksi kulit dari luar dan mencegah kulit dari kehilangan cairan.

Ada beberapa fungsi skin barrier bagi kesehatan kulit. Melansir WebMd, fungsi-fungsi tersebut adalah melindungi kulit dari beberapa hal berikut:

  • Polusi.
  • Sinar ultraviolet.
  • Iritasi, inflamasi, dan infeksi.
  • Dehidrasi.
  • Toksin (zat beracun).

Alasan Pentingnya Menjaga Skin Barrier

Lapisan paling luar kulit (stratum korneum) terdiri dari sel-sel kulit keras atau dikenal pula sebagai corneocytes. Sel-sel tersebut merekat seperti lipid. Lapisan lipid ini mengandung kolesterol, asam lemak, dan ceramide.

Apabila skin barrier rusak, air di dalam kulit akan menguap keluar sehingga membuat Anda dehidrasi.

Tak hanya itu, lapisan pelindung yang rusak dapat meningkatkan risiko kontaminasi toksin dari luar. Kondisi ini dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Oleh sebab itu, menjaga lapisan terluar kulit ini sebaiknya Anda lakukan untuk menunjang kesehatan secara keseluruhan.

Baca JugaMacam-Macam Alergi Kulit yang Harus Anda Tahu

Penyebab Rusaknya Skin Barrier

Beberapa kondisi dapat memengaruhi kualitas skin barrier seseorang, di antaranya:

  • Produk perawatan yang digunakan.
  • Cuaca, bisa karena terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Alergi, iritasi, polutan.
  • Kebiasaan merokok.
  • Terlalu sering mencuci muka dan melakukan eksfoliasi.
  • Stres.
  • Riwayat keluarga dengan kondisi kulit serupa.
  • Penuaan.
  • Terlalu sering terpapar zat berbahaya.
  • Keturunan etnis tertentu.
  • Steroid.

Lantas, apa saja ciri-ciri skin barrier rusak? Anda dapat mendeteksinya lewat beberapa kondisi berikut:

  • Kulit kering, cenderung bersisik.
  • Kulit terasa gatal.
  • Muncul jerawat.
  • Kulit lebih sensitif atau meradang.
  • Warna kulit tidak merata.
  • Berkurangnya elastisitas kulit.
  • Air menguap dari kulit (transepidermal water loss).
  • Lapisan epidermis menipis.
  • Muncul kerutan.

Cara Menjaga Skin Barrier Tetap Sehat

Lapisan pelindung kulit yang rusak dapat mengganggu kesehatan kulit. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara memperbaiki skin barrier.

Adapun langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki sekaligus menjaga lapisan perlindungan kulit tetap sehat, di antaranya:

  • Hindari menggunakan produk skincare secara berlebihan

Serangkaian produk skincare banyak mengklaim khasiatnya terhadap kulit, misalnya untuk mengatasi masalah kulit kusam, jerawat, hingga mencegah garis halus dan kerutan.

Namun, jika Anda memiliki masalah kulit wajah yang mengarah pada kerusakan skin barrier, sebaiknya batasi penggunaan berbagai berbagai macam produk perawatan kulit.

Pasalnya, menggunakan terlalu banyak produk bisa saja tidak memberikan manfaat yang Anda inginkan. Justru penggunaan skincare yang berlebihan dapat melemahkan lapisan terluar kulit.

Apalagi ketika menggunakan produk eksfoliasi. Menurut American Academy of Dermatology, pemilik kulit sensitif atau kulit yang berwarna lebih gelap, sebaiknya menggunakan bahan eksfoliasi yang ringan ketika melakukan chemical peeling.

Selain itu, perhatikan pula kandungan skincare yang Anda gunakan. Berhati-hatilah apabila produk mengandung alkohol, pewangi, atau minyak esensial yang keras. Pasalnya, produk dengan bahan-bahan tersebut dapat memengaruhi kulit, bahkan menghilangkan nutrisinya.

Jika mengalami kondisi kulit yang bermasalah, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis terkait penggunaan produk yang sesuai.

  • Perhatikan pH kulit

Cara memperbaiki skin barrier yang rusak berikutnya adalah dengan memperhatikan pH kulit. Pada umumnya, kulit normal memiliki pH 5,7. Sementara itu, kebanyakan produk memiliki pH mulai dari 3,7 hingga 8,2.

Lantas, apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga pH kulit tetap pada pH normal? Beberapa pakar merekomendasikan penggunaan produk perawatan dengan pH yang hampir sama dengan pH kulit.

Baca JugaKulit Sensitif? Ini Kandungan Skincare yang Wajib Dihindari!

  • Selalu gunakan sunscreen

Memberikan proteksi lebih terhadap kulit, terutama kulit wajah, dapat menjaga skin barrier tetap sehat. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu menggunakan sunscreen dalam serangkaian produk perawatan wajah.

Pilihlah produk sunscreen yang mengandung SPF (sun protection factor) setidaknya 30. Lain halnya jika Anda menghabiskan waktu di luar ruangan. Sebaiknya gunakan produk dengan SPF lebih dari 30.

Gunakan 15 menit sebelum melakukan aktivitas di luar. Jangan lupa, aplikasikan kembali sunscreen setiap dua jam sekali, terutama jika selesai berenang atau berkeringat.

  • Jaga kelembapan kulit wajah

Menjaga kelembapan kulit sebaiknya Anda lakukan untuk menjaga dan memperbaiki skin barrier rusak.

Saat ini telah banyak tersedia produk perawatan wajah yang mengklaim dapat melembapkan kulit. Salah satu kandungan yang direkomendasikan adalah ceramide.

Ceramide sendiri secara alami terdapat pada di stratum korneum dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Fungsinya sangat penting untuk mendukung lapisan kulit terluar.

Menurut penelitian, kandungan pseudo-ceramide dan ekstrak kayu putih dapat memperbaiki kulit kering, gatal, dan bersisik akibat lapisan pelindung kulit yang tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan minyak nabati. Sebuah studi melaporkan, minyak dari tumbuhan tertentu dapat memperbaiki skin barrier yang rusak sekaligus mencegahnya kehilangan kelembapan.

Beberapa minyak alami yang bisa Anda gunakan, yaitu minyak kelapa, minyak jojoba, minyak almond, minyak argan, minyak rosehip, dan masih banyak lagi.

Jika masih ragu seputar produk perawatan wajah yang akan Anda gunakan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis.

 

  1. Anonim. Everything You Need to Know about Your Skin Barrier. https://thebrightside.supergoop.com/what-is-the-skin-barrier/#:~:text=Simply%20put%2C%20your%20skin%20barrier,natural%20oils%20and%20moisture%20in. (Diakses pada 7 Maret 2022).
  2. Anonim. Sunscreen and Your Morning Routine.  https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/sunscreen-and-your-morning-routine. (Diakses pada 7 Maret 2022).
  3. Lin, Tzu-Kai, dkk. 2018. Anti-Inflammatory and Skin Barrier Repair Effects of Topical Application of Some Plant Oils. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5796020/. (Diakses pada 7 Maret 2022).
  4. Mori, Katsura, dkk. 2019. Efficacy of A Moisturizer Containing A Pseudo-Ceramide and A Eucalyptus Extract for Japanese Patients with Mild Atopic Dermatitis in the Summer. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30084152/. (Diakses pada 7 Maret 2022).
  5. Sreenivas, Shishira. 2021. What to Know About Your Skin Barrier and How to Protect It. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/skin-barrier-what-to-know. (Diakses pada 7 Maret 2022).
  6. Stanborough, Rebecca J. 2020. What to Know About Your Skin Barrier and How to Protect It. https://www.healthline.com/health/skin-barrier. (Diakses pada 7 Maret 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi