Seiring bertambahnya usia, tidur siang menjadi aktivitas yang menyenangkan karena bisa membuat tubuh lebih segar untuk melanjutkan aktivitas. Namun, tidur siang terlalu lama disebut-sebut memiliki kaitan dengan diabetes tipe 2. Benarkah demikian? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.
Kaitan Tidur Siang Terlalu Lama dan Diabetes
Diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh meningkat melebihi batas normal. Penelitian menunjukkan bahwa tidur siang dalam waktu lama berhubungan dengan diabetes.
Semakin lama durasi tidur siang, Anda akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes. Sebuah penelitian tentang tidur dan diabetes dilakukan oleh peneliti di University of Tokyo dengan melibatkan 300 ribu peserta.
Penelitian ini menemukan bahwa tidur siang lebih dari 60 menit dapat meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2 sebanyak 45%.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ditemukan risiko diabetes tipe 2 pada orang yang tidur kurang dari 40 menit.
Sementara itu, sebuah studi lain yang melibatkan 250 ribu partisipan di Amerika, China, dan Eropa menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan tidur siang memiliki kemungkinan sebanyak 17% lebih tinggi untuk terkena diabetes jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah tidur siang.
Tidur siang dengan durasi yang panjang juga dapat menjadi tanda diabetes yang belum terdeteksi.
Diabetes terjadi karena hormon insulin yang seharusnya membawa gula ke dalam sel jumlahnya kurang atau tidak ada sama sekali dalam tubuh. Kondisi ini akan membuat sel tidak mampu membuat cukup energi dan akhirnya tubuh menjadi lemas.
Salah satu gejalanya adalah kelelahan sehingga tubuh menjadi lebih mudah mengantuk.
Baca Juga: Mengenali Pentingnya Minum Air Putih untuk Penderita Diabetes
Alasan Tidur Siang Lama Bisa Sebabkan Diabetes
Diketahui ada beberapa penyebab timbulnya diabetes jika tidur siang terlalu lama, di antaranya:
1. Menyebabkan Perubahan Ritme Sirkadian
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian, sebuah siklus 24 jam yang mengatur fungsi dan proses yang terjadi dalam tubuh. Ritme sirkadian ini merupakan bagian dari jam biologis tubuh dan dikenal juga dengan siklus tidur-bangun.
Ritme sirkadian yang terganggu dapat menyebabkan obesitas, peningkatan risiko diabetes, dan penyakit jantung.
Sebuah studi menunjukkan bahwa aktivitas insulin diatur oleh ritme sirkadian. Pada siang hari atau pada fase aktivitas tinggi, tubuh manusia akan menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga lebih banyak gula darah yang diubah menjadi energi.
Ketika fase tidak aktif atau malam hari, maka tubuh menjadi lebih resisten terhadap insulin. Tubuh menjadi lebih sulit untuk mengubah gula menjadi energi.
Tidur siang dalam waktu panjang dapat menggangu sistem ini dan berakibat pada gangguan metabolisme gula dalam tubuh.
Selain itu, saat tidur terlalu panjang pada siang hari, tubuh menjadi kesulitan tidur pada malam hari. Akibatnya, tubuh akan memproduksi hormon stres (hormon kortisol). Peningkatan hormon kortisol dapat menyebabkan kenaikan gula darah.
2. Terjadi Gangguan Metabolisme
Tidur yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, sebuah kondisi adanya gangguan kesehatan secara bersamaan.
Seseorang mengalami gangguan metabolik apabila mengalami sedikitnya tiga dari lima kondisi, yaitu hipertensi, kadar kolesterol HDL yang rendah, kadar trigliserida yang tinggi, kadar gula darah tinggi, dan penumpukan lemak di perut.
Sebuah penelitian dilakukan di Korea dengan melibatkan sekitar 113 ribu pria dan wanita usia 40 sampai 69 tahun.
Penelitian ini menyatakan bahwa orang yang terlalu banyak tidur (di atas 10 jam sehari) mengalami sindrom metabolik, termasuk memiliki gula darah tinggi.
Durasi tidur memiliki dampak pada produksi hormon yang mengatur nafsu makan serta seberapa banyak energi yang diproduksi dan dikonsumsi.
Tidur siang dapat meningkatkan konsentrasi dan mengembalikan energi, tetapi harus tetap dilakukan dengan bijaksana. Sebaiknya Anda tidur siang tidak lebih dari 30 menit sehari untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Selain itu, Anda disarankan untuk tidur cukup, yaitu 7-8 jam pada malam hari. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan dan olahraga setiap hari untuk menjaga kada gula dalam darah tetap normal.
- Cohut, Maria. 2018. Metabolic Risk Tied To Both Too Much And Too Little Sleep. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322126. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Laskey, Jen. 2017. Why Does Type 2 Diabetes Make You Feel So Tired? https://www.everydayhealth.com/type-2-diabetes/why-does-type-2-diabetes-make-you-feel-tired/ (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Paprocki, Jonathan. 2013. Circadian Clock Linked To Obesity, Diabetes And Heart Attacks. https://sleepeducation.org/circadian-clock-linked-obesity-diabetes-heart-attacks/. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Suni, Eric. 2022. Circadian Rhythm. https://www.sleepfoundation.org/circadian-rhythm. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Wang, Hao, et al. 2021. Association Of Daytime Napping In Relation To Risk Of Diabetes: Evidence From A Prospective Study In Zhejiang, China. https://nutritionandmetabolism.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12986-021-00545-4. (Diakses pada 6 Januari 2023).