Terbit: 6 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Hari raya sudah di depan mata, persiapan apa saja yang sudah Anda lakukan, utamanya dalam adalah memilih makanan ringan untuk sajian saat lebaran?

Jelang Hari Raya! Ini Tips Super Sehat Pilih Bahan untuk Kue Kering Lebaran

Menjelang hari raya, sudah menjadi hal yang umum jika sebagian besar orang memilih membuat menu sajian lebaran, utamanya kue kering, buatan sendiri.

Nah, agar hasilnya lebih berkualitas dan sehat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilih bahan baku kue kering dengan cara yang sehat.

Kira-kira, bagaimana sih cara memilih bahan baku kue kering yang super sehat?

Pentingnya memilih bahan baku kue kering yang sehat

Kue kering menjadi salah satu sajian makanan yang khas menghiasi meja saji saat lebaran. Membuat kue kering sendiri menjadi pilihan agar jenis, hasil dan kualitas kue bisa lebih khas dan sesuai keinginan. Akan tetapi, bahan baku juga harus dipilih dengan cermat, mengapa?

Kue kering dengan bahan baku yang dipilih dengan pertimbangan terkait kesehatan, dapat mendukung asupan gizi setelah puasa yang lebih baik.

Hal ini penting, mengingat sebagian besar sajian makanan utama saat lebaran, adalah sajian yang cenderung tinggi kalori, karbohidrat dan lemak.

Dengan memilih bahan baku kue kering yang sehat, kita bisa mengonsumsi kue kering tanpa khawatir akan kandungan gizi, misalnya lemak, yang berlebihan.

Kondisi ini akan sangat baik karena turut membantu mengontrol asupan lemak dalam tubuh, bukan?

Cara memilih bahan baku kue kering yang sehat

Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak, bagaimana sih cara memilih bahan baku kue kering yang super sehat di bawah ini!

1. Memilih bahan baku tepung yang tinggi serat

Jika biasanya Anda memilih tepung dari gandum biasa, maka kini pilihlah tepung dari gandum utuh atau tepung whole grain. Pilihan lainnya adalah menggunakan oat yang dihaluskan sebagai bahan baku kue kering.

doktersehat-beras-padi-gandum

Beberapa jenis kue kering juga menyajikan kue dengan tetap menggunakan oat utuh, mirip biskuit gandum utuh.

Pemilihan bahan baku karbohidrat yang lebih berserat akan mendukung asupan serat dalam tubuh yang lebih baik, sehingga bisa memberikan rasa kenyang lebih lama, melancarkan pencernaan dan mengontrol kadar lemak dan gula dalam tubuh.

2. Pertimbangkan menggunakan margarin

Meskipun mentega kerap dipilih karena memiliki tekstur dan hasil sajian kue yang lebih lezat, namun dengan pertimbangan kesehatan, maka lebih baik pertimbangkan untuk menggantinya.

mentega-doktersehat

Photo Credit: flickr.com/Johanna Beyenbach

Seperti yang kita tahu, mentega memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi daripada margarin, karena mentega terbuat dari bahan baku lemak hewani sedangkan margarin dari lemak nabati.

Dengan memilih menggunakan margarin Anda akan mendapatkan asupan lemak jenuh yang lebih rendah dan asupan lemak baik, atau lemak tidak jenuh yang lebih tinggi.

3. Pilih telur yang sehat

Memilih telur dalam membuat kue kering tak jauh berbeda dengan cara memilih telur pada umumnya. Pastikan Anda memilih telur yang masih baik tampilan fisiknya, tidak retak atau berlubang yang membuat telur rentan terkontaminasi bakteri.

Jika ingin memilih produk telur yang lebih sehat, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan telur yang telah terpasteurisasi yang terjamin bebas bakteri.

4. Pilih produk susu rendah lemak

Jika beberapa jenis kue kering yang Anda buat menggunakan susu, usahakan agar memilih susu, baik susu bubuk maupun susu cair, yang rendah lemak.

Pertimbangkan pula menggunakan susu nabati untuk memberi variasi rasa dan asupan lemak tidak jenuh yang lebih tinggi.

5. Gunakan gula rendah kalori

Pilihlah gula yang kandungan kalorinya rendah, atau Anda bisa mempertimbangkan menggunakan pemanis dari bahan alami, misalnya pemanis dari stevia, kayu manis, madu yang lebih tinggi antioksidan, atau sari buah, misalnya sari buah dari kurma.

doktersehat-gula-buah

Pemilihan gula yang sehat akan memberi cita rasa unik dan mendukung terkontrolnya kadar gula dalam tubuh, bukan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi