Terbit: 1 September 2018 | Diperbarui: 28 December 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sistem reproduksi wanita yang banyak orang tahu adalah sebagai organ untuk pembuahan dan kehamilan. Lebih dari itu, ada fungsi lainnya yang perlu diketahui. Yuk, kenali alat reproduksi wanita dan fungsinya dalam ulasan berikut ini!

Sistem Reproduksi Wanita: Organ Penyusun, Fungsi, dan Perawatannya

Organ Sistem Reproduksi Wanita

Mengenal tentang sistem reproduksi pada manusia adalah hal yang penting. Pemahaman tentang sistem reproduksi wanita akan membuat kita mengetahui bagaimana cara merawat organ reproduksi tersebut.

Setelah memahami tentang sistem reproduksi, kita juga bisa dapat lebih tanggap dan memahami masalah yang mungkin terjadi pada organ reproduksi.

Sistem reproduksi wanita terdiri dari beberapa organ yang menjalani fungsinya masing-masing. Jika ditinjau dari letaknya, terdapat dua jenis alat reproduksi wanita, yaitu yang berada di dalam tubuh dan di luar tubuh. Berikut adalah alat reproduksi wanita yang menyusun sistem reproduksi wanita.

Alat Reproduksi Bagian Dalam:

sistem-reproduksi-wanita-doktersehat

1. Ovarium

Bagian pertama dari alat reproduksi bagian dalam adalah ovarium atau indung telur. Ovarium adalah organ yang memproduksi sel telur dan juga berbagai hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron.

Ovarium berada di sisi kiri dan kanan dan terhubung dengan rahim melalui tuba fallopi. Ovarium kiri dan kanan mengeluarkan sel telur secara bergantian setiap 28 hari sehingga terciptalah siklus menstruasi.

2. Tuba Fallopi

Alat reproduksi bagian dalam terdiri dari tuba fallopi atau oviduk atau saluran telur. Tuba fallopi adalah saluran yang membentang dari ujung kanan hingga kiri.

Tuba fallopi memiliki beberapa fungsi seperti jalan ovum menuju rahim, bisa menjadi tempat terjadinya pembuahan, tempat persiapan hasil pembuahan sebelum menuju rahim.

3. Uterus

Uterus atau rahim adalah bagian organ dari sistem reproduksi wanita yang bentuknya menyerupai buah pir. Uterus merupakan ruang untuk janin tumbuh dan berkembang selama masa kehamilan.

Uterus tersusun dari lapisan otot yang memiliki sifat elastis sehingga bisa membesar mengikuti perkembangan janin. Ketika proses persalinan, otot uterus akan mengalami kontraksi yang akan membantu janin keluar melalui jalan lahir.

4. Serviks

Serviks atau leher rahim merupakan jalan masuk antara uterus dan juga vagina. Bentuk dari serviks adalah dinding sempit, namun serviks memiliki sifat fleksibel dan bisa melebar ketika proses persalinan.

Serviks bisa dikatakan merupakan salah satu alat reproduksi wanita yang rentan terhadap penyakit. Hal ini dibuktikan dengan tingginya angka pengidap kanker serviks.

5. Vagina

Alat reproduksi wanita bagian dalam selanjutnya adalah vagina. Banyak yang mengira bahwa vagina dapat terlihat di bagian luar sistem reproduksi wanita, padahal letak vagina sebenarnya adalah di dalam.

Letak vagina adalah berada di belakang kandung kemih. Vagina memiliki beberapa fungsi seperti jalan utama masuknya sperma menuju rahim atau tuba fallopi, jalan keluar dari darah menstruasi, hingga sebagai jalur lahirnya bayi.

Alat Reproduksi Bagian Luar:

gambar-vagina-doktersehat

 

1. Mons Veneris

Mons veneris merupakan alat reproduksi wanita di bagian paling luar. Mons veneris yang tersusun dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat adalah bagian menonjol yang menutupi tulang kemaluan. Ini adalah bagian yang ditumbuhi rambut kemaluan ketika wanita sudah beranjak dewasa. Nama lain dari mons veneris adalah gunung venus.

2. Labia Mayora

Bagian kedua adalah labia mayora atau yang disebut juga dengan bibir kemaluan besar. Labia pada dasarnya memang memiliki bentuk seperti bibir. Labia mayora berada di bawah mons veneris dan memanjang hingga ke perineum (area kulit antara lubang vagina dan anus).

Labia mayora tersusun dari jaringan lemak dan kelenjar keringat. Rambut kemaluan yang menutupi bagian labia mayora sebenarnya adalah rambut yang tumbuh di mons veneris.

3. Labia Minora

Bagian selanjutnya adalah labia minora atau bibir kemaluan kecil. Letaknya berada di dalam labia mayora dan tidak ditumbuhi rambut kemaluan sama sekali.

Labia minora tersusun dari jaringan lemak yang memiliki banyak pembuluh darah. Baik bagian labia mayora dan labia minora, keduanya merupakan bagian sensitif yang dapat menerima rangsangan seksual.

4. Klitoris

Bagian alat reproduksi bagian dalam selanjutnya adalah klitoris. Berbentuk gumpalan kecil, klitoris terletak di bagian atas dari labia minora. Klitoris merupakan bagian paling sensitif terhadap rangsangan saat berhubungan seksual. Sifat erektil pada klitoris hampir sama seperti penis pada pria.

5. Vestibulum

Vestibulum adalah rongga pembatas antara dua sisi labia minora. Letaknya di bagian bawah, sedangkan di bagian atasnya adalah klitoris.

Pada vestibulum terdapat saluran kencing atau uretra dan muara vagina. Pada bagian ini juga terdapat kelenjar Bartholin atau vestibular yang menghasilkan cairan yang menjadi pelumas ketika melakukan hubungan seksual.

6. Himen

Himen atau yang dikenal dengan selaput dara adalah sebuah selaput membran tipis yang menutupi vagina. Darah menstruasi biasanya keluar dari himen karena umumnya memiliki satu lubang yang ukurannya sedikit lebih besar.

Himen sering dikaitkan dengan keperawanan wanita, tetapi hal ini masih menimbulkan perdebatan dari beberapa ahli. Banyak yang berpendapat bahwa selaput dara tidak bias.

Mungkin terdapat beberapa bagian dari alat reproduksi wanita ini yang tidak banyak dikenal, namun sebenarnya setiap bagian adalah sama penting dan juga sudah memiliki tugasnya masing-masing. Jika salah satu bagian bermasalah, tentunya akan mengganggu kerja sistem

Baca Juga: 11 Fakta Unik Vagina yang Jarang Diketahui

Cara Kerja Alat Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi memungkinkan wanita untuk menghasilkan telur (ovum), melakukan hubungan seksual, melindungi dan memberi nutrisi pada sel telur yang telah dibuahi hingga berkembang sempurna, dan melahirkan.

Reproduksi seksual tidak akan terjadi tanpa organ seksual yang bernama gonad. Sebagian besar orang menganggap gonad sebagai testis laki-laki. Namun kedua jenis kelamin memiliki gonad.

Bagi wanita, gonad merupakan ovarium yang menghasilkan gamet (telur) betina. Gonad jantan menghasilkan gamet jantan (sperma).

Ketika bayi perempuan lahir, indung telurnya memiliki ratusan ribu sel telur, yang tetap tidak aktif hingga masa puber dimulai. Ketika masa puber, kelenjar pituitari (di bagian tengah otak) mulai membuat hormon yang berfungsi merangsang ovarium untuk membuat hormon seks wanita, termasuk estrogen.

Keluarnya hormon-hormon tersebut bisa menyebabkan gadis berkembang menjadi wanita dewasa secara seksual.

Menjelang akhir masa puber, anak perempuan mulai melepaskan sel telur sebagai bagian dari siklus menstruasi. Sekitar sebulan sekali, selama ovulasi, ovarium mengirimkan sel telur kecil ke salah satu saluran tuba.

Fungsi Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita memiliki beberapa fungsi. Selain untuk berhubungan seksual, juga membantu untuk bereproduksi.

Ovarium menghasilkan sel telur yang kemudian dikirim ke saluran tuba selama ovulasi dimana pembuahan oleh sperma bisa terjadi.

Sel telur yang telah dibuahi berpindah ke rahim, tempat dimana lapisan rahim menebal sebagai respons terhadap hormon normal siklus menstruasi (siklus reproduksi).

Begitu berada di dalam rahim, sel telur yang telah dibuahi akan ditanamkan ke dalam lapisan rahim yang menebal dan terus berkembang.

Jika tidak terjadi implantasi, lapisan rahim luruh seiring dengan menstruasi. Selain itu, sistem reproduksi wanita akan menghasilkan hormon seks yang menjaga siklus menstruasi.

Selama menopause (mati haid), sistem reproduksi wanita secara bertahap akan berhenti memproduksi hormon wanita yang diperlukan agar siklus menstruasi dapat bekerja. Pada masa ini, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur dan akhirnya berhenti. Wanita dianggap menopause jika sudah setahun penuh tidak mengalami menstruasi.

Baca Juga: Siklus Menstruasi: Gejala, Fase, Haid Normal dan Tidak, Penyebab, dll

Tips Merawat Alat Reproduksi Wanita

Sama halnya seperti semua organ tubuh lainnya, organ reproduksi wanita juga perlu mendapatkan perawatan. Dengan mengetahui secara lengkap tentang apa saja yang menyusun sistem reproduksi wanita, tentunya juga akan lebih mudah untuk Anda merawatnya.

Cara merawat organ reproduksi wanita bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan alat reproduksi wanita bagian luar. Menjaga kesehatan di bagin luar bisa mencegah masuknya berbagai bakteri dan virus ke bagian sistem reproduksi bagian dalam.

Gangguan pada sistem reproduksi wanita memang dipengaruhi oleh berbagai sebab, faktor kebersihan adalah salah satu faktor yang terpenting.

Beberapa gangguan sistem reproduksi yang umum ditemui adalah seperti pendarahan non-menstrual, masalah pada ovarium dan tuba fallopi yang berpengaruh pada menstruasi dan juga kesuburan, peradangan vagina, kanker serviks, hingga infeksi menular seksual (IMS).

Wanita juga harus lebih memerhatikan kesehatan organ reproduksi, jika terjadi masalah seperti siklus menstruasi yang tidak lancar, sakit di bagian organ reproduksi, atau gejala lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk segera mendapat tindakan.

Memeriksakan diri secara berkala ke dokter juga penting untuk mencegah penyakit pada sistem reproduksi.

Demikian ulasan tentang sistem reproduksi wanita yang perlu Anda ketahui hingga cara merawatnya dengan benar. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2022. Female Reproductive System. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9118-female-reproductive-system (Diakses pada 28 Desember 2023)
  2. West, Mary. 2021. Female reproductive organ anatomy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/female-reproductive-organ-anatomy (Diakses pada 28 Desember 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi