Terbit: 9 June 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari organ-organ yang membantu membuang limbah dan racun dari tubuh. Simak penjelasan mengenai fungsi berbagai organ ekskresi dan gangguan pada sistem ekskresi manusia selengkapnya berikut ini.

Mengenal Sistem Ekskresi pada Manusia dan Fungsinya bagi Tubuh

Apa Itu Sistem Ekskresi?

Pada dasarnya seluruh sel penyusun tubuh melakukan proses respirasi seluler untuk mendapatkan energi agar kehidupan terus berlangsung. Proses ini menghasilkan zat sisa berupa air dan karbon dioksida.

Sedangkan protein yang telah usang di organ hati dipecah dan menghasilkan urea, asam nukleat dipecah dan menghasilkan asam urat, serta hemoglobin yang telah usang dipecah sehingga menghasilkan bilirubin.

Urea, asam urat, bilirubin, dan air dapat dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk urine. Sedangkan air dapat dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dalam bentuk udara pernapasan.

Sementara itu, masalah kesehatan dapat terjadi jika terjadi gangguan pada sistem ekskresi manusia. Ekskresi diperlukan agar zat sisa metabolisme tidak meracuni tubuh. Jika zat-zat sisa metabolisme ini tidak dikeluarkan,  hal tersebut dapat merusak berbagai organ tubuh hingga menyebabkan kematian.

Mengenali Berbagai Organ pada Sistem Ekskresi Manusia

Pada dasarnya, sistem ekskresi berfungsi sebagai benteng dan menjaga keseimbangan sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat sistem ini melibatkan beberapa organ dalam menjalankan fungsinya. Beberapa organ yang terkait, di antaranya:

1. Ginjal

Ginjal sering dianggap sebagai organ ekskresi utama. Organ ini memiliki fungsi untuk menyaring darah yang mengandung zat sisa metabolisme dari sel di seluruh tubuh.

Unit struktural dan fungsional utama ginjal adalah struktur kecil yang disebut nefron. Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal karena nefron merupakan unit penyusun utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.

Perlu diketahui, darah yang masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri besar akan keluar dari ginjal melalui pembuluh vena besar.

2. Kulit

Kulit merupakan bagian dari sistem integumen, tetapi juga berperan dalam sistem ekskresi melalui produksi keringat oleh kelenjar keringat di dermis. Meskipun peran utama produksi keringat adalah untuk mendinginkan suhu tubuh dan mempertahankan homeostasis, berkeringat juga menghilangkan kelebihan air dan garam.

Selain itu, kulit juga berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan fisik, penyinaran, berbagai jenis kuman, dan zat kimia berbahaya. Perlu diketahui, kulit sendiri terdiri atas dua lapisan utama yaitu lapisan epidermis (kulit ari) dan lapisan dermis (kulit jangat).

3. Paru-Paru

Paru-paru adalah bagian dari sistem pernapasan, tetapi juga berfungsi sebagai organ ekskresi. Organ ini bertanggung jawab untuk ekskresi limbah gas dari tubuh yaitu karbon dioksida, yang merupakan produk limbah dari respirasi seluler di sel-sel di seluruh tubuh.

Perlu Anda ketahui, pertukaran gas terjadi di dalam alveolus (kantung udara kecil tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida). Oksigen yang memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat memasuki kapiler darah yang mengelilingi alveolus, sedangkan karbon dioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya.

Darah pada alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan tubuh. Di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh, darah mengikat karbon dioksida untuk dikeluarkan bersama uap air.

4. Hati

Hati memiliki banyak fungsi utama, termasuk mensekresi empedu untuk pencernaan lipid, mensintesis banyak protein, menyimpan glikogen, dan mensekresi hormon endokrin.

Selain semua fungsi tersebut, hati merupakan sistem ekskresi pada manusia yang sangat penting karena memecah banyak zat dalam darah, termasuk racun. Organ ini mengubah amonia—produk sampingan beracun dari katabolisme protein—menjadi urea, yang kemudian disaring disaring dari darah oleh ginjal dan diekskresikan dalam urine.

Hati juga mengeluarkan dalam empedunya protein bilirubin, produk sampingan dari katabolisme hemoglobin yang terbentuk ketika sel darah merah mati. Empedu berjalan ke usus kecil dan kemudian diekskresikan dalam tinja oleh usus besar.

5. Usus Besar

Sebagai bagian penting dari sistem ekskresi pada manusia, usus besar juga merupakan bagian penting dari sistem pencernaan dan organ terakhir dalam saluran pencernaan.

Sebagai organ ekskresi, fungsi utamanya adalah untuk menghilangkan limbah padat yang tersisa setelah pencernaan makanan dan ekstraksi air dari bahan yang tidak dapat dicerna dalam limbah makanan. Usus besar juga mengumpulkan limbah dari seluruh tubuh.

Empedu yang disekresikan ke dalam saluran pencernaan mengandung produk limbah bilirubin dari hati. Bilirubin adalah pigmen coklat yang membuat feses manusia memiliki warna cokelat yang khas.

Baca Juga: Sistem Pencernaan Manusia: Organ & Fungsinya

Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

Sistem ekskresi, terutama ginjal, dapat mengalami cedera, rusak, atau memiliki fungsi yang kurang optimal, baik karena stres akut maupun karena kondisi kronis. Gagal ginjal adalah komplikasi yang bisa terjadi, kondisi di mana ginjal tidak mampu menyaring limbah dari darah dan mempertahankan keseimbangan kondisi cairan di dalam tubuh.

Penyebab gagal ginjal dapat berupa penyakit seperti diabetes melitus dan hipertensi yang dapat menyebabkan kerusakan pada kapiler glomerulus.

Gejala awal bisa ringan seperti pembengkakan di kaki, di mana hal ini adalah indikasi ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis. Jika di dalam darah terdapat racun, hal tersebut juga dapat menyebabkan mual dan muntah.

Selain itu, perubahan metabolisme sel darah merah dan penurunan sekresi hormon eritropoietin dari ginjal dapat menyebabkan anemia, kelemahan, kantuk, dan kebingungan. Sedangkan ion kalium yang berlebihan dapat menyebabkan aritmia, perubahan tonus otot, dan perubahan kontraktilitas.

Dalam banyak kasus, perubahan jangka panjang pada pola makan dan gaya hidup diperlukan untuk menjaga kesehatan. Saat ginjal berfungsi dengan efisiensi yang sangat rendah, pembuangan limbah harus dilakukan melalui alat eksternal yang disebut dialysis machine (mesin cuci darah). Transplantasi ginjal juga kadang-kadang direkomendasikan.

 

  1. Buckley, Gabe. 2021. Excretory System. https://biologydictionary.net/excretory-system/
  2. Miller, Christine. 16.2 Organs of Excretion. https://humanbiology.pressbooks.tru.ca/chapter/18-2-organs-of-excretion/
  3. Zubaidah, Siti, Susriyati Mahanal, Lia Yuliati, dll. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Semester II. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. http://repositori.kemdikbud.go.id/7019/1/buku%20siswa%20IPA%20semester%202.pdf. (Diakses pada 9 Juni 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi