Dalam budaya makanan Jepang, sayuran sama pentingnya dengan daging dan seafood. Dalam setiap masakan khas Jepang, selalu ada berbagai macam sayuran yang menambah kelezatannya. Lantas, apa saja jenis sayuran Jepang yang enak dan tinggi nutrisi? Simak daftar lengkapnya dalam ulasan berikut.
Sayuran Khas Jepang yang Bernutrisi Tinggi dan Lezat
Sayuran tidak hanya sebagai pelengkap saja, tetapi merupakan bahan utama dalam masakan Jepang. Berikut ini datar sayuran khas Jepang yang unik dan banyak digunakan dalam masakan Jepang, di antaranya:
1. Negi
Negi adalah salah satu sayuran yang sangat populer. Dikarenakan tampilannya yang sangat mirip dengan daun bawang, negi sering disamakan dengan sayur tersebut. Sebutan lain untuk sayuran ini adalah naga negi (negi panjang) atau shiro negi (negi putih).
Bawang hijau berukuran panjang ini banyak digunakan untuk menambah rasa pada masakan yang direbus, makanan berkuah, dan hot pot. Negi banyak dicari ketika musim dingin di Jepang, karena dikenal sebagai salah satu obat flu alami yang ampuh.
2. Kabocha
Kabocha merupakan sejenis labu dengan rasa yang lebih manis. Kabocha memiliki tekstur yang keras dengan kulit berwarna hijau, namun setelah dibuka dagingnya berwarna oranye terang.
Kabocha banyak diolah dengan direbus bersama kecap dan gula sebagai makanan pelengkap rumahan. Kulitnya bisa dimakan dan rasanya juga lezat, jadi tidak perlu dikupas terlebih dahulu saat dimasak.
Sayuran Jepang ini juga populer sebagai tempura sayur. Kabocha dipotong dadu, kemudian dihaluskan dan digunakan untuk salad.
Kabocha juga kaya akan kandungan nutrisi seperti beta karoten,vitamin A, vitamin C, zat besi, dan potasium.
Baca Juga: Sayur Warna Kuning Tinggi Nutrisi dan Baik untuk Kesehatan
3. Daikon
Dalam bahasa Jepang, daikon artinya adalah ‘akar besar’. Sayur Jepang daikon sendiri memang berukuran besar dengan rasa yang renyah saat mentah dan jadi empuk ketika dimasak.
Sayuran Jepang ini dikenal memiliki rasa yang lembut, tidak terlalu tajam seperti jenis lobak yang lainnya.
Daikon dapat dinikmati dengan berbagai macam cara, bisa direbus dengan seafood atau dihidangkan seperti oden.
Selain itu, daikon juga dapat disajikan mentah dengan cara diparut. Hidangan ini disebut dengan daikon oroshi yang biasanya dinikmati bersama ikan bakar, mie soba, udon, atau tempura.
Lobak putih Jepang ini merupakan sumber serat, riboflavin, potasium, dan beberapa vitamin.
4. Shiso
Buat Anda yang suka dengan sayuran yang rasanya tajam dan kuat, shiso pasti pas dengan selera Anda. Shiso atau daun perilla dikenal punya aroma yang sangat khas.
Di Jepang sendiri ada dua jenis shiso yang banyak digunakan sebagai sayuran. Shiso berwarna hijau disebut dengan aojiso, sementara shiso berwarna merah disebut akajiso.
Penggunaannya pun berbeda-beda, aojiso digunakan untuk salad dressing khas Jepang, sementara akajiso banyak dicampurkan bersama dengan umeboshi (akar plum) untuk menambahkan cita rasa pada nasi.
Selain aromanya yang sangat khas, shiso juga dikenal memiliki kandungan asam lemak omega yang cukup tinggi di dalamnya.
5. Nagaimo
Nagaimo memiliki arti ‘kentang panjang’ sesuai dengan tampilan dan bentuk sayurannya. Nagaimo tidak disajikan layaknya kentang pada umumnya, namun lebih sering ditemui dalam bentuk tororo, yang kemudian diolah menjadi topping lengket dan berlendir untuk mie atau nasi.
Nagaimo juga banyak digunakan untuk pengental hidangan okonomiyaki. Rasa sayuran Jepang ini sangat lembut, sehingga saat dijadikan hidangan pendamping tidak akan mengalahkan rasa hidangan utamanya.
Kandungan nutrisi di dalam nagaimo juga cukup tinggi antara lain adalah protein, potassium, magnesium, dan beberapa vitamin.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Yuzu (Jeruk Jepang) bagi Kesehatan
6. Renkon
Renkon atau akar dari bunga teratai adalah sayuran khas Jepang yang bisa ditemukan hampir di semua masakan Jepang.
Di negara Jepang, akar bunga teratai diolah sebagai sayuran karena rasanya renyah dan lezat. Karena memiliki tekstur yang keras, renkon dinilai ideal untuk tempura dan tumisan.
Renkon bisa dihidangkan dengan berbagai macam cara mulai dari diasinkan, ditumis, hingga digoreng.
7. Takenoko
Di Jepang, takenoko atau rebung adalah makanan khas di musim semi. Rasanya yang lembut dan gurih membuat sayuran ini sangat disukai.
Salah satu makanan berbahan takenoko yang populer adalah Takenoko no Gohan atau nasi rebung. Takenoko juga sangat lezat saat diolah dengan daging atau sayuran, serta merupakan sumber protein dan serat yang baik.
8. Wasabi
Siapa yang tidak kenal dengan bumbu hijau pedas pendamping sushi ini? Wasabi mungkin adalah sayuran khas Jepang yang paling terkenal. Sayuran ini berbentuk batang dan masih merupakan satu keluarga dengan lobak dan mustard.
Wasabi yang dihidangkan bersama sushi biasanya bukan wasabi asli, namun sudah dicampur dengan lobak dan pewarna makanan.
9. Gobo
Gobo adalah sayuran Jepang berbentuk akar panjang yang rasanya enak dan bergizi. Gobo dapat disajikan dengan cara direbus sebagai sup atau diseduh sebagai teh.
Rasanya manis dan teksturnya keras seperti akar teratai. Setelah direbus, gobo juga akan tetap mengeras. Selain bergizi, gobo juga dikenal sebagai obat alami untuk flu dengan kandungan zat besi yang tinggi.
Baca Juga: 10 Manfaat Salmon Sashimi untuk Kesehatan
10.Satsumaimo
Satsumaimo atau ubi jalar adalah sayuran yang mudah ditemukan di seluruh dunia. Namun orang Jepang menikmati ubi jalar dengan berbagai macam cara unik. Misalnya mengolah ubi jalar menjadi manisan atau es krim.
Berbagai jajanan dengan rasa ubi jalar sangat mudah ditemui di Jepang. Meskipun rasanya manis, satsumaimo sangat rendah kalori dan kaya kandungan vitamin C.
Nah, itulah berbagai jenis sayur Jepang dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran apa yang ingin Anda coba?
- Anonim. 2020. 10 Popular Japanese Vegetables And The Unique Ways They’re Used!. https://livejapan.com/en/in-hokkaido/in-pref-hokkaido/in-sapporo_chitose/article-a0001413/. (Diakses pada 26 Februari 2022).
- Lopez-Alt, Kenji. 2018. 9 Japanese Vegetables You Should Know. https://www.seriouseats.com/japanese-vegetables-shiso-wasabi-maitake-shisito. (Diakses pada 26 Februari 2022).