Terbit: 16 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Cukup banyak orang yang memilih untuk mendengarkan musik saat tidur. Biasanya, mereka memilih lagu yang tenang dan santai untuk membantu cepat terlelap. Namun, apakah aktivitas ini bermanfaat atau justru berbahaya, ya? Temukan jawabannya di sini!

Punya Kebiasaan Mendengarkan Musik saat Tidur, Berbahayakah?

Manfaat Mendengarkan Musik saat Tidur

Bagi sebagian besar orang, mendengarkan musik menjadi kebiasaan yang sering dilakukan sebelum tidur. Ternyata, aktivitas ini memiliki manfaat tersendiri, lho. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan Kualitas Tidur

Menurut pakar tidur upwave, Michael Breus, ada data yang menunjukkan bahwa musik dapat membantu seseorang tertidur.

Jika Anda terbiasa mendengarkan bunyi sebelum tidur, hal ini akan membantu mengirimkan sinyal pada tubuh kapan waktu untuk beristirahat.

Namun tentunya, jenis musik yang Anda pilih ikut berpengaruh. Menurut sebuah penelitian, mendengarkan lagu dengan beat yang lambat, yakni sekitar 60 BPMs (beat per menit), bisa membuat Anda cepat mengantuk.

2. Memberikan Efek Relaksasi

Saat mendengarkan musik sebelum tidur, otak dan denyut jantung akan mengikuti alunan lagu. Akibatnya, pikiran dan tubuh menjadi lebih relaks. 

Manfaat ini utamanya dapat Anda peroleh jika lagu yang didengarkan berada di sweet spot, yaitu sekitar 60-80 BPMs.

3. Mengatasi Masalah Tidur

Penelitian menemukan bahwa dengan mendengarkan lagu yang santai, stres yang bisa menyebabkan insomnia dapat teratasi.

Hal ini berarti, bagi sebagian orang, mendengarkan lagu di malam hari bisa mengatasi masalah susah tidur dengan efektif.

Baca Juga7 Cara Agar Bisa Cepat Tidur saat Gelisah

4. Membantu Cepat Terlelap

Sering overthinking sebelum tertidur hingga akhirnya kesulitan untuk terlelap? Cobalah untuk mendengarkan musik.

Manfaat mendengarkan musik sebelum tidur bisa membantu pikiran Anda teralihkan. Dengan begitu, Anda akan tidur dengan lebih cepat.

5. Membantu Merasa Lebih Baik

Jika musik yang didengarkan Anda nikmati, tubuh akan memproduksi serotonin. Ini adalah hormon yang akan membantu memperbaiki suasana hati.

Tentunya, Anda akan lebih mudah terlelap jika dalam keadaan suasana hati yang baik, bukan?

Bahaya Mendengarkan Musik saat Tidur

Meski bermanfaat, mendengarkan musik sebelum tidur juga bisa memberikan kerugian tersendiri. Berbagai bahaya yang dimaksud, antara lain:

1. Otak Bekerja Terus-menerus

Memang, otak tetap akan bekerja saat Anda tidur. Namun, kinerja ini meningkat karena terus memproses informasi dari pendengaran.

Bagi sebagian orang, hal ini justru bisa membuat tidur tidak nyenyak atau bahkan sering terbangun.

Menurut penelitian dalam jurnal Psychological Science, aktivitas ini dapat membuat otak terus-menerus memproses melodi.

Akibatnya, sebanyak seperempat peserta yang mendengarkan lagu yang mereka kenali sebelum tidur, terbangun di malam hari dengan melodi yang terngiang-ngiang di otak.

Pemutaran ulang musik secara spontan di dalam pikiran ini dikenal sebagai earworm. Fenomena ini berkaitan dengan kualitas tidur yang rendah.

Peneliti menggarisbawahi seseorang lebih mungkin mengalami earworm jika mendengarkan musik yang memiliki tempo cepat dan melodi tertentu.

Baca JugaBolehkah Makan Buah Sebelum Tidur? Ini Penjelasannya

2. Penumpukan Kotoran di Telinga

Mendengarkan musik saat tidur dapat menyebabkan penumpukan kotoran di telinga. Jangan salah, kondisi ini bisa memengaruhi indra pendengaran.

Tentu saja, Anda tidak boleh asal-asalan dalam membersihkan kotoran di telinga. Penggunaan cotton bud, misalnya, malah berisiko menyebabkan kotoran semakin terdorong ke dalam.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk membersihkannya adalah dengan mengunjungi dokter spesialis THT.

3. Risiko Nekrosis Meningkat

Earbud yang digunakan bisa membuat tidur kurang nyaman, terutama jika Anda tidur dalam keadaan miring. Bukan tidak mungkin jika tekanan dari alat tersebut kepada telinga mengakibatkan sirkulasi terganggu.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko nekrosis. Kondisi ini terjadi ketika ada kematian jaringan pada tubuh. Cara untuk mengatasinya adalah dengan membuang jaringan yang mati, tetapi jaringan sehat yang tersisa tidak bisa kembali ke kondisi sebelumnya.

Tips Aman Mendengarkan Musik saat Tidur

Jika ingin mendengarkan musik sebelum Anda tidur, ikuti tips aman berikut ini:

  • Pilih lagu dengan irama lambat, yakni sekitar 60-80 BPMs.
  • Pilih playlist lagu khusus yang sudah dirancang sebagai pengantar tidur.
  • Hindari penggunaan earbuds, earphone, atau headphone untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan bahaya terhadap telinga.
  • Sebagai alternatif, Anda bisa mendengarkan lagu lewat speaker.

Terkait dengan pertanyaan, “apakah boleh mendengarkan musik saat tidur?” Anda perlu mempertimbangkan manfaat dan bahayanya.

Jika memiliki masalah susah tidur atau insomnia, jangan hanya mengandalkan aktivitas ini. Ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar bisa mendapatkan solusi yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat, Teman Sehat!

 

  1. Barnett, Bob. Can Music Help Me Sleep? https://www.webmd.com/sleep-disorders/features/can-music-help-me-sleep. (Diakses pada 16 September 2022).
  2. Ellwood, Beth. 2021. Study Finds Listening to Music Before Bed Can Worsen Your Sleep by Inducing Long-Lasting Earworms. https://www.psypost.org/2021/11/study-finds-listening-to-music-before-bed-can-worsen-your-sleep-by-inducing-long-lasting-earworms-62077. (Diakses pada 16 September 2022).
  3. Scullin, Michael, K. 2021. Bedtime Music, Involuntary Musical Imagery, and Sleep. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/0956797621989724. (Diakses pada 16 September 2022).
  4. Sleep Advisor. 2022. Effects of Listening to Music While Sleeping – Is It Bad? https://www.sleepadvisor.org/listening-to-music-while-sleeping/. (Diakses pada 16 September 2022).
  5. Whitlock, Jennifer. 2022. Necrosis Causes and Symptoms in the Human Body. https://www.verywellhealth.com/what-is-necrotic-tissue-3157120. (Diakses pada 16 September 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi