Terbit: 9 August 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini kita sering menganggap kalau mereka yang melakukan diet vegetarian hanya makan produk dari tumbuhan saja. Namun, ada beberapa modifikasi dari diet vegetarian yang diciptakan untuk menjembatani kebutuhan kita semua akan nutrisi dan juga penurunan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas.

Pollotarian Diet, Vegetarian yang Tetap Makan Ayam

Mengenal diet pollotarian

Dalam Bahasa Spanyol, pollo bisa diartikan sebagai unggas. Jadi, diet pollotarian merupakan diet jenis vegetarian yang masih memperbolehkan Anda untuk makan sesuatu yang berasal dari ayam, bebek, hingga kalkun. Orang yang mengikuti protokol diet ii tidak memakan daging merah seperti sapi, kambing, dan domba.

Protokol lain dari diet pollotarian masih sama dengan vegetarian yaitu memperbanyak sumber nabati untuk lemak dan proteinnya. Selanjutnya sumber karbohidrat dan serat bisa didapatkan dari berbagai biji-bijian dan juga buah serta sayuran yang segar.

Kemungkinan manfaat dari diet pollotarian

Alasan diet pollotarian diciptakan adalah menjembatani mereka yang tidak bisa makan dari tumbuhan saja. Selain itu berbagai jenis nutrisi dari sumber nabati juga bisa dimaksimalkan sehingga defisiensi tidak akan terjadi. Kalau Anda melakukan diet pollotarian, beberapa manfaat di bawah ini bisa saja didapatkan.

  1. Menurunkan risiko penyakit jantung

Dari banyak studi yang dilakukan didapatkan fakta kalau mengkonsumsi daging merah dalam jumlah banyak bisa memicu masalah pada tubuh. Gangguan pada jantung lebih banyak terjadi dan memicu kondisi yang parah. Kondisi ini berkebalikan dengan mereka yang mengonsumsi daging unggas seperti ayam sebagai penggantinya.

Studi lain mengatakan kalau mengganti satu porsi daging merah dengan daging unggas bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Kemungkinan penurunannya sekitar 19 persen dibandingkan mereka yang hanya makan daging merah saja.

  1. Kemungkinan menurunkan risiko diabetes tipe 2

Mengonsumsi daging merah yang sudah diolah dahulu menjadi makanan lain seperti sosis atau sejenisnya, memicu seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2. Dari studi lain, penggantian daging merah olahan dengan daging unggas dan ikan bisa menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Selain masalah daging dan protein yang dikonsumsi, diet jenis vegetarian ini juga kaya akan makanan berserat seperti buah dan sayuran. Makanan ini akan menekan kenaikan gula darah di tubuh sehingga kondisi diabetes tipe 2 tidak akan terjadi.

  1. Kemungkinan menurunkan risiko kanker tertentu

Kanker yang terjadi di tubuh memang dipicu oleh banyak hal, salah satunya adalah gaya hidup buruk dan apa yang kita makan. Kalau kita makan terlalu banyak daging merah apalagi yang berlemak dan olahan kemungkinan mengalami kanker kolorektal akan lebih besar dari mereka yang hanya makan ayam dan ikan.

Dari studi yang dilakukan pada lebih dari 400 ribu orang, penambahan 10 gram daging unggas ke diet untuk mengganti daging merah bisa menurunkan risiko kanker. Penurunan ini cukup signifikan mulai dari 3-20%. Semakin baik gaya hidup yang Anda alami, semakin besar pula penurunan risikonya.

  1. Membantu menurunkan berat badan

Melakukan diet pollotarian akan membuat Anda sulit sekali mengalami kelebihan kalori. Hal ini bisa terjadi karena tubuh akan mendapatkan cukup banyak serat setiap harinya. Serat membuat Anda kenyang lebih lama, selain itu protein dari ayam bisa menyuplai energi lebih besar.

  1. Baik untuk lingkungan

Manfaat terakhir dari melakukan diet pollotarian adalah masalah lingkungan. Peternakan dewan ternak besar memiliki kemungkinan merusak alam lebih luas dibandingkan peternakan kecil atau perkebunan sayuran. Itulah kenapa para vegetarian sering memperhatikan isu lingkungan.

Selain itu gas yang dihasilkan oleh ternak saat makan rumput juga menyumbang gas yang memicu efek rumah kaca dan pemanasan global. Setiap tahun ada sekitar 6 miliar ton gas karbon dioksida, metana, dan dinitrogen monoksida yang dilepas ke udara dan memicu pemanasan global lebih cepat terjadi di seluruh dunia.

Kekurangan diet pollotarian

Salah satu kekurangan dari diet jenis vegetarian apa pun jenisnya adalah kekurangan beberapa nutrisi. Tidak semua mineral penting bisa didapatkan dari buah dan sayuran. Ada yang hanya terkandung dari daging merah dan turunannya. Kalau Anda melakukan diet pollotarian, kemungkinan nutrisi yang akan defisit  adalah zat besi, seng, vitamin B12, kalsium, dan omega-3.

Kalau Anda tetap ingin menjalani diet pollotarian karena ada kondisi medis tertentu, mungkin bisa menggunakan suplemen makanan. Dengan suplemen itu berbagai jenis kekurangan mineral bisa segera diatasi.

Makanan yang harus dikonsumsi

Makanan yang boleh dikonsumsi terdiri biji-bijian utuh, buah, sayuran, polong-polongan, kacang-kacangan, berbagai jenis daging unggas. protein nabati seperti tempe dan tahu, lemak sehat seperti alpukat dan minyak zaitun, susu dari olahan biji dan kelapa.

Telur dan olahan susu bisa ditambahkan. Namun, jumlahnya terbatas dan hanya sesekali saja, tidak reguler setiap harinya.

Makanan yang harus dihindari

Makanan yang harus dihindari kalau melakukan diet pollotarian adalah apa saja yang tergolong daging merah. Anda tidak bisa makan daging sapi, babi, kambing, domba, olahan dari daging. Ikan juga lebih baik dihindari meski beberapa pelaku diet pollotarian ada yang mengonsumsinya.

Inilah beberapa ulasan tentang diet pollotarian yang mulai banyak dilakukan oleh masyarakat. Diet ini bisa dilakukan selama beberapa bulan sampai Anda mendapatkan manfaatnya. Kalau dalam beberapa bulan tidak ada perubahan pada tubuh berarti Anda tidak cocok untuk melakukannya.

Diet pollotarian memang baik untuk tubuh. Namun, ada kalanya diet ini tidak memberikan efek yang besar. Hal ini bisa terjadi karena setiap orang memiliki komposisi tubuh yang berbeda-beda. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda semua.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi