Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Rafli, baru-baru ini mengungkap sebuah ide yang cukup kontroversial, yakni menyebut ganja bisa dijadikan komoditas ekspor yang menguntungkan negara. Hanya saja, belakangan Rafli juga menarik kembali usulan ini setelah dikritik oleh fraksi PKS tempat ia bernaung.
Politisi Usulkan Ekspor Ganja
Pria yang merupakan anggota Komisi VI DPR ini mengusulkan ide mengekspor ganja saat berbincang dengan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto. Pria yang berasal dari Aceh ini menyebut Kemendag bisa melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian agar berbagai hasil pertanian di daerah-daerah bisa diekspor ke luar negeri. Khusus untuk ganja yang mudah tumbuh di Aceh, dianggap bisa diekspor ke negara-negara yang sudah melegalkannya sebagai obat.
Rafli menyebut ganja sebagai barang yang tidak berbahaya. Dia bahkan menyebut pengguna sabu jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan pengguna ganja.
Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini langsung memberikan kritik pada anggota fraksinya ini. Dia pun memastikan bahwa ucapan Rafli tidak mewakili sikap PKS terkait dengan ganja. Meskipun begitu, dia juga mendukung regulasi negara yang lebih tegas terkait dengan ganja.
“Sikap beliau terhadap ganja disebabkan oleh penyalahgunaan tanaman yang sering tumbuh di daerahnya. Negara memang perlu meregulasi demi mengatasi penyalahgunaan ini,” terangnya.
Hanya saja, Jazuli mengaku sikap fraksinya secara tegas menolak narkoba dan menganggap ganja sebagai narkotika golongan 1. Narkotika ini dilarang untuk digunakan meski untuk pelayanan kesehatan meskipun dalam UU Nomor 23 Tahun 2009 tentang Narkotika disebutkan bahwa ganja bisa saja digunakan secara terbatas untuk keperluan pengetahuan.
Apakah Ganja Bisa Memberikan Manfaat bagi Kesehatan?
Meskipun masih menjadi perdebatan banyak pihak, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ganja sepertinya memang bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Hanya saja, penggunaannya memang tak boleh dilakukan dengan sembarangan dan harus dalam pengawasan dokter.
Berikut adalah berbagai manfaat tersebut.
-
Bisa Menurunkan Risiko Alzheimer.
Penelitian yang dilakukan para ahli dari Scripps Research Institute, California, AS, menghasilkan fakta bahwa ganja ternyata memiliki kandungan yang bisa melindungi sel-sel yang ada di dalam otak. Fungsi kognitifnya pun tidak akan mudah melemah. Jika digunakan dengan kadar dan cara yang tepat, ganja juga bisa menurunkan risiko terkena alzheimer.
-
Mengatasi Masalah Kecemasan
Penelitian lain yang dilakukan di Harvard Medical School, AS juga menghasilkan fakta menarik tentang manfaat ganja bagi kesehatan. Ternyata, penggunaannya dalam jumlah yang tepat bisa mengatasi gangguan kecemasan dan memberikan ketenangan tersendiri. Para peneliti juga percaya jika ganja bisa membantu penanganan penderita gangguan mental.
-
Mengatasi Masalah Radang Sendi
Radang sendi, khususnya yang disebabkan oleh masalah arthritis bisa memberikan sensasi nyeri dan membuat pengidapnya sulit menggerakkan badan dengan leluasa. Penggunaan ganja dengan dosis dan cara yang tepat bisa membantu meredakan sensasi nyeri ini dengan efektif.
-
Bisa Membantu Mengatasi Epilepsi
Penderita epilepsi akan kesulitan mengendalikan tubuhnya jika gejala dari masalah kesehatan ini muncul. Hanya saja, penelitian terbaru yang dilakukan di Virginia Commonwealth University menghasilkan fakta bahwa ganja sepertinya bisa membantu mengendalikan atau mencegah gejala kejang-kejang penyakit ini.
-
Mengatasi Kanker
Sebenarnya, para ahli masih belum satu suara terkait dengan apakah kandungan di dalam ganja bisa dijadikan obat kanker atau tidak. Hanya saja, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa kandungan cannabidiol di dalamnya bisa membunuh sel-sel kanker di dalam tubuh.
Sumber
- Leo, Tara. 2019 . 20 Health benefits of cannabis that everyone should know. https://www.healtheuropa.eu/health-benefits-of-cannabis/92499/. (Diakses pada 1 Februari 2020).