Terbit: 27 January 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Perbedaan Omicron dan Delta tidak hanya seberapa cepat penularannya, tetapi ada banyak perbedaan lainnya yang perlu diketahui. Ini untuk membantu Anda dalam mencegah penyebaran varian COVID-19. Selengkapnya ketahui perbedaan kedua varian tersebut di bawah ini.

7 Perbedaan Varian Omicron dan Delta, Mana yang Paling Berbahaya?

Apa Itu Omicron dan Delta?

Sebelum mengetahui perbedaan Omicron dan Delta COVID-19, ketahui definisi dari kedua varian ini, berikut di antaranya:

  • Omicron. Merupakan varian baru dari COVID-19 (SARS-CoV-2) yang terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan. Varian Omicron atau corona B.1.1.529, menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan bukti bahwa varian ini memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya.
  • Delta. Varian Delta atau B.1.617.2 adalah COVID-19 yang disebabkan virus Corona yang bermutasi. Varian ini pertama kali terdeteksi di India pada Desember 2020. Delta diketahui lebih cepat menular dari varian COVID-19 sebelumnya.

Baca Juga: 11 Varian Baru Virus Corona (COVID-19) yang Patut Diwaspadai!

Perbedaan Omicron dan Delta

Para ilmuwan sampai saat ini terus mengamati apakah kasus yang disebabkan oleh varian Omicron mulai menggeser kasus yang disebabkan Delta di basis data publik. Untuk itu, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan varian COVID-19.

Berikut ini perbedaan Omicron dan Delta yang bisa dikenali:

1. Asal varian Omicron dan Delta

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Omicron terdeteksi di Botswana dan Afrika Selatan pada November 2020. Meskipun begitu, tidak tahu pasti di mana Omicron berevolusi dan dalam keadaan seperti apa.

Sedangkan varian Delta terdeteksi di India pada Desember 2020, dengan cepat menyebar ke seluruh negeri sebelum mencapai Inggris dan Amerika Serikat. Menurut Yale Medicine, SARS CoV-2 varian Delta saat ini adalah yang paling banyak terjadi, terhitung lebih dari 99 persen kasus COVID-19.

2. Proses mutasi

Berdasarkan pengurutan gen, COVID-19 varian Omicron memiliki lebih banyak mutasi daripada variasi Delta. Dalam perbedaan Omicron dan Delta, para peneliti mengidentifikasi 43 mutasi pada protein lonjakan bentuk Omicron, berlawanan dengan 18 mutasi pada varian Delta.

Banyaknya mutasi tidak berarti bahwa variasi ini lebih berbahaya. Sebaliknya, itu berarti bahwa virus beradaptasi dengan spesies manusia dan menghasilkan varian baru.

3. Gejala

Tes COVID-19 tidak memberi tahu varian mana yang dimiliki pasien. Varian COVID-29 dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium. Namun, Anda mungkin dapat mengetahui varian mana yang dimiliki dengan menilai gejalanya.

Beberapa gejala Omicron, termasuk:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Kelelahan (ringan atau berat)
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan

Gejala varian Delta sedikit berbeda, di antaranya:

  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan penciuman

Baca Juga: 10 Gejala Virus Corona Varian Baru yang Perlu Anda Kenali!

4. Penularan

Berbeda dengan varian Delta, infeksi Omicron jauh lebih ringan tetapi lebih menular.

Tingkat penularan 4,2 kali lebih tinggi pada varian Omicron dibandingkan Delta, menurut sebuah penelitian oleh ilmuwan Jepang dan profesor ilmu kesehatan dan lingkungan di Universitas Kyoto, Hiroshi Nishiura.

Sementara penelitian di Prancis, yang diterbitkan di situs medRxiv, ditemukan bahwa varian Omicron COVID-19 mungkin 105% lebih mudah menular daripada Delta.

5. Efek vaksin pada varian baru COVID-19

Menurut para peneliti, telah ditemukan bahwa vaksinasi Covishield berhasil menangkal Delta yang mematikan selama wabah di India, dan sebagai hasilnya, antibodi dikembangkan.

Meskipun vaksin telah berhasil memerangi Delta di seluruh dunia, tetapi tidak demikian halnya dengan varian Omicron.

Menurut para ilmuwan, varian Omicron dapat membuat vaksinasi kurang efektif, karena virus Corona mengalami  beberapa perubahan penting dibandingkan  dua varian sebelumnya, Beta dan Gamma, yang membuat varian Omricron ini  kebal terhadap vaksinasi. Namun hal ini masih dalam pengamatan.

Varian Omicron memiliki 26 mutasi, banyak di antaranya ditemukan di tempat-tempat di mana antibodi vaksinasi aktif.

Baca Juga: Gejala Omicron Varian Baru COVID-19, Ringan tapi Tidak Biasa!

6. Tingkat Keparahan

Meskipun gejala kedua varian baru ini tidak terlalu berbeda secara drastis, data menunjukkan bahwa Omicron tampaknya lebih ringan daripada Delta.

Laporan paling kuat menunjukkan penurunan keparahan Omicron berasal dari penelitian yang didanai oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menggunakan data dari sistem perawatan kesehatan Kaiser Permanente Southern California.

Penelitian ini menggunakan data dari 69.279 pasien. Sebanyak 52.297 dengan varian Omicron, 16.982 dengan varian Delta, yang dilakukan antara 30 November 2021 dan 1 Januari 2022.

Ketika membandingkan kedua varian tersebut, penelitian menemukan bahwa kasus Omicron menghasilkan 53% lebih sedikit risiko rawat inap, 74% lebih sedikit risiko masuk ICU, dan 91% lebih sedikit risiko kematian.

7. Respons terhadap varian COVID-19

Terlepas bahwa para ilmuwan sangat waspada dan penelitian semakin cepat, belum ada laporan kematian yang disebabkan oleh varian Omicron.

Kurangnya kesiapan dalam menekan mutasi mendadak, varian Delta mengakibatkan kematian. Varian Delta diidentifikasi di India pada Desember 2020, yang menyebabkan lonjakan kasus pada April 2021, san memuncak pada Mei. Karena sebagian besar populasi tidak divaksinasi, kekebalan tubuh terhadap varian itu rendah.

Tanggapan dari dunia terhadap varian Omicron, di sisi lain, sangat cepat, dengan WHO mengelompokkannya sebagai varian yang mengkhawatirkan hanya beberapa hari setelah penemuan.

Sejak saat itu, beberapa negara menerapkan pembatasan perjalanan ke dan dari Afrika Selatan. Kekebalan tubuh telah meningkat sejak epidemi Delta, karena peningkatan jumlah orang yang telah divaksinasi.

Sementara itu, orang yang dites positif Delta dan pulih telah menghasilkan antibodi untuk memerangi virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Omicron, Varian Baru Virus Corona yang Harus Diwaspadai

Itulah penjelasan tentang perbedaan Omicron dan Delta yang dapat Anda kenali, untuk membantu dalam mencegah penularan varian baru COVID-19. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Abramson, Ashley. 2022. Omicron vs. Delta: How the 2 COVID-19 Variants Compare, According to Experts and Research. https://www.health.com/condition/infectious-diseases/coronavirus/omicron-vs-delta (Diakses pada 27 Januari 2022)
  2. Anonim. 2022. What Is The Difference Between Omicron And Delta Variant?. https://www.insurancedekho.com/health-insurance/news/what-is-the-difference-between-omicron-and-delta-variant-5079#popup (Diakses pada 27 Januari 2022)
  3. Anonim. 2022. Coronavirus: How to know if you have caught Omicron or a Delta infection?. https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/coronavirus-omicron-vs-delta-symptoms-how-to-know-if-you-have-caught-omicron-or-a-delta-infection/photostory/88834260.cms (Diakses pada 27 Januari 2022)
  4. Anonim. 2021. What we know about the Omicron variant. https://www.unicef.org/coronavirus/what-we-know-about-omicron-variant#omicron (Diakses pada 27 Januari 2022)
  5. Anonim. 2021. What you need to know about the Delta variant. https://www.unicef.org/coronavirus/what-you-need-know-about-delta-variant (Diakses pada 27 Januari 2022)
  6. Deibe, Izzie. 2022. Omicron symptoms: The main difference between Omicron and Delta Covid infection confirmed. https://www.express.co.uk/life-style/health/1550301/omicron-symptoms-main-difference-between-omicron-and-delta-covid-infection-confirmed-evg (Diakses pada 27 Januari 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi