Terbit: 24 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Jika dicermati, cukup banyak orang yang mengaku suka dengan rasa masakan yang asin. Hal ini disebabkan oleh adanya sensasi gurih saat mengonsumsinya. Jika mereka kemudian diberi masakan yang rendah kadar garamnya, mereka biasanya akan langsung protes karena menganggap rasa masakan tersebut hambar. Sebenarnya, apa penyebab banyak orang cenderung suka dengan rasa asin?

Mengapa Banyak Orang Suka Rasa Asin?

Penyebab orang suka dengan rasa asin

Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari American Heart Association menghasilkan fakta bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan asin atau gurih bisa jadi terkait dengan faktor keturunan. Dalam penelitian yang dilakukan pada 2016 ini, 407 partisipan dililbatkan untuk mengetahui faktor risiko terkena penyakit kardiovaskular. Salah satu hal yang diteliti dari para partisipan adalah kecenderungan mengonsumsi makanan asin atau yang tinggi kandungan garam.

Setelah menjalani tes DNA, disebutkan bahwa perbedaan genetik bisa mempengaruhi selera makanan seseorang. Gen yang menentukan hal ini adalah TAS2B38. Jumlah partisipan yang memiliki gen ini dan cenderung lebih menyukai makanan tinggi garam ternyata 1,9 kali lebih banyak dibandingkan dengan partisipan yang tidak begitu suka rasa asin.

Selain karena faktor genetik, pakar kesehatan menyebut ada faktor budaya atau kebiasaan yang mempengaruhi kebiasaan mengonsumsi makanan asin. Jika kita sejak kecil terbiasa mengonsumsinya, maka kita pun akan merasa makanan yang rendah garam akan kurang mantap atau hambar.

Masalahnya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam bisa mempengaruhi tekanan darah, meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya seperti gagal ginjal, stroke, dan serangan jantung, menurunkan kemampuan kognitif, menurunkan kepadatan tulang, dan membuat fungsi ginjal terganggu.

American Heart Association menyarankan kita untuk membatasi asupan natrium maksimal 2.300 mg per hari. Hanya saja, pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasinya hingga kurang dari 1.500 mg per hari. Selain dengan tidak menambahkan garam pada masakan, kita juga harus berhati-hati sat mengonsumsi makanan atau camilan kemasan yang biasanya tinggi kadar natrium.

Dampak kelebihan asupan garam

Meskipun bisa membuat rasa masakan menjadi lebih gurih, pakar kesehatan menyebut konsumsi garam berlebihan bisa menyebabkan datangnya berbagai masalah kesehatan.

Berikut adalah masalah-masalah kesehatan tersebut.

  1. Frekuensi buang air kecil meningkat

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi makan asin bisa membuat kita lebih sering buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh garam yang berusaha untuk terus membuang kelebihan natrium dari dalam darah. Masalahnya adalah selain natrium, kalsium juga akan ikut keluar sehingga hal ini akan membuat tulang dan gigi kehilangan kekuatannya. Risiko terkena osteoporosis pun akan meningkat.

  1. Lebih rentan terkena sakit kepala

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam akan cenderung lebih rentan terkena sakit kepala. Hal ini disebabkan oleh kemampuan natrium dalam membuat pembuluh darah kepala menyempit dan akhirnya memicu datangnya masalah kesehatan ini.

  1. Meningkatkan risiko hipertensi

Sudah menjadi rahasia umum jika risiko hipertensi bisa meningkat dengan signifikan jika kita terbiasa mengonsumsi makanan tinggi garam. Kemampuan natrium dalam membuat pembuluh darah menyempit menjadi penyebab utamanya.

  1. Mudah haus

Jika kita terlalu banyak mengonsumsi garam, maka keseimbangan cairan tubuh akan terganggu. Kita pun akan lebih rentan mengalami dehidrasi. Jika sampai hal ini terjadi, maka kemampuan kognitif bisa menurun dengan signifikan.

  1. Menyebabkan kantung mata muncul

Selain karena masalah kurang tidur, kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam ternyata juga bisa menyebabkan kantung mata. Selain itu, berbagai bagian tubuh lain juga akan rentan terkena pembengkakan atau edema.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi