Terbit: 4 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Pada dasarnya, kadar gula darah tinggi tidak selalu dikaitkan dengan peningkatan asupan yang manis. Gula darah naik bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Oleh karena itu, mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan kenaikan gula darah adalah sesuatu yang penting, terutama bagi penderita diabetes.

10 Hal yang Dapat Menyebabkan Gula Darah Naik

Faktor yang Menyebabkan Kenaikan Gula Darah

Jika tidak ditangani dengan tepat, gula darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi, seperti penyakit ginjal, kerusakan saraf, masalah penglihatan, stroke, dan penyakit jantung.

Mengetahui faktor penyebab fluktuasi gula darah dapat membantu untuk memprediksi perubahan gula darah tubuh. 

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan gula darah naik, antara lain:

1. Dehidrasi

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan hiperglikemia, karena gula dalam darah akan lebih tinggi konsentrasinya. Selain itu, gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan Anda untuk buang air kecil lebih sering. Hal ini berujung pada dehidrasi yang lebih parah. 

Orang dengan diabetes perlu memperhatikan asupan air setiap hari agar tubuh mendapatkan hidrasi yang baik dan tetap sehat. 

Kebutuhan cairan setiap orang dapat berbeda tergantung aktivitas harian dan massa tubuh. Jika Anda kesulitan untuk minum air mineral tanpa rasa, cobalah untuk menambahkan potongan lemon atau jeruk, timun potong, atau daun mint segar. 

2. Konsumsi Pemanis Buatan

Banyak orang dengan diabetes memilih soda atau minuman diet (diet coke) sebagai pengganti minuman ringan lainnya. Diet coke memakai pemanis buatan, sehingga termasuk dalam minuman bebas gula dan dinilai tidak menyebabkan kenaikan gula darah. 

Konsumsi pemanis buatan dalam jangka pendek tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah. 

Namun, konsumsi secara reguler dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus. Hal ini dapat menyebabkan sel menjadi resisten terhadap insulin, sehingga terjadi kenaikan gula darah dan kadar insulin.

Sebuah penelitian tahun 2014 menyatakan bahwa tikus percobaan yang diberikan pemanis buatan selama 11 minggu menunjukkan efek buruk terhadap bakteri usus dan menyebabkan kenaikan gula darah. 

Oleh sebab itu, sebaiknya konsumsi air mineral sebagai pengganti minuman bersoda dan jus kemasan.

Baca JugaKenali Pola Makan yang Sehat untuk Penderita Diabetes 

3. Obat-obatan 

Tidak disangka, beberapa obat dapat memberikan efek meningkatkan gula darah, termasuk beberapa obat yang umum dijumpai. 

Beberapa obat resep yang dapat meningkatkan gula darah, antara lain:

  • Steroid (kortikosteroid): Pada umumnya diberikan untuk mengobati penyakit yang disebabkan inflamasi, seperti alergi, lupus, dan rematik.
  • Antidepresan: Obat yang dapat mengobati kecemasan, ADHD, depresi, dan masalah mental lain. 
  • Beta blocker: biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
  • Statin: Obat ini digunakan untuk menurunkan kolesterol
  • Obat asma
  • Isotretinoin: obat untuk mengobati jerawat
  • Pil Kontrasepsi (pil KB)

Beberapa obat bebas yang dapat meningkatkan gula darah, antara lain:

  • Pseudoephedrine: obat yang dapat mengobati batuk dan flu
  • Obat batuk
  • Naicain: Salah satu jenis vitamin dalam golongan vitamin B

Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk konsumsi obat baru yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memberitahu semua obat yang Anda konsumsi, baik untuk diabetes atau kondisi lainnya.

4. Fenomena Fajar

Fenomena fajar merupakan kondisi di mana Anda bangun tidur dengan kondisi gula darah yang tinggi meskipun gula darah Anda berada dalam rentang normal saat tidur.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh melepaskan hormon kortisol dan hormon pertumbuhan pada jam 2 sampai 8 pagi. Hormon ini akan memberikan sinyal ke lier untuk meningkatkan produksi glukosa, untuk mempersiapkan energi dan membuat tubuh bangun.

Hal ini akan membuat sel beta dalam pankreas untuk mengeluarkan insulin agar gula darah dalam tubuh tetap normal.

Namun, pada penderita diabetes, tubuh tidak produksi cukup insulin, sehingga berakibat pada lonjakan gula darah pada penderita diabetes. 

Untuk mengatasinya, Anda bisa konsumsi snack yang tinggi protein namun rendah karbohidrat sebelum tidur. Snack ini dikonsumsi dalam porsi yang kecil dengan tujuan mempersempit waktu puasa. 

5. Siklus Menstruasi

Perubahan hormon pada fase pra menstruasi dapat menyebabkan kenaikan gula darah.

Wanita dengan diabetes bisa menjadi kurang sensitif dengan insulin selama seminggu sebelum menstruasi, sehingga gula darah akan mengalami kenaikan di atas batas wajar. Kadar gula darah ini akan kembali normal saat menstruasi terjadi. 

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda mengurangi asupan karbohidrat selama masa pra menstruasi dan tambahkan olahraga.

6. Kurang Tidur

Kurang tidur pada malam hari dapat merusak mood dan energi seharian. Selain itu, kurang tidur juga ternyata dapat menyebabkan masalah pada gula darah. 

Kurang tidur dapat menghambat kontrol glukosa dan insulin pada penderita diabetes tipe 2. Ketika tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, maka kondisi ini menyebabkan stres kronis pada tubuh dan gula darah akan meningkat. 

Anda perlu rutinitas tidur yang konsisten, di mana Anda bangun dan tidur di waktu yang sama setiap harinya. Usahakan untuk tidur 7 sampai 9 jam sehari.

7. Kurang Olahraga 

Otot akan menyerap 70 persen glukosa dalam darah. Olahraga akan membuat otot bergerak lebih banyak, sehingga glukosa yang diubah menjadi energi akan semakin banyak. Hal ini akan menurunkan gula darah.

Sebuah studi menyatakan bahwa partisipan yang tidak aktif berolahraga mengalami resistensi insulin. Selain itu, olahraga juga dapat menurunkan obesitas dan mengurangi diabetes.

Namun, jika Anda menderita diabetes, sebaiknya lakukan olahraga dengan intensitas sedang saja dan hindari intensitas yang tinggi. Olahraga yang sebaiknya dihindari antara lain; angkat beban, lari marathon, dan olahraga kompetitif lain. 

Pasalnya, olahraga yang terlalu intens akan menyebabkan pelepasan hormon stres, seperti adrenalin. Hormon ini akan meningkatkan gula darah dengan menstimulasi liver memproduksi glukosa. 

8. Stres

Ketika Anda berada di bawah tekanan, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Ini merupakan bagian dari respon fight or flight

Dalam kondisi ini, tubuh akan memproduksi glukosa lebih banyak. Pada penderita diabetes, insulin tidak mampu menyebarkan glukosa ke seluruh sel sehingga terjadi penumpukan pada darah.

Anda perlu untuk mencari cara dalam manajemen stress karena sesungguhnya stress merupakan bagian dari hidup dan tidak dapat dihindari. Anda bisa mencoba meditasi, yoga, atau membuat jurnal harian.

Baca JugaAnak Sering Ngompol Gejala Diabetes, Benarkah?

9. Tidak Menyikat Gigi dan Flossing

Orang dengan diabetes akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit gusi yang dikenal dengan gingivitis. Penyakit gusi yang serius akan membuat gula darah lebih sulit terkontrol. 

Sama seperti semua infeksi, ini akan menyebabkan glukosa meningkat. Hal ini akan menyebabkan infeksi lain lebih mudah terjadi. Ketika gusi bengkak dan infeksi, tubuh akan membangun sistem pertahanan. Kondisi ini akan membuat insulin dan gula darah sulit terkendali.

Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan gusi dan mulut, Anda perlu rajin menyikat gigi dan melakukan flossing. Tidak hanya itu, Anda juga disarankan untuk menggunakan obat kumur secara rutin.

10. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kafein dapat meningkatkan gula darah dan insulin pada penderita diabetes

Sebuah studi telah dilakukan dengan melibatkan penderita diabetes tipe 2. Pada penelitian ini, partisipan diminta untuk konsumsi 250 mg pil kafein pada saat sarapan dan makan siang. 

Hasilnya, gula darah partisipan yang konsumsi kafein lebih tinggi 8% jika dibandingkan dengan partisipan yang tidak konsumsi kafein.

Kafein dapat meningkatkan hormon stress dalam tubuh, yang berakibat pada berkurangnya penyerapan gula oleh sel tubuh dan menurunya produksi insulin.

Nah, itulah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab gula darah naik. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. High Morning Blood Sugars. https://diabetes.org/diabetes/treatment-care/high-morning-blood-glucose. (Diakses pada 3 Januari 2023).
  2. Anonim. Why Does Exercise Sometimes Raise Blood Glucose (Blood Sugar)? https://diabetes.org/healthy-living/fitness/why-does-exercise-sometimes-raise-blood-sugar. (Diakses pada 3 Januari 2023).
  3. Bazemore, Nichole. 2020. Common Causes of Blood Sugar Spikes. https://www.webmd.com/diabetes/causes-blood-sugar-spikes. (Diakses pada 3 Januari 2023).
  4. Liao, Sharon. 2021. Diabetes and Caffeine. https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-and-caffeine. (Diakses pada 3 Januari 2023).
  5. Sacks, Evelyn. 2021. What Medicines Can Make Your Blood Sugar Spike?. https://www.webmd.com/diabetes/medicines-blood-sugar-spike. (Diakses pada 3 Januari 2023). 
  6. Sakimura, Johannah dan Aleisha Fetters. 2021. 10 Surprising Causes of Blood Sugar Swings You Probably Didn’t Know. https://www.everydayhealth.com/type-2-diabetes/symptoms/surprising-causes-of-blood-sugar-swings/. (Diakses pada 3 Januari 2023).
  7. West, Helen. 2017. How Artificial Sweeteners Affect Blood Sugar and Insulin. https://www.healthline.com/nutrition/artificial-sweeteners-blood-sugar-insulin. (Diakses pada 3 Januari 2023). 
  8. Yaribeygi, Habib, et al. 2021. Pathophysiology of Physical Inactivity-Dependent Insulin Resistance: A Theoretical Mechanistic Review Emphasizing Clinical Evidence. https://www.hindawi.com/journals/jdr/2021/7796727/. (Diakses pada 3 Januari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi