Tidak melakukan aktivitas berat dan waktu tidur cukup namun badan Anda masih terasa lesu tidak bertenaga, kenapa hal tersebut bisa terjadi? Simak berbagai penyebab badan lemas terus-menerus dalam ulasan berikut ini.
Berbagai Penyebab Tubuh Lemas dan Tidak Berenergi
Meski tubuh lesu adalah sesuatu yang umum dialami saat Anda banyak melakukan aktivitas atau kurang tidur, dalam beberapa kasus kondisi ini merupakan gejala dari masalah medis.
Berikut ini berbagai penyebab badan lemas yang tak boleh dianggap remeh, di antaranya:
1. Diabetes
Tubuh yang lesu dan kurang berenergi hingga membuat Anda cenderung mengantuk bisa jadi adalah tanda dari penyakit diabetes. Hal ini karena diabetes bisa membuat tubuh kesulitan untuk mengolah gula darah menjadi energi akibat tidak diproduksinya hormon insulin dengan cukup.
Dengan begitu, tanpa adanya sumber energi membuat tubuh akan mudah mengalami lemas seharian.
Jika sering mengalami kelelahan, apalagi sampai membuat Anda sangat mengantuk dan ingin tidur di jam-jam sebelum makan siang, sebaiknya segera memeriksakan kondisi gula darah. Ini untuk memastikan apakah penyebabnya adalah diabetes atau tidak.
2. Anemia
Masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkan gejala tubuh lemas dan lesu seharian adalah anemia. Kondisi yang biasa disebut sebagai kurang darah ini sebenarnya adalah kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah.
Beberapa gejala anemia adalah badan lemas, mudah lelah, mengantuk seharian, wajah pucat, dan konsentrasi menurun.
3. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah penyakit yang terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Penyakit tiroid lebih umum terjadi pada wanita.
Hormon tiroid berfungsi mengontrol metabolisme sehingga ketika kadarnya rendah, tubuh mungkin mengalami gejala kelelahan, penambahan berat badan, dan merasa kedinginan.
4. Gangguan pada Jantung
Tubuh yang lesu dan lemah seharian bisa saja menjadi tanda dari masalah pada jantung. Hal ini karena penyakit jantung—terutama gagal jantung—dapat menyebabkan tubuh merasa lelah seharian dan biasanya tidak bisa berolahraga untuk waktu yang lama.
Dalam gagal jantung, kondisi jantung menjadi kurang efektif memompa darah beroksigen ke otot dan jaringan lain di dalam tubuh. Bahkan aktivitas sehari-hari menjadi sulit, seperti berjalan kaki atau membawa benda berat.
Gejala lain yang mungkin terjadi akibat penyakit jantung termasuk nyeri dada, jantung berdebar, pusing, pingsan, dan sesak napas.
Baca Juga: Mengenal Zoom Fatigue, Kelelahan akibat Keseringan Rapat Online
5. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan, mulai dari infeksi hingga obesitas.
Hati memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh mulai dari memecah racun hingga membuat protein untuk mengontrol pembekuan darah hingga memetabolisme dan menyimpan karbohidrat. Saat organ hati mengalami peradangan, proses penting ini bisa terhenti.
Selain merasa lelah, beberapa gejala hepatitis yang mungkin terjadi antara lain penyakit kuning, nyeri perut, mual, urine berwarna kuning tua, dan feses berwarna terang.
6. Sindrom Kelelahan Kronis
Chronic fatigue syndrome (CFS) atau juga dikenal sebagai sindrom kelelahan kronis adalah kelainan yang ditandai dengan kelelahan hebat. Kondisi ini tidak akan membaik dengan istirahat dan dapat semakin memburuk setelah aktivitas fisik atau memiliki gangguan mental. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti kondisi ini.
Selain kelelahan yang melemahkan tubuh, beberapa gejala lain yang memastikan sindrom kelelahan kronis termasuk:
- Penurunan daya ingat atau konsentrasi jangka pendek.
- Nyeri otot dan persendian.
- Sakit kepala.
- Nyeri kelenjar getah bening.
- Sering sakit tenggorokan.
7. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan kekurangan energi atau perasaan acuh tak acuh. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap efek dari obat-obatan tertentu. Jika Anda mengalami efek samping ini setelah konsumsi obat, konsultasi dengan dokter diperlukan.
Beberapa efek samping ada yang bersifat sementara, sementara dalam kasus lain dokter mungkin akan menurunkan dosis atau menyarankan penggantian obat. Beberapa obat ini termasuk antibiotik, antidepresan, antihistamin, dan antipsikotik
8. Menopause
Jika sedang mengalami menopause Anda mungkin merasa sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Kondisi ini membuat banyak perubahan hormon yang membuat wanita berkeringat di malam hari dan hot flashes (sensasi hangat tiba-tiba). Ini bisa membuat terjaga di malam hari dan membuat kelelahan di siang hari.
9. Depresi
Gangguan kesehatan psikis juga bisa membuat badan terasa lemah dan lesu seharian.
Jika mengalami depresi akibat berbagai masalah kehidupan, kemungkinan akan mengalami gejala-gejala seperti malas beranjak dari tempat tidur, gangguan tidur, merasa sedih yang berlebihan, hingga meningkatnya keinginan untuk bunuh diri.
Jika kondisi ini dibiarkan, tak hanya akan membuat masalah kesehatan mental semakin memburuk, namun juga akan memicu munculnya peradangan dan masalah kesehatan lain yang jauh lebih serius.
Baca Juga: 8 Cara Sederhana Mengatasi Kelelahan Mental
10. Sleep Apnea
Sleep apnea atau henti napas saat tidur sering kali dianggap sebagai masalah mendengkur. Padahal, masalah kesehatan ini jauh lebih parah.
Seseorang yang mengalami sleep apnea cenderung mudah terbangun saat tidur malam sehingga mengganggu kualitas tidur. Hal inilah yang menjadi penyebab sensasi tubuh lemah seharian.
11. Obesitas
Obesitas tidak hanya secara signifikan terkait dengan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kelelahan kronis.
Obesitas bisa meningkatkan risiko obstructive sleep apnea, yang merupakan penyebab kelelahan di siang hari.
Nah, itulah berbagai faktor penyebab badan lemas yang sepatutnya Anda waspadai. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!