Berkeringat adalah salah satu respons alami tubuh yang bisa menjadi indikator kesehatan tubuh. Jarang mengeluarkan keringat atau berkeringat terlalu banyak adalah tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh. Simak penjelasan mengenai jenis keringat dan kaitannya dengan kondisi tubuh, selengkapnya di bawah ini.
Mengenali Jenis Keringat yang Keluar dari Tubuh
Keluarnya keringat dari tubuh adalah sesuatu yang normal, terutama saat berolahraga atau berada dalam situasi stres. Pada umumnya, berkeringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan diri.
Namun, berkeringat karena panas dan berkeringat karena stres secara kimiawi berbeda. Berikut adalah tiga jenis keringat yang penting untuk Anda tahu, di antaranya
1. Keringat Termal
Jenis keringat yang pertama dan paling umum adalah keringat termal atau keringat termoregulasi. Jenis keringat ini diproduksi oleh kelenjar keringat ekrin yang ada di seluruh permukaan tubuh. Keringat ini penting karena membantu mendinginkan dan mempertahankan suhu normal tubuh.
Perlu Anda ketahui, hipotalamus adalah bagian otak yang bertindak sebagai termostat tubuh dan merasakan adanya peningkatan suhu. Jika ada peningkatan suhu tubuh, hipotalamus memerintahkan sistem saraf untuk mengirim sinyal ke mekanisme melawan panas dalam bentuk pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi).
Jika hal tersebut tidak cukup mendinginkan tubuh, sinyal akan dikirim untuk memerintahkan kelenjar keringat untuk mulai memproduksi keringat, yang merupakan mekanisme pendinginan paling efektif pada manusia.
Pelebaran permukaan atau pembuluh darah kulit juga berkontribusi signifikan terhadap penurunan suhu tubuh. Hipertermia adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa jika mekanisme pendinginan ini tidak berjalan.
Keringat jenis ini terdiri dari air, garam, dan kalium. Saat kelembapan ini menguap, tubuh menjadi dingin. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ini ringan dan tidak berbau.
Baca Juga: 10 Penyebab Berkeringat saat Tidur yang Mengindikasikan Penyakit!
2. Keringat Emosional
Saat tubuh bereaksi terhadap emosi, seperti kecemasan, stres atau kegembiraan, keringat dilepaskan dari kelenjar apokrin.
Jenis keringat ini dapat terjadi di seluruh tubuh, meskipun paling sering terjadi di ketiak, telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Tidak seperti keringat normal, keringat emosional tidak ada hubungannya dengan suhu.
Keringat emosional dimulai sejak awal kehidupan. Bayi mengalami keringat emosional di telapak tangan dan telapak kaki, sedangkan keringat di ketiak karena perasaan emosional hanya terjadi setelah pubertas.
Meskipun jenis keringat ini awalnya tidak berbau, namun keringat ini tidak cepat menguap dan dapat menimbulkan bau ketika bercampur dengan bakteri pada kulit.
3. Gustatory Sweating
Jenis keringat ini disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang Anda konsumsi. Keringat ini umumnya terjadi pada wajah, leher, kulit kepala, dan biasanya dipicu oleh makan atau minum yang panas atau pedas.
Keringat gustatory dapat dipicu oleh peningkatan metabolisme yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Selain itu, zat yang ditemukan dalam makanan pedas memicu reseptor kimia tertentu, yang memicu reflexive cooling reaction sehingga menyebabkan keringat.
Proses yang menyebabkan keringat gustatory ternyata juga dapat memicu respons keringat normal. Selain itu, jenis keringat ini dapat dipicu karena komplikasi pada individu yang memiliki diabetes.
Baca Juga: 11 Manfaat Berkeringat yang Jarang Diketahui
Keringat dan Kaitannya dengan Kesehatan
Berkeringat dapat mengindikasikan masalah medis jika terjadi dengan gejala lain seperti:
- Nyeri dada.
- Pusing.
- Sesak napas.
- Terus berkeringat untuk waktu yang lama dan tanpa sebab.
Selain beberapa gejala di atas, kondisi lain yang juga harus Anda konsultasikan dengan dokter adalah jika Anda merasa berkeringat lebih dari biasanya (hiperhidrosis) atau tidak berkeringat sama sekali (hipohidrosis).
- Anonim. There Are Three Types of Sweating – Which One Affects You? https://www.drysol.ca/there-are-three-types-of-sweating-which-one-affects-you/. (Diakses pada 20 Januari 2022).
- Anonim. The difference between regular sweat and stress sweat. https://www.piedmont.org/living-better/the-difference-between-regular-sweat-and-stress-sweat. (Diakses pada 20 Januari 2022).
- Roth, Erica. 2020. Sweating (Normal Amounts): Causes, Adjustments, and Complications. https://www.healthline.com/health/sweating. (Diakses pada 20 Januari 2022).