Terbit: 18 June 2020 | Diperbarui: 20 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Pernahkah Anda berkeringat saat tidur malam? Jika pernah, tentunya hal ini mengganggu waktu tidur. Berkeringat biasanya terjadi karena respons tubuh terhadap suhu ruang yang hangat. Namun, berkeringat malam juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan yang patut diwaspadai!

10 Penyebab Berkeringat saat Tidur yang Mengindikasikan Penyakit!

Penyebab Berkeringat saat Tidur Malam

Sesekali berkeringat ketika tidur adalah kondisi normal akibat suhu atau tidur segera setelah makan. Namun, jika selalu berkeringat saat tidur malam gejala apa dan apa yang menjadi penyebabnya?

Berikut ini adalah sejumlah penyebab berkeringat saat tidur di malam hari, di antaranya:

1. Hiperhidrosis Idiopatik

Jika Anda sering berkeringat di malam hari tanpa sebab, mungkin Anda sedang mengalami hiperhidrosis idiopatik. Kondisi ini terjadi tanpa penyebab medis yang jelas.

Namun, jika hiperhidrosis idiopatik merusak kualitas tidur dan pada akhirnya mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya periksakan ke dokter yang dapat merekomendasikan perawatan, termasuk obat resep.

2. Menopause

Kebanyakan wanita mengalami hot flashes dan berkeringat saat tidur di malam hari selama menopause. Kondisi ini adalah salah penyebab yang sering kali menyebabkan keringat malam pada wanita.

Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi yang disebabkan oleh perubahan hormon seks dalam tubuh wanita. Menopause biasanya terjadi ketika menginjak usia antara 45 hingga 55 tahun.

3. Infeksi

Sering berkeringat saat tidur di malam hari dapat menandakan tubuh sedang melawan infeksi bakteri. TBC (tuberkulosis) adalah infeksi yang paling sering dikaitkan dengan keringat malam.

Tetapi infeksi bakteri lainnya, seperti endokarditis (radang katup jantung), osteomielitis (peradangan pada tulang), dan abses juga dapat menyebabkan keringat malam. Bahkan, keringat malam juga merupakan gejala infeksi HIV.

4. Hipoglikemia

Berkeringat saat di malam hari juga bisa mengindikasikan tubuh sedang mengalami hipoglikemia. Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan kadar gula rendah dalam darah.

Gangguan kesehatan tersebut biasanya disebabkan oleh efek penggunaan obat-obatan secara rutin. Misalnya, orang yang menggunakan insulin atau obat diabetes oral mungkin mengalami hipoglikemia di malam hari yang disertai dengan berkeringat. Dampak lainnya kemungkinan bangun tidur dalam keadaan lelah atau sakit kepala yang buruk.

5. Gangguan Hormon

Berkeringat saat tidur di malam hari dapat menandakan gangguan hormon seperti pheochromocytoma, sindrom carcinoid (tumor yang menyebabkan tubuh memproduksi hormon berlebihan), dan hipertiroidisme.

Sama halnya seperti hot flashes, rendahnya kadar hormon estrogen juga dapat memiliki efek pada hipotalamus yang menyebabkan keringat malam pada wanita. Hipotalamus adalah bagian dari otak yang berfungsi mengendalikan tidur, nafsu makan, suhu tubuh, dan hormon seks.

Kadar hormon testosteron yang rendah pada pria juga dapat menyebabkan hot flash dan keringat malam. Testosteron adalah hormon seks utama pada pria.

6. Sleep Apnea

Berkeringat di malam hari, terutama pada pria, terkadang dapat mengindikasikan sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur karena mengalami henti napas yang dapat terjadi berkali-kali dalam satu malam.

Gangguan tidur ini dapat berkembang saat jaringan di tenggorokan menghambat jalan napas (obstructive sleep apnea) atau ketika stroke atau masalah medis lainnya mengganggu kemampuan sistem saraf pusat untuk berfungsi dengan baik (central sleep apnea).

Selain keringat malam, gejala sleep apnea lainnya, termasuk mendengkur, lelah di siang hari, sering bangun di malam hari, sulit fokus, dan gangguan suasana hati (mood).

7. Masalah Saraf

Meski tergolong jarang terjadi, berkeringat saat tidur di malam hari dapat menandakan masalah neurologis tertentu, termasuk stroke, disrefleksia otonom, neuropati otonom, dan syringomyelia.

Masalah neurologis dapat menimbulkan banyak gejala, tetapi gangguan kesehatan ini diawali dengan beberapa gejala seperti tidak nafsu makan, kehilangan kesadaran, pusing, gemetaran, kelemahan otot mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.

8. Efek Samping Obat-obatan

Minum obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan keringat malam. Obat antidepresan adalah salah satu jenis obat yang umum menyebabkan keringat malam.

Obat-obatan lainnya juga dapat memicu keringat malam, misalnya obat yang digunakan untuk menurunkan demam, termasuk aspirin dan acetaminophen, dan masih banyak obat lainnya yang dapat mengakibatkan keringat malam.

9. Stres dan Kecemasan

Keduanya adalah masalah kesehatan mental yang dapat menimbulkan gejala fisik. Salah satunya adalah berkeringat saat tidur di malam hari yang meningkat.

Gejala lain dari kecemasan atau stres, termasuk perasaan khawatir, cemas, dan takut yang terus-menerus, sulit,  fokus, masalah tidur, hingga mudah tersinggung. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan melalui terapis, untuk membantu mengatasi semua gejala tersebut.

10. Kanker

Jika tidak mengalami kondisi yang telah dijelaskan di atas, lantas berkeringat saat tidur malam gejala apa?

Berkeringat di malam hari juga menandakan beberapa jenis kanker seperti limfoma Hodgkin, limfoma non-Hodgkin, dan leukemia. Namun, jenis kanker yang paling sering menimbulkan gejala keringat malam adalah limfoma.

Penderita kanker yang tidak terdiagnosis biasanya memiliki gejala lain, termasuk penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, demam, kelelahan yang persisten, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit dada dan perut, dan sakit tulang.

Cara Mencegah Berkeringat Saat Tidur di Malam Hari

Mengatasi keringat malam tergantung pada penyebab yang mendasari seperti gangguan hormon, menyesuaikan penggunaan obat, dan memerhatikan faktor lainnya yang memicu keringat malam.

Namun, jika tidak memiliki gejala lain yang mungkin mengindikasikan sesuatu masalah kesehatan, cobalah langkah-langkah berikut meredakan keringat malam:

  • Tidur di ruang yang sejuk dengan mengenakan pakaian tidur dan seprai yang tipis.
  • Menggunakan pendingin ruangan menggunakan atau kipas angin.
  • Jangan menggunakan selimut tebal.
  • Hindari minuman beralkohol dan kafein, serta makanan pedas.
  • Menggunakan antiperspirant pada bagian tubuh yang paling rentan berkeringat, seperti ketiak, tangan, kaki, garis rambut, punggung, dada, atau selangkangan.
  • Jangan makan 2 hingga 3 jam sebelum tidur
  • Hindari makanan lemak dan gula.
  • Latihan pernapasan relaksasi sebelum tidur dan setelah bangun tidur.
  • Cukup berolahraga setiap hari.
  • Mempertahankan berat badan yang sehat.
  • Memperbanyak minum air di siang hari.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Periksakan ke dokter jika berkeringat malam tidak kunjung hilang setelah melakukan sejumlah perawatan dan disertai kondisi berikut:

  • Berkeringat lebih dari sekali dalam semalam.
  • Demam yang tidak kunjung hilang.
  • Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Kurang tidur karena keringat malam.
  • Merasa lelah atau tidak sehat.
  • Batuk kronis atau berdarah.
  • Diare atau sakit perut.

 

  1. Anonim. 2018. 8 Causes of Night Sweats. https://www.webmd.com/menopause/guide/8-causes-of-night-sweats. (Diakses pada 18 Juni 2020)
  2. Davis, Kathleen. 2017. What to know about night sweats. https://www.medicalnewstoday.com/articles/296818. (Diakses pada 18 Juni 2020)
  3. Mahalingam, Padmapreetham. 2017. 10 Reasons Why You Are Sweating At Night. https://www.boldsky.com/health/wellness/2017/ten-reasons-why-you-are-sweating-at-night-114127.html. (Diakses pada 18 Juni 2020)
  4. Raypole, Crystal. 2019. Night Sweats: Should You Be Concerned?. https://www.healthline.com/health/when-to-be-concerned-about-night-sweats#relief-tips. (Diakses pada 18 Juni 2020)
  5. Raypole, Crystal. 2019. What Causes Night Sweats in Men?. https://www.healthline.com/health/what-causes-night-sweats-in-men. (Diakses pada 18 Juni 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi