Terbit: 29 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Saat Anda menggunakan tensimeter atau alat pengukur tekanan darah, terdapat dua angka yang tertera pada layar. Angka yang di atas menunjukkan tekanan sistolik, sedangkan angka yang berada di bawah menunjukkan tekanan diastolik. Lantas, apa yang membedakan tekanan darah sistolik dan diastolik? Apa saja faktor yang memengaruhinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Memahami Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Apa itu Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik?

Mengerti cara membaca tekanan darah sistolik dan diastolik adalah sesuatu yang penting untuk memahami kondisi tubuh Anda

Saat jantung berdetak, darah terpompa ke seluruh tubuh melalui pembuluh arteri. Tenaga yang menyebabkan tekanan pada pembuluh darah ini disebut tekanan darah sistolik. Tekanan darah yang normal adalah di bawah angka 120. Meski begitu tekanan rata-rata adalah 120-129.

Anda dikatakan hipertensi tingkat pertama jika angka yang muncul berkisar 130-139. Sementara hipertensi tingkat jika di atas 140. Hipertensi krisis berada di angka 180 ke atas.

Sedangkan angka yang berada di bawah disebut tekanan diastolik. Tekanan ini terjadi pada arteri saat jantung beristirahat di antara setiap detakan. Inilah saat di mana jantung terisi oleh darah dan oksigen. Angka pada diastolik berarti:

  • Tekanan normal di bawah 90.
  • Hipertensi tingkat pertama antara 80-89.
  • Hipertensi tingkat kedua adalah 90 ke atas.
  • Hipertensi krisis berada di angka 120 ke atas.

Lantas, berapa rentang tekanan darah yang normal? Jawabannya adalah di bawah 120/80. Jika seseorang memiliki tekanan darah dengan angka normal, sebaiknya tetap menjalankan gaya hidup sehat dan aktif. Karena keduanya sangat memengaruhi naik turunnya tekanan darah.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan satu atau dua tekanan darah di atas normal, dokter membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan diagnosis hipertensi. Perawatan yang dijalankan meliputi perubahan gaya hidup, pola makan sehat, serta pemberian obat-obatan.

Cara Mengukur Tekanan Darah

Lengan atas orang yang akan diukur tekanan darahnya dililit oleh manset/cuff. Ada juga yang melilitkannya di pergelangan tangan, tapi hasilnya sering tidak akurat.

Setelah itu, dokter akan memakai stetoskop untuk mendengarkan suara detakan di pembuluh arteri. Tensimeter kemudian dipompa hingga tekanan yang lebih tinggi dari tekanan darah sistolik.

Pompa kemudian dilepaskan perlahan-lahan, suara pertama yang terdengar oleh dokter adalah tekanan sistolik. Titik angka di mana suara ini menghilang adalah tekanan diastolik.

Tekanan darah sistolik selalu terdengar lebih dahulu dan menjadi angka pertama yang disebutkan pada hasil pemeriksaan. Setelah itu barulah tekanan darah diastolik.

Faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Gaya hidup dan pola makan adalah faktor terbesar yang memengaruhi tekanan darah sistolik dan diastolik. Termasuk:

  • Jumlah asupan sodium. Tanyakan pada dokter berapa jumlah normal konsumsi sodium harian. Saat membeli bahan makanan, baca tabel nutrisi dan pastikan jumlah asupan sodium dari seluruh makanan hari itu tidak melewati ambang batas.
  • Berolahraga lebih sering. Berolahraga 3-4 kali seminggu maksimal 40 menit sudah cukup untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Jika menderita hipertensi, konsultasikan olahraga apa yang cukup aman dijalankan. 
  • Berat badan. Jika seseorang kelebihan berat badan, maka tekanan darahnya cenderung tinggi. Menurunkan 1 kg berat badan akan menurunkan tekanan darah 1 poin. 
  • Menjalankan diet tertentu. Diet untuk menormalkan tekanan darah biasanya kaya akan asupan sayur dan buah-buahan, daging rendah lemak, ikan, dan ayam.
  • Konsumsi alkohol dan merokok.

Baca Juga: Batas Normal Tekanan Darah Berdasarkan Usia yang Perlu Anda Ketahui

Cara Mencegah Hipertensi

Terkadang dokter juga memberikan obat-obatan dan suplemen sebagai pendukung. Jika hal itu diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan intensif untuk menentukan jenis obat terbaik. Berikut adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan, terutama jika Anda memiliki:

  • Tekanan darah rata-rata (sistolik 120-129 dan diastolik di bawah 80). Kontrol tekanan darah secara teratur dan jalankan gaya hidup sehat.
  • Hipertensi tingkat 1. Dokter umumnya akan menyarankan perubahan gaya hidup dan bisa meresepkan obat.
  • Hipertensi tingkat 2. Lakukan perubahan gaya hidup, jalankan pola makan sehat, serta minum obat penurun tekanan darah tinggi secara teratur (sesuai resep dokter).
  • Hipertensi krisis.  Dada mungkin akan terasa nyeri, napas pendek, badan lemah, serta masalah pada penglihatan, dan kemampuan bicara. Ini adalah kondisi darurat, segera ke UGD.

Satu kali pemeriksaan tekanan darah tidak dapat menunjukkan kondisi kesehatan secara utuh. Diperlukan pemeriksaan lanjutan, terutama jika tekanan darah termasuk tinggi. Bagi Anda yang memiliki tekanan darah normal dan rata-rata, pemeriksaan 6-12 bulan sekali sudah mencukupi.

Namun bagi pemilik tekanan darah tinggi  derajat 1 harus memeriksakan diri maksimal 3 bulan sekali. Sementara orang dengan hipertensi  derajat dua harus memeriksakan diri secara rutin setiap satu bulan sekali. Pada akhirnya, menjaga tekanan darah sistolik dan diastolik tetap normal adalah sesuatu yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

 

  1. Anonim. 2020. Diastole vs. Systole: Know Your Blood Pressure Numbers. https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/guide/diastolic-and-systolic-blood-pressure-know-your-numbers. (Diakses pada 28 Maret 2022). 
  2. Anonim. 2021. High Blood Pressure Symptoms and Causes. https://www.cdc.gov/bloodpressure/about.htm. (Diakses pada 28 Maret 2022). 
  3. Fogoros, Richard N. 2022. Understanding Systolic and Diastolic Blood Pressure. https://www.verywellhealth.com/systolic-and-diastolic-blood-pressure-1746075. (Diakses pada 28 Maret 2022). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi