Terbit: 13 October 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Memiliki hewan peliharaan di rumah sungguh mengasyikan, akan tetapi bagi seseorang yang memiliki kondisi medis tertentu, hal tersebut perlu dipertimbangkan dengan baik. Lantas, bolehkah penderita asma memelihara hewan di rumah? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan di bawah ini!

Bolehkah Penderita Asma Memiliki Hewan Peliharaan?

Bolehkah Penderita Asma Memelihara Hewan?

Pada dasarnya, boleh atau tidaknya memelihara hewan di rumah tergantung pada asma yang diderita. Hal tersebut karena sebagian penderita alergi dapat memelihara hewan dan yang lainnya tidak, itu artinya penderita asma yang memiliki hewan peliharaan meningkatkan risiko memperburuk gejala yang sudah ada.

Perlu diketahui juga, beberapa jenis hewan dapat memicu peradangan saluran napas pada orang yang memiliki alergi.

Jenis hewan tertentu yang dapat memicu asma antara lain, kucing, anjing, hamster, kelinci, dan burung. Penderita asma harus menghindari hewan tersebut apabila alergi terhadapnya. Faktor lain yang dapat memicu asma adalah polusi asap rokok atau parfum.

Namun, sebelum memutuskan untuk mengadopsi hewan peliharaan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.

Langkah ini penting dilakukan untuk memahami asma yang diderita dan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko asma kambuh.

Baca Juga: Asma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Hubungan antara Asma Alergi dan Hewan Peliharaan

Asma alergi adalah jenis asma yang paling umum terjadi, di mana paparan alergen seperti tungau debu, jamur, dan serbuk sari dapat memicu gejala asma seperti kesulitan bernapas, batuk, dan mengi Hewan peliharaan juga dapat memicu gejala asma.

Faktor yang  mencetuskan gejala asma disebut alergen. Reaksi alergi dapat terjadi ketika seseorang terpapar protein yang ditemukan pada bagian hewan, termasuk dalam urine, kotoran, air liur, kulit mati, dan bulu.

Ketika tidak sengaja menyentuh atau menghirup, protein tersebut dapat memicu reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh dengan melepaskan histamin, zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel darah putih saat tubuh mengalami reaksi alergi atau infeksi.

Alergen tersebut dapat menyebar ke seluruh rumah ketika hewan peliharaan berkeliaran di ruangan. Alergen juga dapat bertahan lama di permukaan alat rumah tangga, seperti furnitur, pakaian, dinding, dan karpet, bahkan selama berbulan-bulan setelah bebas dari hewan peliharaan.

Alergi hewan peliharaan mungkin sulit untuk diketahui. Beberapa orang mungkin hanya mengalami reaksi ringan setelah terpapar alergen hewan, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih parah.

Asthma and Allergy Foundation of America memperkirakan bahwa ada dua kali lebih banyak orang yang alergi kucing daripada alergi anjing. Siapa pun juga dapat mengembangkan alergi terhadap hewan di kemudian hari, bahkan jika telah memelihara hewan yang sama ketika masih kecil.

Guna menentukan hewan peliharaan mana yang menyebabkan alergi, kunjungi dokter untuk melakukan skin prick test (tes alergi kulit) atau tes darah. Dengan cara ini, Anda akan mengetahui hewan tertentu yang harus dihindari sebagai hewan peliharaan.

Baca Juga: Alergi Hewan: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Tips Memiliki Hewan peliharaan Jika Menderita Asma

Cara yang terbaik untuk menghindari gejala asma alergi dari hewan peliharaan adalah dengan menghindarinya. Namun, jika Anda pecinta hewan peliharaan tetap memutuskan untuk mengadopsinya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kekambuhan.

Berikut ini cara untuk mencegah asma alergi untuk penderita asma, di antaranya:

  • Jauhkan hewan peliharaan dari kamar tidur. Apabila cuaca mendukung dan memiliki halaman yang ramah hewan peliharaan, sebaiknya biarkan di luar hampir sepanjang hari. Langkah ini untuk mengurangi jumlah alergen di rumah.
  • Jauhkan hewan peliharaan dari perabotan. Anda bisa melatih hewan peliharaan dengan menjauhi sofa, tempat tidur, dan perabotan lainnya yang dapat menjadi sarang bagi alergen hewan peliharaan.
  • Membersihkan karpet sesering mungkin. Menggunakan penyedot debu atau steam cleaning dapat membantu menghilangkan alergen hewan dari karpet. Sebaiknya mengenakan masker ketika membersihkan agar tidak menghirup alergen yang mungkin beterbangan.
  • Ganti pakaian setelah bermain dengan hewan peliharaan. Pastikan untuk mengenakan pakaian yang bersih setelah bercengkrama dengan hewan peliharaan dan cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih.
  • Memandikan hewan peliharaan secara teratur. Sering memandikan hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat membantu mengurangi keberadaan alergen di rumah.
  • Kunjungi dokter. Spesialis penyakit alergi dan imunologi mungkin dapat meresepkan obat yang membantu mengendalikan gejala reaksi alergi.

Penting untuk Anda pahami bahwa jika Anda alergi hewan peliharaan dan menderita asma, memilih jenis anjing atau kucing yang bulunya tidak mudah rontok, berbulu pendek, tidak berbulu, atau yang disebut hipoalergenik bukanlah jaminan bahwa kondisi Anda tidak akan kambuh.

 

  1. Anonim. 2019. Is owning a pet a sensible idea if you have asthma?. https://firstaidforpets.net/pet-asthma/. (Diakses pada 12 Oktober 2022)
  2. Anonim. 2017. If I Have Asthma, Can I Keep My Pet?. https://kidshealth.org/en/teens/asthma-pet.html. (Diakses pada 12 Oktober 2022)
  3. Dallas, Mary E. 2020. Can I Have a Pet if I Have Asthma?. https://www.sharecare.com/lung-health/asthma/can-have-pet-have-asthma. (Diakses pada 12 Oktober 2022)
  4. Sweet, Joni. 2020. Can You Own a Pet If You Have Allergic Asthma? Risks and Tips. https://www.healthline.com/health/allergic-asthma/pets-allergic-asthma-risk. (Diakses pada 12 Oktober 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi