Terbit: 6 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Shisha merupakan metode merokok asal Timur Tengah yang dianggap dianggap lebih sehat dibandingkan dengan rokok konvensional. Sayangnya, anggapan tersebut tidak benar karena faktanya shisha bisa sebabkan penyakit kronis seperti diabetes. Simak penjelasannya di bawah ini. 

Benarkah Mengisap Shisha Bisa Sebabkan Diabetes?

Kaitan Antara Shisha dengan Diabetes

Shisha adalah alternatif merokok dengan menggunakan tembakau dan tambahan perasa. Nama lain dari shisha,  antara lain hookah, narghile, argileh, goza, dan hubble-hubble.

Pada prosesnya, seseorang akan mengisap campuran tembakau dan tetes tebu, madu, dan perasa buah lainnya melalui tabung dan selang. Biasanya tabung berukuran cukup besar sehingga memungkinkan diisap lebih dari satu orang secara bersamaan.

Merokok shisha telah terbukti dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes secara signifikan. Mengutip Brighton and Sussex Medical School, perokok lebih rentan memiliki berat badan berlebih dan menderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Hal tersebut berdasarkan penelitian dalam jurnal Diabetology & Metabolic Syndrome tahun 2018 yang melibatkan 9.840 partisipan.

Sebanyak 1.067 merupakan perokok shisha, 864 perokok tembakau, 6.742 partisipan bukan perokok, 976 lainnya adalah mantan perokok, dan 41 adalah perokok (konvensional dan shisha).

Para peneliti mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara merokok shisha dengan beberapa masalah penyakit, seperti:

  • Diabetes.
  • Obesitas.
  • Sindrom metabolik.
  • Dislipidemia (kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal).

Baca JugaJarang Disadari, Inilah Pola Makan yang Menyebabkan Penyakit Diabetes

Penyebab shisha memicu dua kondisi tersebut masih belum jelas. Namun, para peneliti menjabarkan kemungkinan shisha sebabkan diabetes dan obesitas dipicu oleh gaya hidup perokok.

Menurut penelitian tersebut, jika para perokok memiliki kebiasaan mengisap shisha disertai dengan gaya hidup lainnya yang kurang sehat, bisa saja hal itu memicu kenaikan berat badan.

Selain itu, racun yang keluar dari asap tabung bisa memicu peradangan sehingga menyebabkan jaringan resisten terhadap hormon insulin (pengatur gula darah di dalam tubuh). Akibatnya, perokok shisha lebih berisiko terhadap diabetes.

Bahaya Sering Mengisap Shisha

Bukan hanya menjadi pemicu diabetes, shisha juga bisa memicu masalah kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, anggapan bahwa rokok ini lebih sehat dibandingkan dengan rokok konvensional atau rokok elektrik lainnya sama sekali tidak benar.

Perlu diketahui, 45 menit mengisap shisha sama saja dengan menghabiskan sebanyak 100 batang rokok. Jumlah yang sangat banyak, bukan?

Tak hanya itu, shisha mengandung bahan kimia, seperti karbon monoksida dan tar. Keduanya sudah dikenal membahayakan kesehatan.

Efek buruk jangka pendek merokok dengan shisha, antara lain:

  • Detak jantung lebih cepat.
  • Tekanan darah meningkat.
  • Kapasitas paru-paru berkurang.
  • Kebugaran menurun.
  • Keracunan karbon monoksida.

Selain itu, shisha juga bisa menimbulkan noda pada gigi serta memengaruhi indra penciuman dan perasa.

Baca Juga9 Cara Jitu Atasi Stres Setelah Berhenti Merokok

Tak hanya efek jangka pendek, mengisap shisha nyatanya memiliki efek jangka panjang. Beberapa bahaya yang harus diwaspadai, yaitu:

  • Penuaan dini.
  • Penyakit jantung.
  • Beberapa jenis kanker, seperti kanker leher, paru-paru, kepala, dan lainnya.
  • Penyakit paru-paru.

Itulah penjelasan seputar kenapa shisha bisa dikaitkan dengan diabetes. Mengetahui bahaya kesehatan yang bisa ditimbulkannya, sebaiknya batasi atau hentikan penggunaannya.

Sulit berhenti merokok? Anda bisa meminta saran kepada dokter atau ahli lainnya mengenai cara untuk berhenti dari kebiasaan ini. Semoga informasi ini bermanfaat, ya Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2019. Smoking Shisha Linked to Diabetes and Obesity, Study Finds. https://www.bsms.ac.uk/about/news/2019/01-03-smoking-shisha-linked-to-diabetes-and-obesity-study-finds.aspx. (Diakses pada 6 Januari 2023).
  2. Anonim. 2021. Hookahs. https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/tobacco_industry/hookahs/index.htm. (Diakses pada 6 Januari 2023).
  3. Anonim. Shisha (Waterpipe) Smoking Factsheet for Community Members. https://www.health.nsw.gov.au/tobacco/Factsheets/water-pipe-smoking.pdf. (Diakses pada 6 Januari 2023).
  4. Martin, Terry. 2022. Hookah Smoking and Its Risks. https://www.verywellmind.com/what-is-hookah-and-is-it-a-safe-way-to-smoke-2825263. (Diakses pada 6 Januari 2023).
  5. Soflaei, Sara Saffar, dkk. 2018. Hookah Smoking is Strongly Associated with Diabetes Mellitus, Metabolic Syndrome and Obesity: A Population-Based Study. https://dmsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13098-018-0335-4. (Diakses pada 6 Januari 2023).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi