Terbit: 13 March 2023
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Menggunakan vape atau rokok elektrik sering kali dianggap lebih sehat dibandingkan dengan rokok konvensional alias rokok tembakau. Faktanya, penggunaan produk vaporizer atau dikenal dengan istilah vaping bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Apa saja bahayanya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

7 Bahaya Vape bagi Kesehatan yang Perlu Anda Waspadai

Bahaya Vaping bagi Kesehatan Tubuh

Penggunaan vape di masyarakat semakin menjamur karena rokok elektrik ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau, terutama karena tidak mengandung karbon monoksida dan tar.

Faktanya, beberapa kandungan zat kimia berbahaya juga terkandung di dalam vape, misalnya nikotin, propanal, asetaldehida, akrolein, diasetil, formaldehida, dan logam berat. Seluruh kandungan ini setara dengan kandungan pada rokok tembakau.

Berikut adalah berbagai bahaya vape bagi kesehatan tubuh, di antaranya:

1. Mengakibatkan Ketagihan

Beralih menggunakan vape dianggap oleh sebagian kalangan sebagai cara berhenti merokok yang efektif atau setidaknya jadi alternatif merokok yang ‘aman’.

Masalahnya, vape juga mengandung nikotin yang juga termasuk ke dalam jenis zat adiktif. Kandungan ini akan merangsang produksi hormon dopamin di otak dalam jumlah banyak. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan efek kecanduan.

Oleh sebab itu, vaping tidak serta-merta menghentikan kebiasaan Anda merokok. Justru sebaliknya, kebiasaan ini tetap bisa menimbulkan efek ketergantungan.

2. Membahayakan Kesehatan Paru-paru

Efek samping vape yang harus diwaspadai selanjutnya berkaitan dengan masalah pada paru-paru. Hal ini disebabkan oleh berbagai kandungan bahan kimia dan logam di dalamnya.

Nikotin yang terhirup dapat memicu peradangan paru-paru serta menurunkan fungsi jaringan pelindung pada paru. Selain itu, cairan vape juga mengandung perasa diasetil yang dapat meningkatkan risiko bronchiolitis obliterans (popcorn lung), penyebab jaringan parut di paru-paru.

Tidak cukup sampai di situ, vitamin E asetat terdapat pada beberapa produk vape yang mengandung tetrahidrokanabinol (THC). Apabila sampai terhirup, zat ini dapat melekat pada paru-paru dan menyebabkan masalah pada organ ini.

Baca JugaBenarkah Mengisap Shisha Bisa Sebabkan Diabetes?

3. Mengganggu Kesehatan Jantung

Sama dengan rokok konvensional, vape juga masih mengandung nikotin yang mengancam kesehatan jantung. Kandungan ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu hormon adrenalin untuk diproduksi lebih banyak oleh tubuh.

Pada akhirnya, jantung berdenyut lebih cepat daripada biasanya. Kondisi ini bisa memicu serangan jantung, bahkan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan masalah sirkulasi darah lainnya.

4. Menyebabkan Gangguan pada Janin

Bahaya vape juga dapat menimpa janin di dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh kandungan nikotin dan berbagai bahan kimia di dalam liquid cairan rokok elektrik vape. Nikotin dapat menghambat perkembangan otak bayi dan organ lainnya.

Selain  itu, cairan tersebut juga bisa membahayakan kesehatan bayi.

5. Memengaruhi Kesehatan Mulut dan Gusi

Kesehatan gigi dan mulut menjadi indikator utama kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan organ ini penting untuk dilakukan.

Sayangnya, kebiasaan seperti merokok dan vaping dapat mengganggu kesehatan mulut dan gusi. Bahaya vaping diduga kuat berasal dari kandungan nikotin di dalamnya.

Nikotin dapat mengurangi aliran darah dan nutrisi ke gusi. Pada akhirnya, kesehatan gusi dan mulut bisa menurun. Kerusakan jaringan gusi bisa memicu berbagai masalah di dalam mulut.

Baca Juga9 Cara Jitu Atasi Stres Setelah Berhenti Merokok

6. Merusak Otak

Nikotin yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak dapat membahayakan otak, terutama pada remaja. Dampaknya dapat menimpa fungsi otak untuk mengatur suasana hati, pembelajaran, kontrol impuls, dan perhatian.

Selain nikotin, kandungan timbal yang dihasilkan dari uap vape diduga dapat memicu kerusakan otak.

Tak hanya itu, bahaya vape dapat mempercepat proses penuaan dan membuat otak lebih rentan terhadap penyakit neurodegeneratif.

7.  Memperbesar Risiko Kanker

Kandungan zat formaldehida di dalam rokok vape bersifat karsinogenik. Ini artinya, menghirup rokok elektrik ini berpotensi memicu kanker.

Nah, itulah berbagai bahaya vape yang penting untuk Anda ketahui. Ingatlah, dampak negatif ini tidak hanya menimpa para perokok aktif, para perokok pasif atau orang yang terpapar pun berisiko mengalami bahayanya. Kalau sudah begitu, apakah Anda masih ingin menggunakan rokok elektrik ini?

 

  1. Anonim. 2021. Is Vaping During Pregnancy OK? https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/vaping-during-pregnancy/faq-20462062. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  2. Anonim. 2022. Vaping (E-Cigarettes). https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21162-vaping. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  3. LoRe, Michael. 4 Major Health Risks Linked to E-Cigarette Use. https://www.webmd.com/connect-to-care/vaping/vaping-ecigarette-health-risks-lung-heart. (Diakses pada 10 Februari 2023).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi