Terbit: 16 March 2016 | Diperbarui: 25 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Infeksi saluran kemih atau ISK, sering terjadi pada wanita selama kehamilan. Jika tidak diobati, ISK dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi wanita hamil. Lebih lanjut kenali bahaya infeksi saluran kemih pada ibu hamil di bawah ini!

Kenali Bahaya Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Ibu Hamil

Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Kehamilan

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi di mana bakteri menyerang sistem saluran kemih, termasuk kandung kemih dan ginjal. Selama kehamilan, kemungkinan terkena infeksi ini meningkat karena adanya perubahan di saluran kemih dan sistem kekebalan tubuh. Risiko terkena ISK akan meningkat mulai minggu ke-6 hingga ke-24 kehamilan.

Saat janin tumbuh dalam kandungan, rahim akan mengembang. Ini akan memberi tekanan pada kandung kemih dan ureter (tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih). Di bawah tekanan, saluran kemih tersumbat dan tidak mampu mengalirkan urine dengan baik.

Hormon kehamilan juga dapat menyebabkan relaksasi otot polos, yang dapat menyebabkan retensi urine. Dalam kondisi ini, bakteri mudah tumbuh dan berkembang di seluruh saluran kemih, menyebabkan infeksi.

ISK sering terjadi pada wanita hamil. Menurut salah satu penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 8% ibu hamil mengalami ISK.

Alasan ISK lebih mudah diderita oleh perempuan dibandingkan laki laki, karena saluran kemih pada wanita lebih terbuka dan letaknya dekat dengan anus sehingga lebih memudahkan kuman masuk ke saluran kemih.

ISK terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk cystitis, infeksi ginjal, dan bakteriuria asimptomatik.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil

Beberapa wanita yang mengalami ISK saat hamil mungkin tidak mengeluhkan gejala yang jelas. Namun bagi yang lain, gejala ISK bisa muncul dengan begitu cepat. Berikut ini adalah beberapa gejala ISK yang paling umum terjadi selama kehamilan:

  • Nyeri di atas tulang kemaluan.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Merasakan ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya.
  • Buang air kecil sebelum sampai toilet (bocor atau inkontinensia).
  • Merasa seperti kandung kemih penuh, bahkan setelah buang air kecil.
  • Urin yang terlihat keruh, berdarah, atau bahkan sangat berbau tidak sedap.
  • Demam.

Terkadang tanda pertama infeksi adalah sensasi seperti tertusuk saat buang air kecil. Jika infeksi lebih lanjut dan telah merembet ke ginjal, kemungkinan akan mengalami demam dengan suhu yang sangat tinggi, nyeri punggung, dan muntah.

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 6 Minggu

Bahaya Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Kamil

Meskipun ISK umum terjadi selama kehamilan dan sering kali tanpa menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika ISK tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. ISK yang tidak diobati dapat berkembang menjadi infeksi ginjal, yang jauh lebih berbahaya.

Komplikasi ISK yang mungkin terjadi, berikut di antaranya:

  • Infeksi ginjal.
  • Lahir prematur.
  • Sepsis.

Bayi yang lahir dari wanita penderita ISK yang tidak diobati mungkin mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). Jika ISK menyebar ke ginjal, kemungkinan dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti berikut:

  • Anemia.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Preeklampsia.
  • Kerusakan sel darah merah (hemolisis).
  • Jumlah trombosit darah rendah (trombositopenia).
  • Bakteri dalam aliran darah  (bakteremia).
  • Acute Respiratory Distress Syndrome atau sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

Dalam beberapa kasus, ISK bisa menular ke bayi yang baru lahir, dapat menyebabkan komplikasi yang jarang namun parah. Melakukan pemeriksaan ISK selama kehamilan dan mendapatkan perawatan segera dapat membantu mencegah komplikasi tersebut.

Baca Juga: Stillbirth (Lahir Mati): Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

Guna meminimalkan kemungkinan terkena ISK selama kehamilan, sebaiknya lakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Perbanyak minum air. Pastikan minum sepanjang hari untuk menjaga agar urine tetap jernih atau berwarna kuning pucat. Warna ini tandanya Anda cukup minum air atau terhidrasi dengan baik.
  • Jangan abaikan keinginan untuk buang air kecil. Segera ke toilet saat ingin berkemih, dan condongkan tubuh ke depan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya saat buang air kecil.
  • Pastikan bersih setelah BAB. Setelah buang air besar (BAB), pastikan bersihkan area anus Anda dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri di tinja mendekati uretra.
  • Manjaga kebersihan vagina. Selalu jaga kebersihan area genital Anda dengan menggunakan sabun lembut dan air yang besih.
  • Bersihkan diri setelah berhubungan seks. Pastikan membersihkan area genital Anda dan buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.
  • Hindari produk yang mengiritasi vagina. Jangan menggunakan produk kebersihan kewanitaan (misalnya semprotan atau bedak) dan sabun kuat yang dapat mengiritasi uretra dan alat kelamin. Ini bisa saja menjadikannya tempat berkembang biak yang lebih baik bagi bakteri. Sebaiknya juga jangan menggunakan douche selama kehamilan.
  • Minum jus cranberry tanpa pemanis. Studi menunjukkan bahwa jus cranberry atau meminum pil cranberry dapat mengurangi tingkat bakteri dan mencegah bakteri baru masuk ke saluran kemih. 

Wanita hamil biasanya akan menjalani skrining untuk memeriksa ISK di awal kehamilan. Pemeriksaan ini adalah langkah yang penting untuk membantu mencegah ISK atau mendeteksinya sejak dini.

 

  1. Anonim. 2022. UTIs During Pregnancy. https://www.webmd.com/women/pregnancy-urinary-tract-infection (Diakses pada 25 Juli 2023)
  2. Anonim. 2018. UTI During Pregnancy: Is It Dangerous?. https://flo.health/pregnancy/pregnancy-health/illnesses-and-infections/uti-during-pregnancy (Diakses pada 25 Juli 2023)
  3. Kay, Carolyn. 2019. UTI in pregnancy: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327148 (Diakses pada 25 Juli 2023)
  4. Miles, Karen. 2021. UTI (urinary tract infection) during pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/urinary-tract-infections-during-pregnancy_9403 (Diakses pada 25 Juli 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi