Terbit: 19 August 2022 | Diperbarui: 22 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Tahukah Anda bahwa ternyata berdiri terlalu lama memiliki bahaya yang sama dengan terlalu lama duduk. Salah satu pekerjaan yang mengharuskan berdiri adalah kasir. Lantas, apa saja potensi bahaya yang bisa terjadi? Selengkapnya simak dalam penjelasan berikut ini!

6 Bahaya Berdiri Terlalu Lama dan Cara Menghindari Efek Buruknya

Bahaya Berdiri Terlalu Lama bagi Kesehatan

Berdiri dalam waktu yang lama memiliki dampak negatif bagi kinerja seseorang. Dampak buruk lainnya bagi tubuh yang bisa terjadi, di antaranya:

1. Kelelahan jangka panjang

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Factors menilai dampak buruk dari berdiri terlalu lama terhadap 14 pria dan 12 wanita dalam kelompok usia yang berbeda. Partisipan terdiri dari pekerja berusia 18-30 tahun, sementara yang lain berusia di atas 50 tahun.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa berdiri selama berjam-jam dapat menyebabkan kelelahan jangka panjang—bahkan dengan istirahat teratur.

Penelitian ini mengungkapkan dampak negatif berlanjut setidaknya selama 30 menit setelah duduk. Hal ini menunjukkan bahwa istirahat duduk sebentar tidak cukup untuk melawan dampak buruk berdiri selama berjam-jam.

2. Kaki bengkak dan varises

Canadian Center for Occupational Health and Safety (CCOHS) mengungkapkan bahwa, bahaya berdiri terlalu lama dapat menyebabkan nyeri kaki, pembengkakan kaki, dan perkembangan varises.

Varises adalah kondisi yang berkembang ketika katup rusak di pembuluh darah memungkinkan darah mengalir ke arah yang salah, atau mengendap di kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, berat, dan pembengkakan yang tidak nyaman.

Meskipun dapat diobati sampai batas tertentu, tidak ada cara untuk menyembuhkan sepenuhnya pada saat ini.

3. Nyeri punggung bawah kronis

University of Sydney merilis sebuah laporan yang mencatat bahwa melakukan pekerjaan manual saat dalam posisi canggung; seperti berdiri atau membungkuk, secara signifikan dapat meningkatkan risiko mengalami nyeri punggung bawah.

4. Ketegangan dan kelelahan otot

Otot yang berada dalam posisi stres yang konstan bisa dengan cepat menjadi tegang, mengakibatkan pembengkakan dan nyeri di punggung, leher, kaki, kaki, dan pergelangan kaki.

Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), 33% dari semua penyakit dan cedera pekerja terjadi karena kelelahan otot dan gangguan muskuloskeletal. OSHA telah mencatat bahwa istirahat dengan duduk biasanya dapat membantu mengurangi gangguan tersebut.

5. Tekanan pada sendi dan arthritis

Bahaya terlalu lama berdiri membuat sendi lutut, pinggul, kaki, dan pergelangan kaki terasa tegang. Ketegangan ini, ditambah dengan kurangnya gerakan, dapat mengurangi bantalan dan pelumasan pada sendi sinovial, yang pada akhirnya dapat menyebabkan aus atau robek.

Efek gabungan dari tekanan dan robekan tersebut dapat menyebabkan rasa sakit jangka panjang dan mungkin membuat seseorang sulit berjalan.

6. Penyakit kardiovaskular

Bahaya berdiri terlalu lama juga bisa memberikan tekanan besar pada jantung. Dalam sebuah riset di tahun 2000, para peneliti menilai hubungan antara berdiri di tempat kerja dan perkembangan penyakit aterosklerosis karotis pada pria.

Para peneliti menyimpulkan bahwa berdiri terlalu lama memiliki hubungan langsung dengan perkembangan aterosklerotik atau perkembangan penyakit jantung.

Peneliti juga mencatat bahwa pria dengan penyakit jantung iskemik atau stenosis karotis memiliki risiko lebih tinggi untuk pembentukan plak aterosklerotik, yang menyebabkan penyakit arteri koroner, penyakit arteri perifer, penyakit arteri karotis, dan aneurisma.

Baca Juga: 15 Akibat Duduk Terlalu Lama dan Cara Mengatasinya

Cara Tetap Sehat saat Berdiri Terlalu Lama

Terdapat banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek buruk akibat terlalu lama berdiri, di antaranya:

  • Mengubah posisi sesekali secara teratur saat bekerja.
  • Menggunakan alas kaki yang nyaman dengan bantalan yang memadai.
  • Perbanyak minum air untuk meningkatkan aliran darah dan melindungi sendi dengan benar.
  • Menghindari peregangan, membungkuk, dan memutar terlalu banyak.
  • Memberikan waktu yang cukup bagi pekerja untuk istirahat dan melakukan relaksasi.
  • Memberikan panduan singkat kepada pekerja tentang praktik kerja yang benar dan pentingnya waktu istirahat.
  • Memperkuat otot inti untuk mendukung tulang belakang dan memperbaiki postur tubuh secara alami.
  • Menggunakan stoking kompresi untuk membantu meningkatkan sirkulasi, mengurangi pembengkakan di kaki, dan kelelahan otot secara keseluruhan, dan dapat meminimalkan nyeri kaki.

Pada akhirnya, mengikuti langkah-langkah di atas akan membantu melindungi tubuh dari efek negatif berdiri terlalu lama

 

  1. Anonim. 2022. The Surprising Health Risks of Standing All Day At Work. https://nuunlife.com/blogs/news/the-surprising-health-risks-of-standing-all-day-at-work. (Diakses pada 18 Agustus 2022)
  2. Anonim. 2021. 7 Tips to Combat Prolonged Standing in The Workplace. https://societyinsurance.com/blog/7-tips-to-combat-prolonged-standing-in-the-workplace/. (Diakses pada 18 Agustus 2022)
  3. Paddock, Catharine. 2015. Prolonged standing at work can cause health problems too. https://www.medicalnewstoday.com/articles/296769. (Diakses pada 18 Agustus 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi