Terbit: 2 March 2022 | Diperbarui: 25 March 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Arteri karotis atau carotid artery merupakan sepasang pembuluh darah yang mengantarkan darah ke bagian otak, leher, dan wajah. Jika terjadi penyumbatan, risiko stroke dapat meningkat. Kenali lebih jauh seputar penyakit arteri karotis lewat ulasan berikut.

Penyakit Arteri Karotis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Apa itu Arteri Karotis?

Arteri karotis adalah pembuluh darah utama yang letaknya di bagian dalam leher. Karena sepasang, arteri karotis terletak pada sisi kanan dan kiri.

Setiap carotid artery bercabang menjadi dua bagian:

  • Arteri karotis internal berfungsi untuk menyuplai darah ke otak.
  • Arteri karotis eksternal berfungsi untuk menyuplai darah ke leher dan wajah.

Sama seperti arteri lainnya dalam tubuh, arteri kartoris terdiri dari tiga lapisan jaringan, yaitu:

  • Intima, lapisan paling dalam yang bertekstur halus.
  • Media, lapisan bagian tengah.
  • Adventia, lapisan bagian luar.

Carotid artery dapat mengalami penyumbatan pada salah satu, atau dua bagian pembuluh darah. Lama-kelamaan, penyumbatan tersebut akan mengganggu aliran darah menuju otak, leher, dan wajah.

Suplai aliran darah yang kurang ke otak akan menyebabkan stroke. Stroke sendiri merupakan kondisi ketika aliran darah menuju otak mengalami hambatan.

Stroke memerlukan penanganan segera oleh tenaga medis. Semakin cepat perawatan, maka semakin kecil risiko kerusakan yang kemungkinan terjadi.

Gejala Penyakit Arteri Karotis

Pada tahap awal, carotid artery disease tidak menunjukkan gejala apa pun. Gejala baru akan terlihat apabila sudah dalam tahap serius. Kondisi ini menyebabkan transient ischemic attack (TIA) atau mini-stroke.

Melansir Mayo Clinic, stroke atau TIA dapat mengakibatkan beberapa gejala berikut:

  • Mati rasa atau lemah pada wajah atau anggota badan. Umumnya menimpa salah satu sisi.
  • Kesulitan berbicara atau memahami.
  • Gangguan melihat pada satu atau kedua mata.
  • Pusing secara tiba-tiba hingga kehilangan keseimbangan.
  • Sakit kepala yang cukup parah tanpa tahu penyebab pastinya.

Segera periksakan kondisi ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas.

Baca JugaSpider Vein (Pembuluh Darah Pecah) di Wajah? Ini 12 Cara Menghilangkannya

Penyebab Penyakit Arteri Karotis

Umumnya carotid artery disease terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Jenis penyumbatan yang paling umum adalah akibat penumpukan plak atau aterosklerosis.

Plak yang menumpuk biasanya terdiri dari kalsium, lemak, kolesterol, dan protein. Sementara itu, aterosklerosis menyebabkan arteri karotis menyempit sehingga suplai darah menjadi berkurang.

Penyempitan carotid artery dapat terjadi akibat dissection. Dissection adalah robekan pada lapisan dalam pembuluh arteri. Pada akhirnya, dapat terjadi penyumbatan total pada arteri dan perkembangan aneurisma.

Melansir Cedars Sinai, carotid dissection dapat menimpa siapa saja. Namun, lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih muda (berusia kurang dari 50 tahun). Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita daripada pria.

Selain menyempit, carotid artery juga dapat membesar sehingga menyebabkan aneurisma. Aneurisma terbentuk ketika dinding kartori arteris melemah. Akibatnya, pembuluh darah mengalami gumpalan.

Gumpalan darah yang pecah akan menghalangi aliran darah menuju otak sehingga menyebabkan stroke ringan.

Siapa Saja yang Berisiko?

Melansir Mayo Clinic, ada sejumlah faktor risiko penyakit carotid artery, di antaranya:

Diagnosis Penyakit Arteri Karotis

Sebagian besar orang dengan gangguan carotid artery, biasanya mengalami serangan iskemik sementara (stroke ringan). Penanganan medis dibutuhkan segera apabila kondisi ini terjadi.

Tenaga medis akan melakukan pemeriksaan mencangkup beberapa hal di bawah ini:

  • Ultrasonografi Karotid

Pemeriksaan ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Tes dilakukan untuk mengukur aliran darah pada leher dan mendeteksi adanya penyempitan carotid artery.

  • CT Scan

Tes ini dilakukan guna mengetahui gambaran kondisi otak pasien. Dengan demikian, akan diketahui seberapa parah kerusakan yang terjadi.

  • Scan MRA dan MRI

Pemeriksaan MRA melibatkan magnet berdaya tinggi yang kontras untuk mendapat gambaran arteri, baik di bagian otak maupun leher.

Sementara itu, MRI dilakukan tanpa menggunakan kontras untuk mendapat gambar jaringan otak. 

  • CT Angiografi

Kateter akan dimasukkan  ke dalam pembuluh darah. Sebelumnya, zat pewarna terlebih dahulu dimasukkan ke dalam kateter tersebut sehingga arteri karotis terlihat.

Baca JugaGejala Stroke Ringan yang Harus Diwaspadai dan Pencegahannya

Pengobatan Penyakit Arteri Karotis

Secara umum, dokter akan memeriksa kondisi pasien terkait kecurigaan kondisi. Setelahnya, dokter akan mendiskusikan dengan pasien, lalu mengajukan beberapa pilihan terapi untuk mengatasi carotid artery yang bermasalah.

Ada dua terapi untuk mengatasi arteri karotis yang menyempit atau tersumbat, yaitu obat-obatan dan pembedahan.

Melansir My Cleveland, pilihan terapi pengobatan penyakit carotid artery adalah sebagai berikut:

  • Obat antiplatelet.
  • Obat tekanan darah.
  • Obat kolesterol.
  • Endarterektomi karotis. Operasi untuk menghilangkan plak dan membersihkan arteri sehingga aliran darah akan kembali lancar.
  • Pemasangan stent pada carotid artery. Tujuannya adalah untuk menekan plak dan melebarkan carotid artery.

Pencegahan Penyakit Arteri Karotis

Berikut adalah upaya pencegahan penyakit arteri karotis:

  • Menjaga kadar kolesterol. Jika memiliki kolesterol tinggi, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan resep obat penurun kolesterol.
  • Konsumsi obat sesuai anjuran dan resep dokter.
  • Hentikan kebiasaan merokok.
  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Rutin berolahraga setidaknya 30 menit.
  • Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
  • Konsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah.
  • Membatasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans, daging merah, gula tambahan, dan natrium (garam).
  • Kurangi konsumsi alkohol.

Menerapkan pola hidup yang sehat akan menjaga Anda terhindar dari sejumlah penyakit, termasuk penyakit arteri karotis. Oleh sebab itu, mulailah dengan hal kecil, seperti mengubah kebiasaan makan dan berolahraga ringan secara teratur.

 

  1. Anonim. Carotid Artery Disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/carotid-artery-disease/symptoms-causes/syc-20360519. (Diakses pada 2 Maret 2022).
  2. Anonim. Carotid Artery. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21492-carotid-artery. (Diakses pada 2 Maret 2022).
  3. Anonim. 2021. Picture of the Carotid Artery. https://www.webmd.com/heart/picture-of-the-carotid-artery. (Diakses pada 2 Maret 2022).
  4. Anonim. Stroke. https://www.nhs.uk/conditions/stroke/. (Diakses pada 2 Maret 2022).
  5. Anonim. Fibromuscular Dysplasia (FMD). https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21492-carotid-artery. (Diakses pada 2 Maret 2022).
  6. Anonim. Carotid Artery Disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/carotid-artery-disease/symptoms-causes/syc-20360519. (Diakses pada 2 Maret 2022).
  7. Anonim. Extracranial Carotid Artery Aneurysm. https://www.aurorahealthcare.org/services/heart-vascular/conditions/extracranial-carotid-artery-aneurysm. (Diakses pada 2 Maret 2022).
  8. Anonim. What is Carotid Dissection? https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/c/carotid-dissection.html. (Diakses pada 2 Maret 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi