Terbit: 28 August 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Low back pain atau nyeri punggung bawah adalah kondisi yang terjadi akibat cedera hingga masalah kesehatan. Simak informasi selengkapnya mulai dari definisi, penyebab, gejala, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Nyeri Punggung Bawah: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan, dll

Apa Itu Nyeri Punggung Bawah?

Nyeri punggung bawah adalah nyeri pada punggung bagian bawah atau pinggang yang biasanya disebabkan oleh berbagai faktor. Rasa nyeri dapat menyebar ke bagian bokong dan paha, atau bahkan ke kaki.

Nyeri terjadi ketika adanya gangguan pada susunan tulang punggung, ligamen, dan otot. Ini adalah struktur yang kuat dan berfungsi untuk menopang tubuh ketika berdiri atau bergerak.

Intensitas nyeri punggung berkisar dari nyeri tumpul, nyeri konstan hingga nyeri mendadak, tajam, atau menusuk. Kondisi ini mulai muncul secara tiba-tiba sebagai akibat dari kecelakaan, mengangkat benda berat, atau berkembang seiring bertambahnya usia.

Tanda dan Gejala Nyeri Punggung Bawah

Kondisi ini dapat disertai berbagai gejala. Gejalanya dari yang ringan hingga berat. Gejala bisa mulai secara tiba-tiba atau muncul secara perlahan (mungkin datang dan pergi), dan secara bertahap memburuk seiring waktu.

Tergantung pada penyebab yang mendasari rasa sakit, berikut ini sejumlah gejalanya:

  • Rasa sakit yang menjalar ke depan, samping, atau belakang kaki, atau mungkin hanya berada di punggung bawah.
  • Rasa sakit bisa memburuk setelah beraktivitas.
  • Nyeri yang menusuk atau seperti terbakar yang berpindah dari punggung bawah ke belakang paha, terkadang ke tungkai bawah atau kaki.
  • Nyeri lebih buruk di malam hari atau duduk lama dalam perjalanan yang panjang.
  • Kesulitan berdiri tegak, berjalan, atau berpindah dari berdiri ke duduk.
  • Mengalami mati rasa atau kelemahan di bagian kaki yang menerima suplai saraf dari saraf tertekan.

Selain itu, gejala nyeri punggung bawah biasanya dijelaskan oleh jenis serangan awal dan lamanya gejala:

1. Nyeri Punggung Bawah Akut

Jenis nyeri ini biasanya datang tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa hari atau minggu, dan sebagai respons normal tubuh terhadap cedera atau kerusakan jaringan. Rasa sakit secara bertahap mereda saat tubuh mulai melakukan penyembuhan.

2. Nyeri Punggung Bawah Subakut

Nyeri berlangsung antara 6 minggu dan 3 bulan dan rasa sakit biasanya bersifat mekanis (seperti ketegangan otot atau nyeri sendi), tetapi berkepanjangan. Pada titik ini, pemeriksaan medis dapat dipertimbangkan jika rasa sakitnya parah dan membatasi kemampuan untuk beraktivitas.

3. Nyeri Punggung Kronis

Ini biasanya didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Nyeri biasanya berat, tidak merespons perawatan awal, dan membutuhkan pemeriksaan medis menyeluruh untuk menentukan sumber nyeri yang tepat.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Sebagian besar nyeri punggung bawah dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada beberapa kondisi yang harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Berikut ini beberapa kondisi atau hal yang harus segera menghubungi dokter:

  • Nyeri punggung pada anak-anak.
  • Nyeri akibat kecelakaan, cedera, trauma lainnya.
  • Demam atau mual.
  • Kelemahan, mati rasa, atau kesemutan di tungkai atau kaki.
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus.
  • Nyeri berat, konstan, tiba-tiba atau semakin memburuk, dan gejala tidak kunjung hilang.
  • Nyeri yang mengganggu saat tidur.

 

Penyebab Nyeri Punggung Bawah

Masalah mekanis dan cedera jaringan lunak adalah penyebab paling umum. Cedera ini dapat mencakup kerusakan pada diskus intervertebralis, tekanan akar saraf, dan pergerakan sendi tulang belakang yang tidak tepat. Penyebab paling umum adalah otot atau ligamen yang robek atau tertarik.

Selain akibat hal tersebut, berikut ini beberapa penyebab nyeri punggung bawah:

1. Tekanan (Strain)

Otot dan ligamen di punggung bisa meregang atau robek karena aktivitas yang berlebihan. Gejalanya berupa nyeri dan kaku di punggung bawah, serta kejang otot. Biasanya, istirahat dan terapi fisik merupakan cara untuk meredakan beberapa gejala tersebut.

2. Cedera Cakram

Cakram di bagian belakang rentan cedera, dan risiko ini akan meningkat seiring bertambahnya usia. Cakram bagian luar bisa robek atau hernia.

Hernia diskus atau juga dikenal sebagai diskus yang tergelincir atau pecah, terjadi saat tulang rawan di sekitar diskus menekan sumsum tulang belakang atau akar saraf. Bantalan yang ada di antara tulang belakang berada di luar posisi normalnya.

Kondisi tersebut mengakibatkan tekanan akar saraf saat keluar dari sumsum tulang belakang dan melalui tulang belakang. Cedera cakram biasanya terjadi secara tiba-tiba setelah mengangkat sesuatu atau memutar punggung. Nyeri akibat cedera cakram biasanya berlangsung lebih dari 72 jam.

3. Linu Panggul

Linu pada panggul dapat terjadi dengan hernia diskus jika diskus menekan saraf skiatik, saraf yang menghubungkan tulang belakang ke kaki. Akibatnya, linu panggul bisa menyebabkan nyeri pada tungkai dan kaki. Nyeri ini biasanya terasa seperti terbakar atau kesemutan.

4. Stenosis Tulang Belakang

Stenosis tulang belakang adalah kondisi saat tulang belakang menyempit, menyebabkan tekanan pada sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang.

Kondisi ini paling sering terjadi akibat degenerasi cakram di antara tulang belakang. Hasilnya adalah tekanan akar saraf atau sumsum tulang belakang oleh tulang taji atau jaringan lunak seperti cakram.

Tekanan pada saraf tulang belakang menyebabkan beberapa gejala, termasuk mati rasa, kram, dan kelemahan. Gejala ini mungkin terjadi di bagian tubuh mana pun. Kebanyakan orang yang mengalami stenosis tulang belakang menyadari gejalanya memburuk ketika berdiri atau berjalan.

5. Lengkungan Tulang Belakang yang Tidak Normal

Skoliosis, kifosis, dan lordosis adalah semua kondisi yang menyebabkan kelainan lengkungan pada tulang belakang. Kelainan ini adalah kondisi bawaan yang biasanya pertama kali didiagnosis selama masa kanak-kanak atau remaja.

Kelengkungan yang tidak normal menyebabkan nyeri dan postur tubuh yang buruk karena memberi tekanan pada otot, tendon, ligamen, dan tulang belakang.

6. Kondisi Lainnya yang Menyebabkan Nyeri Punggung Bawah

Terdapat sejumlah kondisi lainnya yang dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya:

  • Arthritis. Ini adalah peradangan yang terjadi pada persendian.
  • Fibromyalgia. Rasa sakit dan nyeri tekan jangka panjang pada persendian, otot, dan tendon.
  • Spondylitis. Peradangan yang terjadi pada persendian antartulang belakang.
  • Spondylosis. Kelainan degeneratif menyebabkan hilangnya struktur dan fungsi tulang belakang yang normal.

Kondisi kesehatan tambahan yang dapat menjadi penyebab nyeri punggung bawah, termasuk:

  • Masalah ginjal dan kandung kemih
  • Kehamilan
  • Endometriosis
  • Kista ovarium
  • Fibroid rahim
  • Kanker

Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah

Siapa pun bisa mengalami sakit punggung, baik bagian atas atau bawah. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko nyeri punggung bawah, di antaranya:

  • Usia. Serangan pertama  biasanya terjadi antara usia 30 dan 50, dan kondisinya menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.
  • Tingkat kebugaran. Nyeri punggung lebih sering terjadi pada orang yang tidak bugar secara fisik. Otot punggung dan perut yang lemah mungkin tidak bisa menopang tulang belakang dengan baik.
  • Penambahan berat badan. Obesitas atau kelebihan berat badan, atau penambahan berat badan dalam jumlah yang signifikan dengan cepat dapat membuat punggung stres dan menyebabkan punggung bawah nyeri.
  • Genetika. Beberapa penyebab nyeri punggung bawah, seperti ankylosing spondylitis (bentuk artritis yang melibatkan fusi sendi tulang belakang menyebabkan seseorang tidak belakang tidak bisa bergerak), memiliki komponen genetik.
  • Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan. Memiliki pekerjaan yang membutuhkan beban berat, mendorong, atau menarik, terutama jika tulang belakang terpelintir atau bergetar, dapat menyebabkan cedera dan sakit punggung.
  • Kesehatan mental. Kecemasan dan depresi bisa memengaruhi seberapa dekat seseorang berfokus pada rasa sakitnya serta persepsi mereka tentang tingkat keparahannya.
  • Merokok: Mengisap asap tembakau dapat menghambat aliran darah dan oksigen ke cakram.
  • Tas ransel kelebihan beban pada anak-anak: Tas punggung berisi buku sekolah dan persediaan yang terlalu banyak dapat membebani punggung dan menyebabkan kelelahan otot.
  • Faktor psikologis: Suasana hati (mood), depresi, stres, dan gangguan psikologis juga dapat meningkatkan risiko nyeri punggung.

Diagnosis Nyeri Punggung Bawah

Dokter mungkin akan memulai diagnosis dengan menanyakan riwayat medis lengkap pada pasien dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk menentukan letak rasa sakit. Pemeriksaan fisik juga dapat menentukan apakah nyeri memengaruhi rentang gerak.

Dokter mungkin juga memeriksa refleks dan respons terhadap sensasi tertentu. Cara ini untuk menentukan apakah punggung bawah nyeri memengaruhi saraf.

Kecuali jika memiliki gejala yang mengkhawatirkan, melemahkan, atau kehilangan neurologis, dokter mungkin akan memantau kondisi selama beberapa minggu sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ini karena sebagian besar nyeri punggung akan sembuh dengan perawatan mandiri sederhana.

Berikut ini gejala tertentu yang memerlukan lebih banyak tes dan pemeriksaan:

  • Kurangnya kontrol usus
  • Tubuh terasa lemah
  • Demam
  • Penurunan berat badan

Begitu pun, jika nyeri berlanjut setelah perawatan di rumah, dokter mungkin akan menyarankan tes tambahan. Segera cari pertolongan medis jika mengalami salah satu dari gejala tersebut.

Tes pencitraan seperti sinar-X, CT (computed tomography) scan, ultrasound, dan magnetic resonance imaging (MRI) mungkin diperlukan sehingga dokter dapat memeriksa masalah pada tulang, cakram, ligamen, dan tendon di punggung.

Jika menduga adanya masalah dengan kekuatan tulang di punggung, dokter mungkin akan melakukan pemindaian tulang atau tes kepadatan tulang. Elektromiografi (EMG) atau tes konduksi saraf untuk membantu mengidentifikasi masalah pada saraf.

Jenis Nyeri Punggung Bawah

Ada banyak cara untuk mengkategorikan kondisi ini, berikut dua jenis nyeri punggung bawah secara umum:

1. Rasa Sakit Mekanis

Penyebab paling umum dari punggung bawah nyeri, nyeri mekanik (nyeri aksial) adalah rasa sakit terutama dari otot, ligamen, sendi (sendi facet, sendi sacroiliac), atau tulang di dalam dan di sekitar tulang belakang. Jenis rasa sakit ini cenderung dilokalisasi ke punggung bawah, pantat, dan kadang-kadang bagian atas kaki.

Biasanya, hal tersebut dipengaruhi oleh beban pada tulang belakang dan mungkin terasa berbeda berdasarkan gerakan (maju, mundur, atau memutar), aktivitas, berdiri, duduk, atau beristirahat.

2. Nyeri Radikuler

Jenis nyeri ini dapat terjadi jika akar saraf tulang belakang terasa tertusuk atau meradang. Nyeri radikuler dapat mengikuti pola akar saraf atau dermatom sampai ke ke bokong atau tungkai.

Sensasinya secara spesifik adalah rasa sakit yang tajam seperti tersetrum, menyengat, sensasi seperti terbakar, dan dapat dikaitkan dengan mati rasa atau kelemahan (skiatika). Biasanya gejala ini hanya terjadi pada sebagian tubuh.

Pengobatan Nyeri Punggung Bawah

Perawatan biasanya bisa Anda  lakukan secara mandiri di rumah, tetapi jika tidak efektif, mungkin memerlukan pembedahan pada sebagian kecil pasien.

Berikut ini beberapa pengobatan nyeri punggung bawah yang alami dan medis:

1. Mengganti Kegiatan Fisik

Dokter mungkin menyarankan agar pasien mengubah beberapa aktivitas fisik, termasuk menghindari aktivitas berat dan pekerjaan tertentu.

2. Menggunakan Brace Punggung

Brace punggung adalah alat khusus yang terkadang diresepkan sebagai cara meredakan sakit punggung. Istirahat yang ketat biasanya tidak Anda perlukan, namun istirahat yang singkat dapat membantu mengatasi nyeri yang parah.

3. Pemulihan Fisik

Program pemulihan fisik yang menyeluruh membantu meredakan nyeri dan peradangan serta meningkatkan mobilitas dan kekuatan. Ini akan membantu melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah. Kombinasi fisioterapi, hidroterapi, dan pilates klinis biasanya direkomendasikan.

4. Obat-obatan

Pengobatan berperan penting dalam mengendalikan nyeri, meredakan kejang otot, dan membantu mengembalikan pola tidur yang normal.

Penggunaan obat jangka panjang tidak boleh dianggap enteng, dan harus mendapatkan pemantauan secara ketat untuk menghindari masalah seperti toleransi dan ketergantungan obat.

Suntikan steroid epidural, blok sendi facet dan denervasi frekuensi radio, dan suntikan selubung saraf dapat membantu dalam beberapa kasus.

5. Operasi

Prosedur operasi diperlukan hanya jika perawatan sebelumnya tidak efektif mengatasi rasa sakit pada tingkat yang dapat ditoleransi, dan ketika kondisi yang mendasarinya dapat dioperasi.

Tidak semua pasien penderita nyeri punggung berat yang tak kunjung sembuh cocok untuk menjalani operasi. Prosedur operasi harus mengatasi masalah mekanis (ketidakstabilan) dan tekanan (tekanan saraf).

Tekanan saraf umumnya memerlukan operasi dekompresi (laminektomi dekompresi). Untuk mengatasi masalah kompresi dengan mengurangi tekanan pada saraf, dokter bedah mungkin perlu mengangkat sebagian besar tulang.

Pencegahan Nyeri Punggung Bawah

Terdapat banyak cara untuk mencegah punggung bawah nyeri, yakni dengan mempraktikkan teknik pencegahan untuk membantu mengurangi keparahan gejala jika mengalami cedera punggung bawah.

Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah nyeri punggung bawah:

  • Melatih otot-otot di perut dan punggung.
  • Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan (obesitas)
  • Mengangkat barang dengan benar dengan menekuk lutut dan mengangkat dengan kaki.
  • Menjaga postur tubuh yang benar.
  • Duduk di kursi pendukung dengan ketinggian yang benar.
  • Hindari menggunakan sepatu hak tinggi.
  • Berhenti merokok, jika perokok.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Lower Back Pain. https://www.precisionhealth.com.au/healthcare-services/pain-management/conditions-treated/spinal-conditions/lower-back-pain/. (Diakses pada 28 Agustus 2020)
  2. Martel, Janelle. 2019. What You Should Know About Low Back Pain. https://www.healthline.com/health/low-back-pain-acute. (Diakses pada 28 Agustus 2020)
  3. Peloza, John. 2017. Lower Back Pain Symptoms, Diagnosis, and Treatment. https://www.spine-health.com/conditions/lower-back-pain/lower-back-pain-symptoms-diagnosis-and-treatment. (Diakses pada 28 Agustus 2020)
  4. Shiel Jr, William C. 2020. Low Back Pain. https://www.emedicinehealth.com/back_pain_health/article_em.htm#back_pain_medical_treatment. (Diakses pada 28 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi