Terbit: 14 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang saat Hari Lebaran adalah membagi uang kepada anak kecil, keponakan, hingga saudara lainnya. Banyak anak yang menanti-nanti tradis ini karena mereka bisa mendapatkan uang jajan dalam jumlah yang cukup banyak. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, kebiasaan ini bisa berbahaya bagi kesehatan.

Bagi-Bagi Uang Lebaran Pada Anak Kecil Bisa Berbahaya

Uang kertas, apalagi yang sudah terlihat lusuh dan dipegang oleh banyak orang bisa jadi sudah memiliki bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Jika kita sembarangan memberi uang kepada anak-anak dan kemudian anak-anak ini makan, maka besar kemungkinan bakteri penyebab penyakit ini masuk ke dalam tubuh.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa risiko pembagian uang di Hari Raya Lebaran adalah munculnya penyakit pencernaan seperti diare dan infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.

Lantas, apakah hal ini berarti kita sebaiknya tidak membagikan uang kepada anak-anak? Pakar kesehatan menyebutkan bahwa mengingat tradisi ini sulit untuk dihilangkan, maka kita tetap bisa membagikan uang kepada mereka. Hanya saja, sebelum mereka mengonsumsi makanan atau menyentuh wajah dengan tangan, pastikan untuk meminta mereka mencuci tangan dengan sabun.

Bagaimana jika uang yang dibagikan adalah uang baru. Apakah uang ini lebih aman bagi kesehatan? Pakar kesehatan menyebutkan bahwa uang baru memiliki aroma yang sangat tajam dan bahkan bisa membekas di tangan anak. Bau ini bisa saja menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak sehingga anak sebaiknya tetap diminta untuk mencuci tangan setelah memegang uang.

Alih-alih memberikan anak uang secara langsung, ada baiknya kita memberikan uang yang disimpan di dalam amplop sehingga paparan bakteri pun tidak akan terlalu banyak. Hanya saja, tetap pastikan untuk meminta anak mencuci tangan sebelum makan agar tidak mudah jatuh sakit.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi