Telat haid sebulan kerap kali dikaitkan dengan kehamilan. Padahal, tidak haid 1 bulan juga bisa disebabkan oleh berbagai hal lain. Apa saja yang menjadi penyebab menstruasi terlambat? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Telat Haid
Menstruasi tergolong telat jika datang bulan tidak kunjung terjadi selama lebih dari 38 hari sejak terakhir kali Anda menstruasi. Telat haid juga bisa terjadi apabila siklus menstruasi Anda sangat teratur, tetapi tiba-tiba terlambat selama tiga hari.
Anda mungkin bertanya-tanya, telat haid sebulan apakah pertanda hamil? Ternyata tidak demikian adanya. Faktanya, terdapat sejumlah penyebab lain yang dapat memengaruhi siklus menstruasi wanita.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab Anda telat datang bulan:
1. Kehamilan
Terlambat datang bulan memang umum terjadi akibat kehamilan. Penyebab ini perlu dicurigai jika Anda aktif secara seksual serta tidak menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan.
Namun, Anda tidak bisa langsung menyimpulkan telat haid sebulan yang dialami terjadi akibat kehamilan. Untuk memastikannya, lakukan test pack. Selain itu, agar hasil lebih akurat, konsultasikan kepada dokter.
2. Olahraga Berlebihan
Tidak dimungkiri, olahraga mendatangkan sejumlah manfaat sehat untuk kesehatan. Sayangnya, jika dilakukan secara berlebihan, olahraga tidak akan mendatangkan manfaat yang diharapkan.
Justru terdapat dampak buruk yang bisa terjadi, salah satunya adalah telat haid.
Ketika Anda olahraga berlebihan, akan terjadi gangguan hormonal yang membuat siklus haid Anda menjadi tidak teratur.
Selain itu, ketika tubuh tiba-tiba kehilangan lemak, maka energi pada tubuh akan terkuras. Akibatnya, produksi hormon pengatur menstruasi ikut berkurang.
3. Stres
Penyebab telat haid selama satu bulan atau lebih lainnya adalah stres. Apabila stres tidak dikendalikan dengan baik, produksi hormon yang mengatur ovulasi dan siklus menstruasi akan terganggu.
Sebaiknya konsultasikan ke dokter jika stres terjadi berkepanjangan, bahkan sampai membuat Anda melewatkan satu siklus menstruasi.
4. Obesitas
Berat badan berlebih bisa menjadi salah satu kondisi yang patut Anda curigai ketika mengalami haid yang terlambat.
Obesitas akan memengaruhi regulasi hormon estrogen dan progesteron. Obesitas juga akan mengakibatkan tubuh memproduksi hormon estrogen secara berlebihan. Hal ini akan menyebabkan siklus menstruasi terganggu, bahkan bisa menghentikannya.
5. Penurunan Berat Badan Secara Signifikan
Selain berat badan berlebih, penurunan berat badan yang terjadi secara instan juga dapat menjadi penyebab telat haid sebulan.
Jika tubuh terlampau kurus, siklus menstruasi akan terganggu. Ini karena tubuh kekurangan nutrisi dan lemak yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon.
6. Penyakit Kronis
Terlambat datang bulan dapat terjadi sebagai efek dari penyakit kronis, seperti penyakit celiac dan diabetes. Ini terjadi akibat perubahan gula darah pada penderita yang akan memengaruhi hormonal dalam tubuh.
Selain itu, meski kasusnya jarang, diabetes yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan siklus menstruasi tidak teratur.
7. Gangguan Tiroid
Tidak hanya penyakit kronis, telat haid sebulan juga bisa terjadi sebagai akibat dari adanya gangguan tiroid.
Tiroid bekerja dengan mengatur metabolisme tubuh. Kerja tiroid ini juga akan memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.
Jika kerjanya terlalu aktif atau sebaliknya, Anda bisa mengalami siklus menstruasi yang terlambat, bahkan tidak terjadi sama sekali.
8. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom PCOS adalah kelainan hormon yang bisa mengakibatkan telat haid sebulan atau lebih. Kondisi ini terjadi ketika tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen pria. Akibatnya, kista pada ovarium bisa terbentuk karena ketidakseimbangan hormon ini.
PCOS juga dapat mengakibatkan wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, bahkan menghentikan siklus tersebut.
9. Kelebihan Hormon Prolaktin
Prolaktin adalah hormon yang dihasilkan dari kelenjar pituitari, yaitu kelenjar yang terletak di dalam otak. Hormon ini biasanya akan meningkat ketika Anda sedang menyusui.
Kendati begitu, terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan produksi hormon ini, yaitu adanya tumor kelenjar pituitari pada otak dan penyakit ginjal.
Produksi hormon prolaktin yang tidak normal pada sejumlah kondisi di atas dapat memengaruhi fungsi hormon lain, yaitu progesteron dan estrogen. Keduanya merupakan hormon yang berperan terhadap menstruasi.
10. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Kontrasepsi hormonal mengandung progestin atau estrogen. Kedua hormon ini akan menghentikan ovulasi dan mencegah kehamilan terjadi.
Jika pelepasan sel telur tidak terjadi, menstruasi tidak akan terjadi.
Beberapa jenis kontrasepsi yang dapat memengaruhi siklus menstruasi yaitu kontrasepsi oral, kontrasepsi suntik, alat kontrasepsi hormonal (IUD), dan sebagainya.
Baca Juga: Cara Menggunakan Test Pack yang Benar (Hasilnya Dijamin Akurat)
11. Premature Ovarian Insufficiency (POI)
Wanita akan mengalami menopause saat memasuki usia 45 sampai 55 tahun. Jika terjadi lebih awal, misalnya pada usia 40 tahun, waspadai kondisi premature ovarian insufficiency (POI), yaitu gangguan pada ovarium yang terjadi lebih dini. Kondisi ini bisa menyebabkan telat haid, tapi testpack negatif.
Kondisi ini terjadi ketika pada 40 tahun, ovarium sudah berhenti memproduksi sel telur. Selain operasi pengangkatan ovarium, POI dapat terjadi akibat kelainan genetik dan penyakit autoimun.
12. Perimenopause dan Menopause
Perimenopause adalah periode transisi antara masa produktif ke menopause. Masa transisi ini berlangsung sekitar satu sampai dua tahun, bahkan hingga beberapa tahun. Selama perimenopause siklus menstruasi akan terpengaruh.
Sementara itu, menopause adalah masa ketika siklus menstruasi berakhir. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang sudah berusia 45 sampai 55 tahun.
Berapa Lama Batas Telat Haid yang Wajar?
Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda-beda dari bulan ke bulan berikutnya. Namun, berapa lama batas telat haid dianggap hal yang wajar? Secara umum, suatu periode dianggap terlambat apabila lebih dari lima hari lewat jatuh tempo.
Walau terlambat haid bisa membingungkan, namun sebaiknya Anda memahami siklus menstruasi dan cara kerjanya. Pada dasarnya setiap siklus menstruasi akan dimulai pada hari pertama menstruasi Anda dan berlanjut hingga periode berikutnya dimulai.
Siklus menstruasi ini rata-rata sekitar 28 hari, tetapi siklus yang sehat bisa berkisar antara 21 hingga 35 hari. Menariknya, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Flo dan University of Adelaide menemukan bahwa hanya sekitar 16 persen peserta yang memiliki siklus 28 hari, meskipun dianggap sebagai panjang khas siklus menstruasi.
Apabila periode haid yang dimulai antara satu dan empat hari lebih awal atau bahkan lebih lambat dari yang diharapkan, itu masih dianggap normal.
Sebagian besar periode berlangsung antara tiga dan lima hari, namuni periode antara tiga dan tujuh hari masih tetap dianggap normal. Ketika periode haid terjadi kapan saja dalam sebulan dan sangat tidak terduga, barulah itu dianggap tidak teratur.
Cara Mengatasi Telat Haid
Setelah mengetahui penyebab wanita mengalami telat haid, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi atau mencegah telat datang bulan:
1. Mengelola Stres
Stres yang terlalu lama bisa mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh Anda sehingga memengaruhi siklus bulanan Anda. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa mencoba latihan pernapasan atau melakukan aktivitas apa pun yang dapat membuat diri Anda lebih tenang. Memiliki manajemen stres yang baik sangat penting dalam menjaga siklus bulanan tetap berjalan secara rutin.
2. Menurunkan atau Menambah Berat Badan
Perubahan berat badan yang terjadi bisa memengaruhi siklus haid. Apabila Anda kelebihan atau kekurangan berat badan, hal tersebut bisa mengubah cara tubuh dalam menjalankan fungsinya, termasuk mengenai siklus haid.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi vitamin dan mineral sekaligus meningkatkan porsi makan, apabila Anda kekurangan berat badan. Sedangkan, jika tubuh kelebihan berat badan maka Anda perlu mengubah pola makan dan lebih bergerak aktif untuk menurunkannya.
3. Hindari Pil Kontrasepsi
Menggunakan atau menghentikan konsumsi pil KB dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda. Pasalnya pil kontrasepsi bersifat hormonal dan bisa mencegah ovarium melepaskan sel telur.
Apabila Anda khawatir, siklus menstruasi terpengaruh karena hal tersebut sebaiknya hindari penggunaan pil kontrasepsi. Sebab pil kontrasepsi bisa mengacaukan hormon dan siklus menstruasi. Setelah Anda menghentikan penggunaan pil ini, Anda juga membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai periode siklus haid Anda bisa konsisten lagi.
4. Olahraga Sewajarnya
Siapa sangka, olahraga secara berlebihan bisa menyebabkan dampak negatif pada siklus haid Anda? Hal ini bisa terjadi karena olahraga terlalu banyak dapat menurunkan kadar estrogen sehingga menstruasi Anda menjadi tidak teratur. Untuk itu, sebaiknya lakukan olahraga sewajarnya. Jangan terlalu berlebihan karena moderasi adalah kuncinya.
4. Lakukan Diet Sehat
Wanita yang menderita PCOS akan mengalami ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Selain itu, tubuh lebih banyak memproduksi hormon pria sehingga mencegah pelepasan sel telur.
Apabila Anda menderita penyakit ini, salah satu hal yang bisa dilakukan selain mendapatkan bantuan medis Anda bisa melakukan diet sehat yang barengi dengan olahraga secara teratur.
5. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Mengalami menopause dini bisa membuat menstruasi menjadi lebih jarang karena terjadi penurunan kadar estrogen. Walau mungkin Anda tidak bisa melakukan apa-apa mengenai hal ini, namun setidaknya Anda bisa mencoba dan mempertahankan kebiasaan gaya hidup sehat. Selain itu, mencoba makanan yang kaya akan kalsium.
Itulah beberapa penyebab siklus datang terlambat hingga cara mengatasinya. Telat haid sebulan atau lebih apakah wajar atau tidak sebenarnya tergantung dari penyebabnya. Jika karena kehamilan, telat datang bulan menjadi hal yang wajar. Untuk itu, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter kandungan jika mengalami keterlambatan haid untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
- Anonim. 2021. Why Is My Period Late? https://health.clevelandclinic.org/why-is-my-period-late/. (Diakses pada 18 Juli 2022).
- DiGiacinto, Jessica. 2022. Why Is My Period Late? 8 Possible Reasons. https://www.healthline.com/health/womens-health/why-is-my-period-late#. (Diakses pada 18 Juli 2022).
- Anonim. 2021. Symptoms of Pregnancy: What Happens First. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/symptoms-of-pregnancy/art-20043853. (Diakses pada 18 Juli 2022).
- Weiss, Robin Ellise. 2022. Why is My Period Late? 10 Reasons and What to Do. https://www.verywellhealth.com/reasons-you-missed-your-period-2757503. (Diakses pada 18 Juli 2022).
- Anonim. 2023. How late can a period be? 8 reasons for a delayed period. https://flo.health/menstrual-cycle/health/period/reasons-for-a-delayed-period. (Diakses pada 31 Maret 2023).
- Gupta, Shreya. 7 reasons why your periods are late and what you can do about it. https://www.healthshots.com/intimate-health/menstruation/7-reasons-why-your-periods-are-late-and-what-you-can-do-about-it. (Diakses pada 31 Maret 2023).