Beberapa wanita mungkin sudah menjadikan kopi sebagai bagian dari ritual pagi harinya. Minuman ini dianggap mampu mengusir rasa kantuk dan meningkatkan fokus. Namun, bagaimana jika minuman ini dikonsumsi menjelang haid? Adakah bahaya dari minum kopi saat haid? Simak penjelasan di bawah ini.
Efek Minum Kopi saat Haid
Jika berbicara soal kafein, kemungkinan besar Anda akan langsung teringat akan kopi. Ya, sebagai sumber kafein yang banyak dikenal orang, kopi mengandung sekitar 80-100 mg dalam setiap 226 gramnya.
Namun, mengutip Medical News Today, banyaknya jumlah kafein tersebut akan bergantung pada berbagai faktor, seperti tipe kopi, metode penyeduhan, dan merek yang digunakan.
Terlepas dari itu, kafein inilah yang dianggap dapat menjadi masalah. Menurut Livestrong, kafein dapat memengarui haid; baik dari siklusnya, jumlah darah yang dikeluarkan, dan masih banyak lagi.
Secara umum, berikut ini adalah berbagai risiko yang dapat muncul ketika minum kopi saat haid:
1. Memperpendek Siklus
Salah satu dampak jika Anda minum kopi saat haid dalam jumlah banyak adalah siklus haid yang sebentar. Faktanya, kafein dapat memengaruhi siklus haid seseorang.
Menurut sebuah studi pada 2013 yang dilakukan terhadap sebanyak 2.500 orang, konsumsi kafein dalam jumlah banyak menyebabkan siklus haid lebih pendek. Ini artinya, jarak antara waktu terakhir seseorang haid dengan periode haid saat ini lebih sedikit.
Baca Juga: Bolehkah Minum Teh saat Haid? Cek Jawabannya di Sini
2. Memperbanyak Darah Haid
Kafein kemungkinan dapat memengaruhi jumlah darah yang dikeluarkan pada saat haid. Hal ini berdasarkan penelitian epidemiologi klinis.
Penelitian tersebut menemukan, seseorang yang mengonsumsi kafein lebih banyak mengalami perdarahan yang lebih banyak dan lebih berat, dibandingkan dengan mereka yang kurang asupan kafeinnya.
3. Membuat Periode Haid Lebih Lama
Selain memperpendek siklus, minum kopi saat haid juga berisiko menyebabkan periode haid Anda lebih lama.
Menurut studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Taibah University Medical Sciences, orang yang konsumsi minuman berkafein—terutama kopi—lebih berisiko mengalami menstruasi berkepanjangan.
4. Menghambat Siklus Haid
Menurut studi yang sama dalam Journal of Taibah University Medical Sciences, konsumsi minuman berkafein bisa meningkatkan risiko siklus haid seseorang terhambat.
Sayangnya, penelitian tersebut tidak menyebutkan berapa lama kafein dapat memberikan efek tersebut.
Sebagai catatan, penelitian tersebut juga baru mengungkapkan hubungan keduanya. Jadi, tidak ada bukti yang jelas terkait efek kafein yang bisa menghambat siklus haid.
5. Mencegah Ovulasi Terjadi
Penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, minum saat menstruasi dapat mencegah terjadinya ovulasi.
Menurut penelitian tersebut, asupan kafein berkaitan dengan penurunan testosteron dan peningkatan fungsi siklus menstruasi pada wanita pra-menopause yang sehat.
Artinya, kafein dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami anovulasi yang lebih rendah. Ini adalah kondisi ovulasi terlewat atau tidak terjadi.
Jadi, Bolehkah Konsumsi Kopi saat Haid?
Mengetahui fakta di atas, Anda mungkin ragu untuk minum kopi saat haid. Namun, perlu dipahami bahwa temuan tersebut tidak mengungkapkan efek langsung minum kopi terhadap haid.
Sebelum memutuskan apakah konsumsi kopi ini aman atau tidak bagi Anda, ketahui dulu apa itu kafein dan efeknya bagi tubuh.
Jika terlalu banyak dikonsumsi, efek sampingnya bagi tubuh bisa sangat mengganggu. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk kebanyakan kafein:
- Meningkatkan detak jantung.
- Menyebabkan sakit kepala
- Memicu dehidrasi.
- Menyebabkan kecemasan, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Bolehkah Konsumsi Nanas saat Haid? Ini Penjelasannya
Kondisi tersebut juga bisa menimpa wanita haid, selain kemungkinan efek minum kopi saat haid yang telah disebutkan di atas.
Namun, efek kafein terhadap satu orang kemungkinan akan berbeda dengan orang lain. Hal ini diungkapkan oleh Sophia Yen, seorang profesor rekanan klinis di Stanford Medical School.
Selain itu, efek kafein juga tidak selalu buruk pada menstruasi. Buktinya, ada penelitian yang telah menemukan bahwa kafein tidak akan membuat gejala premenstrual syndrome (PMS) memburuk.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam BMJ Open juga menemukan bahwa teh (salah satu sumber kafein) dapat mengurangi gejala kram menstruasi (dismenore).
Jadi, minum kopi saat haid sebenarnya tidak dilarang, asalkan Anda tahu batasan. Jika Anda ingin mengonsumsinya, tetap batasi konsumsi kopi agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan.
Batas asupan kafein pada orang dewasa yang direkomendasikan adalah sebanyak 400 mg setiap harinya. Jadi, pastikan untuk tidak melebihi konsumsi harian ini, ya.
Jika minum kopi saat haid menimbulkan perburukan gejala PMS, cobalah untuk menghindari konsumsinya. Konsultasikan kepada dokter jika mengalami siklus haid yang tidak teratur atau gejala PMS yang tidak biasa.
- Anonim. 2021. Caffeine. https://medlineplus.gov/caffeine.html. (Diakses pada 17 Oktober 2022).
- Asmaa Zki Bin Mahmoud, dkk. 2014. Association Between Menstrual Disturbances and Habitual Use of Caffeine. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1658361214000651. (Diakses pada 17 Oktober 2022).
- Eske, Jamie. 2022. Caffeine Content of Different Types of Coffee. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324986. (Diakses pada 17 Oktober 2022).
- Hahn, Kristen A., dkk.2013. Correlates of Menstrual Cycle Characteristics Among Nulliparous Danish Women. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23983490/. (Diakses pada 17 Oktober 2022).
- Schliep, Karen C., dkk. 2016. Serum Caffeine And Paraxanthine Concentrations And Menstrual Cycle Function: Correlations With Beverage Intakes and Associations With Race, Reproductive Hormones, and Anovulation in the Biocycle Study. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27225433/. (Diakses pada 17 Oktober 2022).
- Whelan, Corey K. 2022. Does Caffeine Affect Your Period? It’s Complicated. https://www.livestrong.com/article/96768-effects-caffeine-womans-menstrual-cycle/. (Diakses pada 17 Oktober 2022).