Terbit: 14 April 2018 | Diperbarui: 14 August 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Jenis penyakit kelamin tertentu pada pria dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan memengaruhi fungsi seksual dan kesuburan pria, lho! Apa saja jenis penyakit pada penis? Simak dalam ulasan di bawah ini!

10 Jenis Penyakit Kelamin pada Pria dan Penyebabnya

Jenis Penyakit Kelamin pada Pria

Mengenali dan memahami jenis penyakit kelamin pria sangat penting bagi siapa saja yang aktif secara seksual. Alasannya karena banyak pria mungkin tidak menyadari bahwa dirinya terkena penyakit kelamin, ini akibat banyak yang tidak memiliki gejala.

Berikut ini berbagai jenis penyakit kelamin pria, di antaranya:

1. Chlamydia

Chlamydia atau klamidia adalah infeksi bakteri yang umum pada orang dewasa muda yang aktif secara seksual. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Baik pria maupun wanita dapat terinfeksi.

Banyak dari orang yang terinfeksi tidak memiliki tanda atau gejala dari penyakit ini. Gejala yang paling umum adalah uretritis. Penyakit ini juga dapat menyebabkan infeksi epididimis dan testis.

2. Gonore

Seperti chlamydia, gonore adalah infeksi bakteri yang mungkin tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala dan bahkan mungkin tidak terdiagnosis. Gonore juga dapat menyebabkan uretritis pada pria, yang menimbulkan sensasi terbakar saat buang air kecil dan keluar dari uretra.

Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, dan gejala yang muncul dapat berkembang sekitar 4 hingga 8 hari setelah tertular infeksi.

Penyakit ini juga bisa menyebabkan infeksi pada rektum dan tenggorokan. Selain itu, kemungkinan gonore menyebar ke dalam tubuh, menyebabkan gejala seperti ruam dan nyeri sendi.

3. Trichomoniasis

Trichomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Sebagian besar wanita dan pria yang terinfeksi tidak memiliki gejala, dan seperti halnya klamidia dan gonore, mungkin tidak tahu bahwa penderitanya sudah terinfeksi.

Ketika infeksi menyebabkan gejala, biasanya menyebabkan uretritis, gatal, sensasi terbakar, dan keluar cairan dari uretra. Trichomoniasis dapat disembuhkan dengan satu dosis obat antibiotik. Metronidazole dan tinidazole adalah antibiotik yang biasa digunakan dalam pengobatan infeksi trichomoniasis.

4. HIV

Human immunodeficiency virus (HIV) mungkin merupakan jenis penyakit kelamin pria yang paling ditakuti. HIV dapat terjadi selama kontak seksual, dengan berbagi jarum, atau dari seorang wanita hamil yang terinfeksi kepada bayinya.

Virus pada akhirnya dapat menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh. Waktu rata-rata dari infeksi ke penekanan kekebalan tubuh adalah 10 tahun.

Tidak ada gejala spesifik yang menandakan infeksi HIV, tetapi beberapa penderitanya mengalami demam dan penyakit seperti flu selama 2 hingga 4 minggu setelah terjangkit virus.

Bila kekebalan tubuh menurun, tubuh rentan mengalami komplikasi serius, seperti infeksi yang tidak biasa, kanker tertentu, dan demensia.

5. Herpes Kelamin

Herpes simplex virus (HSV) dapat menyebabkan luka yang menyakitkan pada daerah tubuh yang terpajan atau diekspos secara seksual. Penyakit ini dapat ditularkan melalui semua jenis kontak seksual.

Biasanya, HSV tipe 1 (HSV-1) menyebabkan luka dingin di sekitar mulut, sedangkan HSV tipe 2 (HSV-2) menyebabkan herpes kelamin, tetapi kedua jenis HSV mampu menginfeksi area genital.

Seperti beberapa penyakit menular seksual (PMS) lainnya, adalah mungkin untuk menjadi terinfeksi HSV dan memiliki gejala yang sangat ringan atau tidak sama sekali. Bahkan ketika gejala telah terjadi sebelumnya, ada kemungkinan untuk menukarkan infeksi selama periode dimana gejala tidak muncul.

Baca Juga: Infeksi Menular Seksual (IMS): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

6. Kutil Kelamin

Human papillomavirus (HPV) atau kutil kelamin adalah jenis penyakit kelamin pria yang sangat umum. Ada berbagai jenis HPV dan menyebabkan berbagai kondisi. Beberapa HPV menyebabkan kutil yang bukan PMS, dan jenis lain menular selama aktivitas seksual dan menyebabkan kutil kelamin.

Kebanyakan orang dengan infeksi HPV tidak mengembangkan kutil kelamin atau kanker, dan tubuh sering kali dapat membersihkan infeksi dengan sendirinya.

Ketika HPV menyebabkan kutil kelamin pada pria, lesi muncul berupa tonjolan yang lunak, berdaging, dan membesar pada penis atau area anus. Terkadang bentuknya mungkin lebih besar dan terlihat seperti kembang kol.

7. Sifilis

Sifilis adalah penyakit kelamin yang dapat ditularkan melalui hubungan seks anal, oral, atau vaginal. Penyakit ini masih cukup lazim hingga saat ini dan semakin meningkat jumlah penderitanya.

Penyakit ini dianggap sebagai salah satu infeksi menular seksual yang lebih serius pada pria karena kaitannya dengan HIV dan peningkatan risiko pengembangan HIV setelah tertular sifilis.

Gejala umum yang terjadi pada penderita penyakit sifilis adalah pembengkakan kelenjar getah bening, luka kecil di kulit (penis dan mulut),  kutil di area kelamin, ruam, dan sakit tenggorokan. 

8. Balanitis

Balanitis adalah penyakit yang terjadi ketika kepala penis mengalami iritasi dan meradang. Pria yang tidak disunat lebih mungkin untuk mengembangkannya.

Gejala yang muncul dari balantis antara lain kulup bengkak dan kemerahan, kulup ketat, cairan yang tidak biasa dari kepala penis, rasa sakit atau gatal di sekitar area penis, dan kulit kelamin yang sensitif dan nyeri.

9. Orchitis

Orchitis adalah pembengkakan atau peradangan pada salah satu atau kedua buah zakar (testis). Testis adalah organ sangat penting dari sistem reproduksi pria yang memproduksi sperma dan testosteron (hormon). Pria memiliki dua testis di dalam kantung yang disebut skrotum.

Jenis penyakit kelamin pria ini berkembang karena infeksi virus atau bakteri. Sebagian besar kasus orchitis terjadi karena infeksi saluran kemih, atau penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, atau sifilis.

10. Kanker Penis

Meski sangat jarang, pria bisa saja terkena kanker penis. Jika tidak diobati, kanker ini dapat menyebar ke area lain di tubuh, jadi pastikan untuk segera mengunjungi dokter jika memiliki gejala kanker penis.

Gejala potensial yang muncul dari kanker penis, termasuk benjolan yang tidak biasa pada penis, kemerahan, pembengkakan, keluar cairan yang tidak biasa, sensasi terbakar, gatal atau iritasi, perubahan warna atau ketebalan kulit, dan darah dalam urine atau air mani, dan perdarahan.

Penyebab Penyakit Kelamin Pria

Ada berbagai kondisi yang menjadi penyebab penyakit kelamin pada pria, berikut ini di antaranya:

1. Kebersihan yang Buruk

Kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan, terutama pada pria yang tidak disunat, memiliki risiko mengalami balanitis.

Penis yang tidak dibersihkan dengan benar di bawah kulup, ada kemungkinan bakteri, keringat, sel kulit mati, dan kotoran dapat menumpuk di sekitar kelenjar dan menyebabkan peradangan.

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk virus, bakteri, dan parasit. Jenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh PMS adalah klamidia, sifilis, dan gonore.

3. Infeksi Virus dan Bakteri

Salah satu penyakit kelamin seperti orchitis dapat berkembang karena infeksi virus atau bakteri. Sebagian besar pria yang memiliki orchitis disebabkan oleh infeksi saluran kemih, atau penyakit menular seksual (PMS), seperti gonore, klamidia, atau sifilis.

4. Pertumbuhan Sel Abnormal

Kanker penis terjadi terjadi ketika sel-sel sehat pada kulit penis berubah menjadi sel kanker. Sel kanker kemudian tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali sehingga membentuk tumor.

Meskipun pemicunya belum diketahui secara pasti, namun ada sejumlah faktor yang mungkin meningkatkan risiko kanker penis, termasuk berusia 60 tahun ke atas, merokok, HPV, kekebalan tubuh lemah, dan tidak di sunat.

Ciri-Ciri Penyakit Kelamin Pria

Penyakit pada kelamin pria umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Ini dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori, antara lain:

  • PMS yang menyebabkan lesi genital (luka atau kelainan pada organ genital).
  • PMS yang menyebabkan radang uretra (uretritis).
  • PMS yang menyebabkan gejala dan tanda di seluruh tubuh (PMS sistemik).

Beberapa PMS yang menyebabkan lesi lokal atau uretritis, termasuk gonore dan sifilis, juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain dan menyebar ke dalam tubuh jika tidak diobati.

Tergantung pada infeksi, penyakit kelamin pria yang menyebabkan lesi genital dapat menyebabkan kutil kelamin, lepuhan menyakitkan, atau bisul.

PMS dapat menyebabkan uretritis dan infeksi saluran kemih, kondisi ini biasanya mengakibatkan rasa sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil.

Cara Mencegah Penularan Penyakit Kelamin pada Pria

Setiap pria dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan penis dan kesehatan secara keseluruhan, berikut di antaranya:

  • Berhubungan seksual yang aman. Gunakanlah kondom atau berhubungan seks hanya dengan pasangan yang telah menjalani tes dan tidak memiliki infeksi menular seksual (IMS).
  • Dapatkan vaksinasi. Jika Anda berusia 26 tahun atau lebih muda, pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin human papillomavirus (HPV) guna membantu mencegah kanker yang terkait dengan virus tersebut.
  • Aktif secara fisik. Menjalani aktivitas fisik sedang bisa membantu mengurangi risiko disfungsi ereksi.
  • Pertahankan berat badan yang sehat. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes tipe 2, dan faktor risiko disfungsi ereksi lainnya.
  • Menjaga kebersihan. Jika Anda tidak disunat, sebaiknya bersihkan bagian bawah kulup secara teratur menggunakan sabun dan air. Kembalikan kulup ke posisi biasanya setelah berhubungan seks atau buang air kecil.
  • Berhenti merokok dan batasi minum alkohol. Jika Anda perokok, sebaiknya berhentilah. Apabila Anda memerlukan bantuan untuk berhenti, konsultasikan ke dokter. Jika pecandu alkohol, kurangi dengan minum secukupnya, bagi pria cukup dua gelas sehari.

Lakukanlah langkah-langkah tersebut dengan disiplin agar efektif dalam pencegahan penyakit kelamin pria.

 

  1. Anonim. 2023. Penis health: Identify and prevent problems. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/mens-health/in-depth/penis-health/art-20046175 (Diakses pada 13 Agustus 2023)
  2. Chaudhary, Rahul. 2022. Sexually Transmitted Diseases (STDs) in Men: Symptoms, Causes, Treatment & Types. https://www.medcare.ae/en/health-library/sexually-transmitted-diseases-stds-in-men-common-causes-signs-types-testing-treatment-more.html#topic-main (Diakses pada 13 Agustus 2023)
  3. Jewell, Tim. 2018. What’s Going On Down There? Recognizing Penis Problems. https://www.healthline.com/health/penis-diseases (Diakses pada 13 Agustus 2023)
  4. Santos-Longhurst, Adrienne. 2023. Signs and Symptoms of Common STDs in Men. https://www.healthline.com/health/mens-health-signs-of-common-stds  (Diakses pada 13 Agustus 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi