Meski kandungan triclosan dalam sabun bertujuan untuk membunuh kuman dan virus, terdapat beberapa penelitian yang mengaitkan bahan kimia tersebut dengan efek buruk pada kesehatan, salah satunya adalah memicu kanker. Seberapa bahaya kandungan tersebut? Cek penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Triclosan?
Triclosan merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat antibakteri. Selama lebih dari 30 tahun, bahan kimia ini sudah digunakan secara luas pada deterjen, sabun, deodoran, losion, pasta gigi, dan sabun cuci piring.
Tidak hanya itu, triclosan juga dapat ditambahkan ke material lain seperti tekstil, kosmetik, pakaian, dan peralatan masak untuk membuatnya menjadi tahan terhadap pertumbuhan bakteri.
Efektivitas triclosan sebagai senyawa antimikroba menuai banyak kontroversi. Beberapa peneliti menemukan bahwa senyawa ini memiliki risiko terhadap kesehatan.
Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan bahwa triclosan memiliki dampak negatif pada kesehatan. Beberapa efeknya adalah mengganggu keseimbangan mikroorganisme usus dan berperan dalam inflamasi kolon.
Beberapa negara di eropa sudah mengeluarkan larangan terhadap penggunaan triclosan pada produk sabun dan hand sanitizer yang dijual bebas di pasaran. Amerika Serikat juga turut mengeluarkan larangan tentang penggunaan triclosan dalam berbagai produk.
Namun, Indonesia belum mengeluarkan aturan yang jelas tentang pemanfaatan triclosan dalam berbagai produk.
Baca Juga: Benarkah Bahan Kimia Tertentu pada Kosmetik Bisa Sebabkan Diabetes?
Efek Triclosan pada Tubuh
Meskipun triclosan hanya digunakan pada permukaan kulit, akan tetapi senyawa ini dapat diserap oleh tubuh. Beberapa gangguan yang bisa muncul, di antaranya:
1. Mengganggu Kerja Otot
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di University of California menunjukkan bahwa bahan kimia triclosan dapat mengganggu kerja otot, terutama pada bagian otot yang menempel di rangka tubuh.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penelitian ini baru dilakukan terhadap hewan percobaan di laboratorium.
Triclosan diketahui dapat berisiko menurunkan fungsi otot jantung hingga 25 persen. Penurunan kekuatan otot tangan dan kaki untuk menggenggam juga dapat turun hingga 18 persen.
2. Menyebabkan Kulit Kering dan Sensitif
Triclosan merupakan senyawa kimia yang dapat memengaruhi kondisi kulit. Penggunaan sabun dengan triclosan secara rutin selama tiga sampai lima tahun diketahui akan meningkatkan risiko kulit menjadi lebih kering dan sensitif.
Sebuah penelitian yang melibatkan hewan percobaan menyatakan bahwa penggunaan produk antimikroba dengan kandungan triclosan meningkatkan risiko kanker kulit pada hewan.
Meskipun belum terbukti pada manusia, tetapi Anda tetap perlu waspada terhadap bahaya triclosan pada kesehatan.
3. Gangguan Hormon
Efek triclosan pada tubuh yang menjadi kekhawatiran utama adalah risiko gangguan hormon.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Toxicological Science menyatakan bahwa triclosan dapat terperangkap dalam sel dan darah. Akibatnya, bahan kimia tersebut akan mengganggu sistem endokrin, yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Hormon estrogen dan hormon tiroid merupakan beberapa hormon yang diketahui terganggu akibat paparan triclosan. Ketika hormon-hormon ini terganggu, maka kesehatan juga akan terganggu.
Beberapa masalah hormon yang dapat muncul antara lain: meningkatkan risiko kanker, kehamilan, masalah kesuburan, dan masalah pada daya tahan tubuh.
Baca Juga: 10 Cara Cuci Muka yang Benar dan Tips Memilih Sabun yang Tepat
Apakah Triclosan Memiliki Peran Penting dalam Sabun?
Triclosan sebenarnya belum memiliki bukti secara ilmiah tentang kemampuannya dalam melawan kuman dan bakteri. Senyawa kimia ini tidak mampu membedakan kuman, bakteri baik, serta bakteri jahat yang menyebabkan infeksi dan penyakit.
Triclosan ternyata tidak lebih ampuh dalam membunuh bakteri jika dibandingkan dengan sabun atau produk kebersihan lain yang tidak ditambahkan dengan zat antibakteri.
Sebenarnya, sabun tanpa kandungan triclosan juga sudah memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh dari bakteri dan kuman.
Oleh sebab itu, jika ingin menghindari risiko kesehatan, Anda disarankan untuk menggunakan produk yang bebas triclosan.
Pada umumnya, produk yang mengandung triclosan mencantumkan antibakteri dan antiseptik pada kemasannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami risiko yang terkait dengan penggunaan produk yang mengandung bahan kimia tersebut
- Anonim. 2017. Triclosan. https://www.cdc.gov/biomonitoring/Triclosan_FactSheet.html (Diakses pada 16 Maret 2023).
- Anonim. 2022. Triclosan. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24280-triclosan. (Diakses pada 16 Maret 2023).
- Anonim. 2012. Chemical Widely Used In Antibacterial Hand Soaps May Impair Muscle Function. https://www.sciencedaily.com/releases/2012/08/120813155515.htm. (Diakses pada 16 maret 2023).
- Weatherly, Lisa M. dan Julie A. Gosse. 2017. Triclosan Exposure, Transformation, and Human Health Effects. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6126357/. (Diakses pada 16 Maret 2023).