Terbit: 21 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Akupuntur kerap ditawarkan sebagai salah satu metode untuk menyembuhkan penyakit kronis. Namun, bisakah terapi akupunktur menyembuhkan kanker? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.

Efektifkah Terapi Akupunktur Melawan Penyakit Kanker?

Apa itu Akupunktur?

Akupunktur adalah teknik memasukan jarum ke dalam tubuh. Teknik pengobatan ini berasal dari China dan umumnya digunakan untuk memulihkan kesehatan, kebugaran, dan menghilangkan rasa sakit pada beberapa penyakit. 

Terapi ini mengacu pada pada teori aliran qi (energi) dan darah yang mengalir melalui jalur-jalur tertentu di dalam tubuh.

Menurut teori tersebut, terapi akupunktur dapat memperlancar aliran energi yang sehat ke daerah tubuh yang kurang energi positif, sekaligus membuang energi negatif dari area tubuh yang kelebihan energi. Cara ini dipercaya dapat mengatur dan mengembalikan keseimbangan energi yang harmonis di dalam tubuh. 

Jenis-jenis Akupuntur

Meski teknik akupuntur yang berasal Tiongkok lebih banyak dikenal, nyatanya ada pula akupuntur khas Jepang dan Korea. 

  • Akupunktur Khas Tiongkok

Pada akupuntur khas Tiongkok, biasanya menggunakan jarum yang lebih tebal dan ditusukan lebih ke dalam kulit. Ahli akupunktur juga cenderung menggunakan lebih banyak jarum setiap sesinya dan mencakup area yang lebih luas di seluruh tubuh. 

  • Akupunktur Khas Jepang

Berbeda dengan Tiongkok, teknik akupunktur khas dari Jepang menggunakan jarum yang lebih tipis dan ditusukan secara ringan ke kulit.

Fokusnya adalah bagian perut, punggung, dan beberapa titik kunci sepanjang sistem meridian atau jaringan titik akupunktur di seluruh tubuh. 

  • Akupunktur Khas Korea

Terapi hanya menggunakan jarum tipis yang digunakan dan ditempatkan secara strategis ke beberapa titik tertentu. Penempatannya tergantung pada kondisi penyakit yang hendak diobati. 

Baca juga: 5 Terapi Totok Saraf yang Bisa Dilakukan di Rumah

Bisakah Akupuntur Digunakan untuk Mengatasi Kanker?

Bisa atau tidaknya akupuntur mengatasi kanker menjadi pertanyaan yang kerap dipertanyakan pasien kanker. 

Sementara di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara lainnya, teknik akupuntur banyak ditawarkah ke pasien kanker. Lantas, apakah ini berarti metode tusuk jarum ini efektif mengatasi kanker? 

Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa akupuntur dapat menyembuhkan kanker. Hanya saja Anda bisa menggunakannya sebagai terapi komplementer, yaitu hanya bisa mengurangi gejala pada pasien kanker yang sedang melakukan kemoterapi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Oncology mengungkapkan, terdapat kaitan antara rasa nyeri yang muncul ada pasien kanker dengan akupuntur. Studi ini menemukan bahwa rasa nyeri pada penderita kanker kepala dan leher yang telah melakukan bedah kelenjar getah bening di leher bisa berkurang.

Penelitian tersebut melibatkan 58 pasien kanker yang merasakan nyeri akibat prosedur bedah leher. Salah satu kelompok pasien kanker mendapatkan perawatan akupunktur, sedangkan kelompok lainnya menjalani perawatan yang umumnya dilakukan untuk pasien kanker; termasuk terapi fisik dan konsumsi obat antiinflamasi.  

Hasilnya, pasien kanker yang melakukan terapi akupuntur mengalami pengurangan rasa sakit atau nyeri yang signifikan dibandingkan dengan pasien tidak mendapatkan perawatan akupuntur.

Baca Juga: 10 Manfaat Akupuntur Wajah, Bikin Kulit Cerah hingga Awet Muda

Akupuntur sebagai Terapi Komplementar, Bukan Pengobatan Utama

Teknik pengobatan akupuntur telah terbukti dapat mengurangi rasa mual, muntah, mulut kering, cemas, kelelahan, depresi, dan imunosupresi yang sering kali menyertai pengobatan kanker.

Selain itu, terapi ini juga dapat membantu meringankan efek samping kemoterapi dan radiasi, misalnya insomnia, keringat berlebih pada malam hari, hot flashes, penurunan nafsu makan, berat badan turun drastis, diare, dan nyeri.

Akupunktur juga terbukti dapat meringankan nyeri sendi dan kekakuan pada pasien kanker payudara pasca menopause yang telah menggunakan aromatase inhibitors.

Bagi para penyintas kanker, terapi akupunktur dapat meningkatkan kualitas hidup dengan mengobati beberapa efek permanen kemoterapi.

Meski begitu, penting untuk diketahui bahwa akupuntur bukanlah pengobatan utama untuk kanker. Terapi ini hanyalah terapi untuk mengobati gejala penyakit yang bukan merupakan bagian dari pengobatan standar dokter.

Konsultasikanlah dengan dokter sebelum memulai akupuntur, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan utama. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa akupuntur aman dilakukan dan sesuai dengan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

 

  1. Anonim. 2019. What is the difference between Korean, Japanese and Chinese Acupuncture. https://www.tcmshanghai.ae/what-is-the-difference-between-korean-japanese-and-chinese-acupuncture/. (Diakses pada 10 Maret 2023)
  2. Anonim. Acupuncture. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/acupuncture. (Diakses pada 10 Maret 2023) 
  3. Toth, Elizabeth. 2014 . 2017.  How Chinese, Korean, and Japanese Acupuncture Differ. https://blog.nuhs.edu/the-future-of-integrative-health/korean-japanese-and-chinese-acupuncture-whats-the-difference. (Diakses pada 10 Maret 2023)
  4. Weidong, Lu dan Rosenthal S David. 2018. Oncology Acupuncture for Chronic Pain in Cancer Survivors: A Reflection on the American Society of Clinical Oncology Chronic Pain Guideline. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29729786/. (Diakses pada 10 Maret 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi