Terbit: 4 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Meski terlihat sebagai suatu yang aktivitas yang tidak berbahaya, kebiasaan menyemir rambut sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker? Apakah cat yang digunakan untuk mewarnai rambut sesuatu yang berbahaya? Simak penjelasan medisnya dalam ulasan berikut.

Benarkah Cat Rambut Dapat Menyebabkan Kanker? Cek Faktanya

Mengenal Jenis-jenis Cat Rambut

Cat atau pewarna rambut sebenarnya terdiri dari berbagai zat kimia. Saat ini, ada berbagai jenis cat rambut yang dijual di pasaran. 

Ada tiga jenis cat rambut yang umum ditemukan di pasaran, yaitu:

  • Pewarna sementara (temporer). Pewarna jenis ini akan menutupi permukaan rambut tetapi tidak masuk ke dapat batang rambut. Warna di rambut akan hilang setelah satu sampai dua kali keramas. 
  • Pewarna semi-permanen. Pewarna jenis ini bisa bertahan lebih lama daripada jenis temporer, tetapi pewarna tidak diserap sampai ke akar rambut. Warna pada rambut akan hilang setelah lima sampai 10 kali keramas. 
  • Pewarna permanen (oksidatif). Pewarna rambut jenis ini akan mengubah struktur kimia pada batang rambut secara permanen. Anda akan sering menemukan pewarna jenis ini di salon. Pewarna rambut tidak akan hilang hingga muncul rambut baru.

Baca Juga10 Manfaat Minyak Kemiri untuk Kesehatan Rambut

Potensi Kanker dan Kaitannya dengan Pewarna Rambut

Semir atau cat rambut dapat mengandung ribuan bahan kimia yang berbeda. Beberapa dari bahan kimia di dalamnya dapat membentuk senyawa kimia yang dikenal dengan formaldehida. Senyawa formaldehida ini akan dilepaskan ke udara selama proses pewarnaan rambut. 

Oleh sebab itu, orang yang sering melakukan semir rambut atau yang bekerja sebagai penata rambut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar zat ini.   

Senyawa formaldehida diklasifikasikan sebagai karsinogenik, suatu zat yang dapat menyebabkan kanker atau memicu pertumbuhan sel kanker. 

Beberapa senyawa lain dalam cat rambut juga dapat mengganggu kerja dan jumlah hormon dalam tubuh, sehingga memengaruhi risiko kanker. 

Sebuah penelitian pada hewan mengungkapkan, paparan dosis tinggi senyawa yang masuk dalam kelompok amina aromatik—yang ada dalam cat rambut dapat menyebabkan kanker. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa bahan kimia tersebut dapat mengubah sel yang sehat menjadi sel kanker. 

Jenis Kanker yang Berhubungan dengan Pewarna Rambut

Beberapa jenis kanker yang diketahui bisa muncul akibat cat rambut, di antaranya:

1. Kanker Payudara

Beberapa studi menunjukkan bahwa cat rambut dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, penelitian tidak memberikan hasil yang konsisten. 

Sebuah studi pada tahun 2019 menemukan bahwa wanita yang menggunakan pewarna permanen memiliki risiko 9 persen lebih tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak mewarnai rambut. 

Studi lain juga menemukan bahwa wanita yang mewarnai rambut memiliki risiko 23 persen lebih tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak mewarnai rambut.

2. Kanker Kandung Kemih 

Penata rambut dan barber yang terpapar pewarna rambut di tempat kerja memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kandung kemih. 

Studi yang menggabungkan 42 penelitian menemukan bahwa penata rambut yang sudah bekerja selama lebih dari 10 tahun akan mengalami peningkatan risiko.

Penelitian lain menunjukkan bahwa 1.500 orang yang menggunakan pewarna rambut minimal sebulan sekali dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Risiko ini akan semakin meningkat pada wanita yang sudah memakai cat rambut permanen selama 15 tahun atau lebih.

Baca Juga: 10 Cara Alami Menyuburkan Rambut, Mudah Dilakukan

3. Kanker Darah

Beberapa jenis kanker darah, seperti leukemia dan limfoma juga memiliki kaitan dengan semir rambut. 

Penelitian yang melibatkan lebih 10 ribu wanita menemukan bahwa, wanita yang memiliki kebiasaan mewarnai rambut sebelum tahun 1980 memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk terkena limfoma, dibandingkan dengan wanita yang tidak melakukan semir rambut. 

Hasil ini dapat disebabkan oleh formulasi pewarna rambut pada masa itu mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker. 

4. Kanker Prostat

Tidak hanya pada wanita, mengecat rambut juga turut dilakukan pada pria. Risiko terkena kanker prostat akan meningkat pada pria yang melakukan pewarnaan rambut. 

Studi pada tahun 2017 menemukan bahwa orang yang mengecat rambutnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengecat rambutnya. 

Selain itu, studi pada tahun 2021 menyatakan bahwa cat rambut dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Faktor Risiko Terkena Kanker Akibat Cat Rambut

Semakin sering Anda terpapar zat kimia yang menyebabkan kanker, maka semakin tinggi risiko untuk terkena kondisi tersebut.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, di antaranya:

  • Tipe paparan. Orang yang bekerja sebagai penata rambut di salon akan lebih sering terpapar zat kimia dari cat rambut dibandingkan dengan pelanggan yang diwarnai rambutnya. 
  • Durasi penggunaan semir rambut. Semakin sering Anda mewarnai ulang rambut, maka risiko terkena kanker akan meningkat. 
  • Frekuensi. Semakin sering Anda mewarnai rambut, semakin sering Anda terpapar zat kimia dalam cat rambut.
  • Warna cat rambut. Pewarna rambut warna gelap, seperti hitam dan coklat dapat mengandung bahan kimia karsinogen yang lebih banyak dibandingkan dengan pewarna rambut warna terang. 
  • Genetik. Pewarna rambut yang menyerap ke peredaran darah akan dipecah dalam hati. Orang yang memiliki metabolisme enzim liver yang lambat cenderung mengalami kanker kandung kemih.

Baca Juga11 Cara Mengatasi Rambut Rontok dan Ketombe, Mudah dan Aman

Tips Aman Menyemir Rambut

Berikut adalah beberapa tips aman dalam mengecat rambut, antara lain:

  1. Ikuti petunjuk yang sudah tertera pada kemasan. Perhatikan semua peringatan yang tertulis.
  2. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan reaksi alergi pada kulit sebelum menggunakan mengoleskan pewarna rambut di seluruh bagian rambut.
  3. Pakai sarung tangan ketika mengaplikasikan cat rambut.
  4. Jangan mendiamkan pewarna rambut lebih lama dari yang diinstruksikan.
  5. Bilas kulit kepala secara menyeluruh dengan air setelah digunakan.
  6. Jangan gunakan cat rambut untuk mewarnai alis atau bulu mata karena dapat menyebabkan iritasi dan masalah pada mata.
  7. Jangan menggaruk atau menyikat kulit kepala selama tiga hari sebelum mengecat rambut.
  8. Jangan mewarnai rambut jika kulit kepala iritasi, terbakar matahari, atau mengalami kerusakan.
  9. Tunggu paling tidak 14 hari setelah bleaching, meluruskan rambut, atau mengeriting rambut sebelum melakukan pewarnaan rambut. 

Cat rambut mengandung berbagai zat kimia yang beberapa di antaranya bersifat karsinogen dan bisa menyebabkan perubahan hormon tubuh. Oleh sebab itu, Anda perlu hati-hati dalam mewarnai rambut. 

Di pasaran terdapat beberapa produk pewarna rambut yang berasal dari tumbuhan. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, seperti tidak bisa bertahan lama dan tidak bisa mengganti warna rambut secara drastis, tetapi produk bisa menjadi pilihan bagi Anda yang khawatir dengan cat rambut dari bahan kimia.

 

  1. Anonim. 2021. Does Using Hair Dye Increase Your Breast Cancer Risk? https://health.clevelandclinic.org/hair-dye-and-breast-cancer-risk/. (Diakses pada 28 Februari 2023).
  2. Anonim. 2022. Hair Dyes and Cancer Risk. https://www.cancer.org/healthy/cancer-causes/chemicals/hair-dyes.html. (Diakses pada 28 Februari 2023).
  3. Akers, Mechelle Renee. 2023. Does Hair Dye Cause Cancer? https://www.healthline.com/health/cancer/does-hair-dye-cause-cancer. (Diakses pada 28 Februari 2023).
  4. Robinson, Maria. 2021. Do Hair Dye and Hair Relaxers Increase Cancer Risk? https://www.goodrx.com/conditions/cancer/hair-dye-cancer-risk. (Diakses pada 28 Februari 2023).
  5. Watson, Stephanie. 2022. Does Hair Dye Increase Cancer Risk? https://www.webmd.com/beauty/is-hair-dye-linked-cancer-risk. (Diakses pada 28 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi