Terbit: 22 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Meski lebih sering dikaitkan dengan penyakit jantung dan obesitas, lemak juga bisa dikaitkan dengan  peningkatan risiko perkembangan kanker otak. Bagaimana dunia medis melihat tersebut? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apakah Lemak Menjadi Sumber Energi bagi Sel Kanker Otak?

Benarkah Lemak Menjadi Sumber Energi Utama Sel Kanker Otak?

Kanker otak adalah pertumbuhan sel tidak normal yang bersifat ganas pada otak. Meski tergolong jarang, penyakit ini bisa terjadi pada semua kelompok usia.

Keberadaan sel kanker pada otak memang sangat membahayakan kesehatan. Akan tetapi tidak banyak yang tahu jika lemak menjadi sumber energi utama bagi sel kanker otak di dalam tubuh.

Sebuah penelitian yang terbit di jurnal Neuro Oncology mengungkapkan, sel tumor jinak maupun ganas membutuhkan lemak sebagai ‘bahan bakar’ utamanya, bukan zat gula seperti yang selama ini dipahami. 

Penelitian lain mengungkapkan, diet ketogenik yaitu pola makan yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat justru dapat menyebabkan sel tumor atau kanker; karena menggunakan lemaknya sebagai energi untuk berkembang. 

Sementara itu, studi lain dilakukan pada tikus yang diberi obat yang mampu mencegah sel untuk mengonsumsi lemak (disebut dengan etomoxir). Hasil penelitian menunjukan bahwa sel kanker pada tubuh tikus mengalami perlambatan pertumbuhan.

Meski begitu, beberapa penelitian menunjukan bahwa kadar gula dalam tubuh juga bisa memicu perkembangan sel tumor.

Baca Juga: 13 Gejala Kanker Otak yang Patut Anda Waspadai

Tips Mengurangi Risiko Kanker Otak

Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker otak juga dapat mengancam nyawa penderitanya. Namun, Anda dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini dengan menghindari beberapa faktor tertentu.

Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membantu mengurangi risiko kanker otak, di antaranya: 

1. Menghindari Paparan Bahan Kimia

Paparan bahan kimia atau pelarut yang sering digunakan pada industri tertentu seperti vinil klorida, hidrokarbon aromatik, trinitrotoluena, dan triazine diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak. 

Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat membantu Anda mencegah kondisi ini adalah dengan mengurangi paparan bahan-bahan tersebut, terutama jika Anda bekerja di industri yang berkaitan.

Anda bisa menggunakan sarung tangan, masker, baju pelindung, atau respirator saat bekerja. Serta tidak lupa untuk mandi dan mengganti pakaian sebelum meninggalkan kantor. 

2. Berhenti Merokok 

Selain di tempat kerja, Anda pun perlu menghindari paparan bahan kimia berbahaya lainnya yang mungkin bisa Anda temui sehari-hari, misalnya senyawa yang berasal dari asap rokok. Kebiasaan merokok telah diketahui bisa meningkatkan berbagai jenis kanker termasuk kanker otak.

Bahkan, meski Anda tidak merokok, paparan asap rokok dari orang lain tetap bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Baca juga: Mengenal Sayuran Cruciferous dan Manfaatnya untuk Kesehatan  

3. Konsumsi Makanan Bergizi dan Seimbang

Menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi buah dan sayur merupakan salah satu cara mengurangi risiko kanker otak.

Selain memilih makanan-makanan sehat, Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi minuman beralkohol dan daging olahan.

Jangan lupa pertahankan berat badan ideal dengan mengurangi asupan makanan tinggi kalori, termasuk lemak dari sumber hewani. 

4. Rutin Berolahraga

Olahraga rutin dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga mampu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Tidak hanya itu, sistem kekebalan tubuh yang kuat mampu mendeteksi sel-sel yang berpotensi berubah menjadi sel kanker otak. 

5.  Rutin Periksa Kesehatan atau Skrining Kanker

Pemeriksaan medis secara rutin diperlukan untuk memeriksa berbagai jenis kanker, seperti kanker kulit, usus besar, payudara, hingga otak. Cara ini dinilai mampu meningkatkan peluang untuk mendeteksi kanker lebih awal, sehingga pengobatan yang dilakukan lebih efektif untuk menyembuhkan.

 

  1. Anonim. 2016. Cancer Cells Become More Aggressive From Fat Storage. https://www.sciencedaily.com/releases/2016/06/160602083554.htm. (Diakses pada 13 Maret 2023)
  2. Anonim. 2016. Breakthrough in Brain Cancer Research Made by Newcastle Experts. https://www.ncl.ac.uk/press/articles/archive/2016/06/braincancerresearch/. (Diakses pada 13 Maret 2023) 
  3. Anonim. 2023. Brain Tumor.  https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-tumor/symptoms-causes/syc-20350084. (Diakses pada 13 Maret 2023) 
  4. Anonim. Can Brain and Spinal Cord Tumors in Adults Be Prevented?. https://www.cancer.org/cancer/brain-spinal-cord-tumors-adults/causes-risks-prevention/prevention.html (Diakses pada 13 Maret 2023) 
  5. O’Kelly Elise. 2017. Brain Tumour Breakthrough- Far Feeds Growth. https://www.braintumourresearch.org/media/our-blog/blog-item/our-blog/2017/04/25/brain-tumour-breakthrough-fat-feeds-growth. (Diakses pada 13 Maret 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi