Meski bisa membuat rasa masakan menjadi lebih gurih, beberapa orang ada khawatir untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan micin atau MSG. Penyedap rasa makanan ini disebut-sebut bisa menyebabkan munculnya kanker otak. Sebenarnya, apakah micin memang bisa sebabkan kanker?
Apakah Micin Bisa Menimbulkan Kanker?
Micin atau monosodium glutamat (MSG) merupakan bentuk garam dari asam amino asam glutamat. Asam glutamat sebenarnya muncul secara alami dalam beberapa makanan, seperti keju, ekstrak kacang kedelai, dan tomat.
Selain itu, micin sudah banyak digunakan sebagai penguat rasa pada makanan yang dijual di restoran, sayur kalengan, sup kaleng, daging olahan, dan makanan lain.
Food and Drug Administration (FDA) sudah mengklasifikasi micin sebagai bahan tambahan makanan yang aman. Namun, efek micin terhadap kesehatan masih menjadi perdebatan.
Terkait dengan kabar yang beredar bahwa konsumsi banyak micin dapat menyebabkan kanker, faktanya tidaklah demikian. Hingga saat ini, micin belum terbukti dapat menyebabkan kanker.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM mengungkapkan, bahwa micin tidak terbukti menyebabkan kanker.
Ia juga menjelaskan bahwa Institut Kanker Amerika telah melakukan penelitian terkait hal ini menggunakan hewan percobaan tikus. Hasilnya adalah tikus tidak terkena kanker setelah diberikan MSG.
Kemunculan penyakit kanker, termasuk kanker otak tidak hanya dipicu oleh makanan. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena kanker, termasuk riwayat keluarga atau genetik serta paparan radiasi.
Baca Juga: Berlebihan Konsumsi Makanan Tinggi Garam, Ini 11 Efeknya bagi Tubuh
Dampak Buruk Micin bagi Kesehatan
Meskipun diketahui tidak dapat menyebabkan kanker, tetapi Anda tetap perlu ingat bahwa micin atau MSG merupakan bahan tambahan makanan. Oleh sebab itu, konsumsinya perlu dibatasi terutama jika Anda sensitif dengan zat ini.
Bagi beberapa orang, konsumsi micin secara berlebihan dapat memberikan dampak pada kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat muncul, di antaranya:
1. Chinese Restaurant Syndrome
Beberapa orang sensitif dengan MSG bisa mengalami keluhan chinese restaurant syndrome (sindrom restoran China) ketika terpapar zat ini. Orang yang mengalami sindrom ini pada umumnya akan mengalami gejala seperti:
- Pusing.
- Mual.
- Berkeringat.
- Kulit kemerahan.
- Sering haus.
- Rasa terbakar atau baal pada mulut dan tenggorokan.
- Badan lemas.
Selain itu, ada beberapa orang yang dapat mengalami gejala yang lebih parah seperti sesak napas dan bengkak pada wajah serta tenggorokan.
2. Sakit Kepala
Beberapa orang juga dapat mengalami sakit kepala setelah konsumsi makanan yang mengandung MSG.
MSG yang berlebihan pada tubuh dapat memicu pelebaran pembuluh darah di area kepala. Akibatnya, aktivitas saraf otak akan terstimulasi secara berlebihan dan akhirnya muncul sakit kepala.
Orang yang memiliki masalah migrain cenderung lebih rentan mengalami sakit kepala akibat konsumsi micin.
3. Kenaikan Berat Badan
Rasa gurih yang dihasilkan dari penambahan MSG pada makanan dapat meningkatkan selera makan. Selain itu makanan yang terasa gurih dapat meningkatkan produksi air liur, sehingga makanan lebih terasa nikmat dan Anda jadi ingin makan lebih banyak.
Hasilnya, Anda cenderung akan makan lebih banyak daripada biasanya. Kondisi ini dapat memicu kenaikan berat badan.
Oleh sebab itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang konsumsi lebih banyak micin cenderung mengalami kenaikan indeks massa tubuh secara perlahan.
4. Kenaikan Tekanan Darah
Micin dapat berkontribusi dalam timbulnya hipertensi atau tekanan darah tinggi pada tubuh akibat gangguan regulasi keseimbangan air dalam tubuh.
Ketika konsumsi micin dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama, maka terjadi perubahan struktur dan fungsi ekskresi ginjal. Kondisi ini akan menyebabkan perubahan regulasi keseimbangan air dalam tubuh dan akhirnya terjadi hipertensi.
Baca Juga: Benarkah Makanan Gosong Bisa Memicu Kanker? Cek Faktanya!
Aturan Penggunaan Micin pada Makanan
Berbagai organisasi yang mengatur regulasi pangan dan kesehatan di banyak negara sepakat bahwa micin atau MSG tergolong aman penggunaannya untuk makanan. Meski tergolong aman, Anda tetap harus memperhatikan asupan hariannya atau acceptance daily intake (ADI).
Penambahan micin pada makanan yang dianjurkan adalah 30 mg/kg berat badan setiap harinya. Jumlah ini merupakan jumlah yang jauh lebih banyak dari yang umumnya dikonsumsi sehari-hari.
Pada akhirnya, micin atau MSG merupakan zat yang dapat memperkuat rasa dan memberikan rasa gurih pada makanan. Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa MSG dapat menyebabkan kanker. Meskipun begitu, Anda tetap perlu membatasi jumlah konsumsinya.
- Anonim. 2022. Is MSG Actually Bad for You? https://health.clevelandclinic.org/is-msg-really-harmful/. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Anonim. 2019. [DISINFORMASI] MSG Dapat Menyebabkan Kanker. https://www.kominfo.go.id/content/detail/20867/disinformasi-msg-dapat-menyebabkan-kanker/0/laporan_isu_hoaks. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Doherty, Colleen. 2022. What Is an MSG Headache? https://www.verywellhealth.com/what-does-an-msg-induced-headache-feel-like-1719615. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Frothingham, Scott. 2019. Does Monosodium Glutamate Cause Cancer? https://www.healthline.com/health/monosodium-glutamate-cancer. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Lang, Ariane. 2023. Is MSG Truly Unhealthy? All You Need to Know. https://www.healthline.com/nutrition/msg-good-or-bad. (Diakses pada 3 Maret 2023).
- Thongsepee, Nattaya. 2022. Daily Consumption Of Monosodium Glutamate Pronounced Hypertension And Altered Renal Excretory Function In Normotensive And Hypertensive Rats. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9563186/. (Diakses pada 3 maret 2023).
- Zeratsky, Katherine. 2022. What is MSG? Is It Bad For You? https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/monosodium-glutamate/faq-20058196. (Diakses pada 3 Maret 2023).