Terbit: 25 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Apakah Anda suka dengan masakan Cina namun sering merasakan gejala tertentu setelah mengonsumsinya? Jika iya, kemungkinan Anda mengalami chinese restaurant syndrome. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala hingga cara mengatasinya di bawah ini. 

Chinese Restaurant Syndrome: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Apa itu Chinese Restaurant Syndrome?

Chinese restaurant syndrome adalah kondisi di mana seseorang merasakan gejala tertentu setelah mengonsumsi makanan di restoran Cina. 

Makanan khas chinese food dikenal banyak memiliki kandungan monosodium glutamat (MSG) yang banyak ditemukan dalam penyedap rasa. MSG dipercaya sebagai penyebab utama munculnya reaksi yang tidak diinginkan setelah mengosumsi makanan tersebut.

Istilah ‘chinese restaurant syndrome’ disebut pertama kali dalam surat yang dikirimkan oleh seorang dokter ke New England Journal of Medicine pada tahun 1968. Dalam surat itu, dokter tersebut melaporkan bahwa dirinya mengalami beberapa gejala fisik seperti mati rasa pada tangan dan kaki dan jantung berdebar-debar. Ia percaya bahwa gejala tersebut muncul akibat MSG  yang ada pada makanan Cina yang dimakan sebelumnya.

Sejak saat itu, sindrom tersebut menyebabkan banyak spekulasi selama bertahun-tahun dan banyak dihubungkan dengan keluhan seperti migrain dan sakit kepala.

Penyebab Chinese Restaurant Syndrome

Sejak laporan tersebut, banyak studi yang dilakukan ternyata gagal untuk membuktikan adanya hubungan antara MSG dan berbagai gejala lain yang banyak digambarkan sebelumnya. Dikarenakan bukti-bukti yang terbatas, MSG masih tetap digunakan di banyak masakan sebagai penyebab rasa. Meski begitu, ada beberapa orang yang sensitif pada bahan-bahan aditif pada makanan. 

Sebenarnya, secara kimia MSG sama dengan salah satu komponen dalam otak yaitu glutamat. Dengan demikian, MSG tidak bisa disebut sebagai penyebab utama chinese restaurant syndrome. Namun pada orang-orang yang alergi dengan MSG, penyedap rasa bisa menjadi penyebabnya.

Gejala Chinese Restaurant Syndrome

Berikut adalah gejala-gejala yang muncul jika seseorang mengalami sindrom ini:

  • Nyeri di dada.
  • Wajah memerah.
  • Kepala pusing.
  • Nyeri otot.
  • Mati rasa pada kaki dan tangan.
  • Sensasi terbakar di area mulut.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Adanya sensasi tertekan pada wajah atau wajah membengkak. 
  • Berkeringat dingin.
  • Tubuh terasa lemas.

Diagnosis Chinese Restaurant Syndrome

Sejumlah pertanyaan yang umum ditanyakan untuk mendiagnosis keadaan ini adalah:

  • Apakah Anda mengonsumsi makanan Cina selama 2 jam terakhir?
  • Apakah Anda mengonsumsi makanan lain yang mungkin mengandung monosodium glutamat selama 2 jam terakhir?

Selain kedua pertanyaan tersebut, tanda-tanda atau gejala di bawah ini biasanya juga digunakan untuk memperkuat diagnosis:

  • Ritme jantung yang tidak normal dari pengamatan elektrokardiogram.
  • Dada terasa sesak seperti tidak ada udara yang masuk.
  • Detak jantung sangat cepat.

Perawatan

Perawatan chinese restaurant syndrome tergantung pada gejala yang muncul. Untuk gejala yang ringan seperti sakit kepala atau wajah memerah, hal tersebut tidak memerlukan perawatan apa pun karena akan mereda dengan sendirinya.

Jika gejala yang muncul adalah gejala ringan hingga sedang, maka penderita akan disarankan untuk banyak istirahat, banyak minum air, minum teh jahe untuk mengurangi gejala mual, dan minum obat sakit kepala.

Namun untuk gejala-gejala yang mengancam jiwa, diperlukan tindakan medis yang segera. Gejala berat ini biasanya sama dengan reaksi alergi pada umumnya, yaitu:

  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Jantung berdebar.
  • Tenggorokan bengkak.

Penanganan yang dapat dilakukan untuk gejala berat ini biasa meliputi pemberian obat antihistamin untuk meredakan sesak napas dan detak jantung yang tidak normal, atau pemberian suntikan epinefrin. 

Cara Mencegah Chinese Restaurant Syndrome

Sindrom ini biasanya memang tidak sampai menimbulkan kondisi yang parah. Namun jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang mengandung MSG.

Penting untuk diketahui bahwa yang harus dihindari bukan hanya masakan Cina saja, namun semua makanan dengan kandungan MSG. Oleh karena itu, biasakan untuk mengecek komposisi dan nilai informasi gizi suatu makanan.

 

  1. Anonim. 2020. MSG symptom complex. https://medlineplus.gov/ency/article/001126.htm. (Diakses pada 23 Maret 2022).
  2. Anonim. 2021. Medical Definition of Chinese restaurant syndrome. https://www.medicinenet.com/chinese_restaurant_syndrome/definition.htm. (Diakses pada 23 Maret 2022).
  3. Blythman, Joanna. 2018. Chinese restaurant syndrome: has MSG been unfairly demonised?. https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2018/may/21/chinese-restaurant-syndrome-has-msg-been-unfairly-demonised. (Diakses pada 23 Maret 2022).
  4. Peterson, Lucas Kwan. 2020. The truth behind ‘Chinese restaurant syndrome’ and MSG will shock you!. https://www.latimes.com/food/story/2020-05-28/msg-chinese-restaurant-syndrome-truth. (Diakses pada 23 Maret 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi