Terbit: 18 November 2019 | Diperbarui: 27 February 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kanker adalah salah satu jenis penyakit yang tumbuhnya lambat, jarang terdeteksi, dan kalau sudah parah bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, pemeriksaan dini kanker harus dilakukan agar penyakit berbahaya ini bisa segera diketahui dan diatasi. Apa saja jenis pemeriksaan kanker yang bisa dilakukan?

Mengenal Jenis-Jenis Tes Kanker dan Prosedur Pemeriksaannya

Jenis Tes untuk Mendiagnosis Penyakit Kanker

Penyakit kanker dapat menyerang berbagai sel di dalam tubuh. Sayangnya, tidak semua jenis penyakit kanker bisa dicegah. Itu sebabnya, tes kanker perlu Anda jalani jika mengalami gejala kanker atau sesuatu yang abnormal pada tubuh Anda.

Menurut American Cancer Society, jenis pemeriksaan kanker terbagi menjadi 3, di antaranya:

1. Tes Pencitraan (Imaging Test

Imaging test atau disebut juga dengan tes pencitraaan berfungsi untuk membantu dokter melihat kondisi dalam tubuh pasien dengan menggunakan bantuan energi sinar X, partikel radioaktif, gelombang suara, dan magnet. 

Prosedur ini sangat mungkin pasien jalani beberapa kali karena dokter perlu melihat perkembangan tumor selama masa perawatan dan menentukan efektif atau  tidaknya pengobatan kanker yang dilakukan. 

Sebagai informasi, imaging test untuk kanker terdiri dari beberapa jenis pemeriksaan, diantaranya: 

  • CT Scan

Computed tomography scan atau CT Scan memungkinkan dokter untuk menemukan lokasi, bentuk, dan ukuran kanker. Umumya, tes ini direkomendasikan sebagai prosedur rawat jalan. Selain tidak menimbulkan rasa sakit, pemeriksaan ini  hanya membutuhkan waktu sekitar 5 -10 menit.  

Tes ini menunjukan keseluruhan tubuh, mulai dari tulang, organ, jaringan lunak, hingga pembuluh darah lebih jelas daripada rontgen standar.  

CT scan menggunakan sinar tipis untuk membuat serangkaian gambar yang kemudian ditampilkan ke dalam layar komputer. Adapun efek samping yang mungkin terjadi setelah tes pemeriksaan ini, yakni mual, napas menjadi lebih pendek, ruam pada kulit, atau pembengkakan pada wajah yang bisa berlangsung lebih dari 1 jam.

  • MRI

Pilihan lain untuk memeriksa ada atau tidaknya sel kanker pada tubuh yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI). Berbeda dengan CT scan, MRI tidak menggunakan radiasi pengion. Pemeriksaan MRI dilakukan dengan menggunakan magnet kuat dan gelombang radio untuk mendapatkan citra tubuh.  

Citra bagian tubuh tersebut akan digunakan untuk membedakan jaringan sehat dan tidak sehat.

Jika pemindaian CT scan memerlukan waktu 5 – 10 menit, MRI biasanya memakan waktu lebih lama hingga setengah jam atau lebih lama tergantung pada prosedurnya. Prosedur dilakukan dengan meminta pasien berbaring di tempat tidur khusus yang terhubung dengan mesin MRI. 

  • Pemeriksaan X-ray (Rontgen

Pemeriksan x-ray berfungsi untuk membantu dokter menemukan sel kanker pada tulang, organ perut, dan ginjal. 

Pada prosedur ini, penggunaan bahan kontras berbasis yodium, seperti barium, bermanfaat  untuk membuat tampilan organ pada sinar X menjadi lebih jelas. Salah jenis pemeriksaan X-ray adalah mammografi sebagai sebagai tes kanker payudara. 

Biasanya pasien diminta untuk berada di depan mesin X-ray agar sinarnya bisa mengarah ke bagian tubuh yang hendak diperiksa. Selama pemeriksaan, pasien akan diminta untuk diam dan menahan napas selama 1-2 detik.

  • USG

Jika hasil pencitraan rontgen tampak tidak begitu jelas, dokter mungkin akan menyarankan tindakan USG untuk mencari lokasi kanker. Jenis pemeriksaan kanker ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang melewati tubuh untuk menghasilkan gambar. 

Alat ini dapat masuk ke dalam kerongkongan, rektum, dan vagina. Meski begitu, usg termasuk tes yang aman dan risiko menimbulkan efek sampingnya sangat kecil. 

Sayangnya, hasil gambar pemindaian melalui usg tidak sedetail  CT scan atau MRI, terlebih  gelombang suara tidak bisa menembus paru-paru dan tulang.  

  • Pemindaian Nuklir

Jenis tes diagnosis kanker ini merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi penyebaran kanker. Terdapat beberapa pemindaian nuklir yang biasanya digunakan untuk mendeteksi kanker yaitu pemindaian tulang untuk kanker tulang, pemindaian tiroid untuk kanker tiroid, PET Scan, pemindaian Gallium, dan pemindaian MUGA (multigated acquisition)

Baca juga: Lebih Mengenal PET-Scan dalam Mendiagnosis Penyakit Keganasan

Sebelum pemindaian, pasien biasanya akan disuntikan zat radioaktif pada pembuluh darahnya. Zat ini kemudian akan mengalir melalui pembuluh darah ke bagian tulang yang rusak. Dengan begitu, bagian tulang yang terkena kanker akan terlihat lebih jelas saat pemindaian berlangsung. 

Durasi pemeriksaan memakan waktu 20 menit – 3 jam, bahkan lebih tergantung prosedur yang dilakukan oleh tim medis.

Baca juga: 11 Langkah Penting dalam Menyikapi Diagnosis Kanker

2. Prosedur Endoskopi

Endoskopi menggunakan alat medis berupa endoskop untuk melihat organ internal di dalam tubuh. Alat ini berbentuk tabung panjang, tipis, dan fleksibel yang dilengkapi dengan sumber cahaya dan kamera di dalam salah satu ujungnya. 

Tindakan endoskopi, dilakukan dengan memasukan alat endoskop melalui salah satu rongga tubuh.  Ada beberapa jenis endoskopi sesuai bagian tubuh pemeriksaan, seperti: 

  • Bronkoskopi, untuk mencari tahu penyumbatan pada saluran udara seperti tumor. 
  • Laparoskopi, untuk mengetahui penyebab nyeri pinggul dan mengambil sampel jaringan pada tumor untuk kanker serviks, kanker ovarium, dan kanker rahim. 
  • Kolonoskopi, untuk mencari tahu penyebab berat badan menurun drastis, atau perubahan kebiasaan buang air besar yang menjadi ciri khas  kanker kolorektal. 
  • Sistoskopi, untuk mengetahui ada atau tidaknya kanker pada area kandung kemih dan uretra. Terkarang, prosedur tes ini digunakan untuk mengangkat tumor berukuran kecil di area tersebut. 

Pada umumnya, endoskopi relatif aman. Namun, pada beberapa kasus, ada beberapa tindakan endoskopi yang berpotensi menjadi tidak aman akibat adanya komplikasi lain seperti pendarahan, infeksi, perforasi, dan pankreatitis. 

3. Biopsi

Biopsi adalah prosedur untuk mengambil sampel jaringan dari dalam tubuh, untuk nantinya dilakukan pengamatan terhadap sampel tersebut di laboratorium. Dengan begitu dokter bisa mengetahui secara pasti ada atau tidaknya sel kanker. 

Biopsi merupakan salah satu tes kanker yang akurat dan hasil diagnosisnya bersifat pasti (penyakit kanker). Oleh sebab itu, sering kali biopsi  dikombinasikan dengan tes pemeriksaan kanker yang lain. 

Tes biopsi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain: 

  • Biopsi Jarum (Needle Biopsy). Tes pemeriksaan ini mengandalkan jarum khusus untuk menyedot sel atau jaringan yang berpotensi sebagai kanker. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengatasi benjolan payudara atau pembesaran kelenjar getah bening.
  • Biopsi Bedah (Surgical Biopsy). Prosedur ini umumnya direkomendasikan dokter untuk mengangkat bagian dari area sel yang tidak normal. 
  • Biopsi Sumsum Tulang (Bone Marrow Biopsy). Tes ini akan dokter rekomendasikan jika terdeteksi kelainan dalam darah atau ada kemungkinan kanker sudah menyebar ke jaringan tubuh lainnya.  Misalnya pada kasus kanker darah. 
  • Biopsi  Endoskopi (Endoscopic Biopsy). Tes untuk kanker yang menggunakan tabung tipis fleksibel (endoskopi) lengkap dengan lampu pada ujungnya untuk membantu dokter melihat kondisi tubuh bagian dalam.

Selain beberapa jenis tes yang telah disebutkan di atas, ada juga pemeriksaan darah seperti tumor marker yang berfungsi sebagai pemeriksaan deteksi dini (skrining) kanker. Selanjutnya, ada beberapa jenis pemeriksaan darah (hematologi) yang lebih spesifik bila dicurigai kanker di lokasi tertentu misalnya pemeriksaan CA-125 untuk penyakit kanker ovarium, dan sebagainya.

Itulah beberapa jenis tes untuk mendiagnosis ada atau tidaknya sel kanker di dalam tubuh Anda. Sebelum menjalani tes, Anda mungkin perlu menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu untuk menghindari terjadinya komplikasi atau pendarahan jika pembedahan dilakukan.

  1. Hanson Gordon. 2017. 7 Types of Diagnostic Imaging Tests You May Assist with as a Radiologic Technologist. https://www.rasmussen.edu/degrees/health-sciences/blog/types-of-diagnostic-imaging/. (Diakses 27 Februari 2023) 
  2. American Cancer  Society. Exams and Tests for Cancer. https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/tests.html. (Diakses pada  27 Februari 2023) 
  3. American Cancer Society. CT scan For Cancer. https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/tests/ct-scan-for-cancer.html. (Diakses pada 27 Februari 2023) 
  4. American Cancer Society. 2015. X-rays and Other Radiographic Tests for Cancer. https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/tests/x-rays-and-other-radiographic-tests.html. (Diakses pada 27 Februari 2023) 
  5. American Cancer Society. 2015. Ultrasound for Cancer. https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/tests/ultrasound-for-cancer.html. (Diakses pada 27 Februari 2023) 
  6. Anonim. 2021. Biopsy: Types of Biopsy Procedures Used to Diagnose Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/in-depth/biopsy/art-20043922. (Diakses pada 27 Februari 2023) 


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi