Terbit: 22 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Terdapat sebuah informasi yang beredar di masyarakat mengatakan bahwa vaksin kanker serviks (HPV) dapat menyebabkan menopause dini. Bagaimana dunia medis melihat klaim tersebut? Cek fakta lengkapnya dalam ulasan berikut.

Benarkah Vaksin HPV Menyebabkan Menopause Dini?

Vaksinasi HPV Sebabkan Menopause Dini?

Human papillomavirus (HPV) merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Selain itu, virus ini juga diduga memiliki kontribusi dalam kanker serviks pada wanita. 

HPV sudah dikategorikan sebagai penyakit menular seksual yang paling umum. Sebenarnya, ada banyak jenis virus HPV, beberapa di antaranya dapat memicu kanker. Anda dapat terkena infeksi HPV lewat hubungan seksual,bisa lewat anal atau oral. 

Mendapatkan vaksin HPV merupakan salah satu cara untuk menurunkan risiko terkena HPV. Langkah ini dapat melindungi Anda dari penyakit yang disebabkan oleh infeksi HPV, termasuk kanker serviks

Namun, beredar rumor bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan menopause dini pada remaja perempuan. Rumor tentang vaksin HPV dan menopause dini ini dimulai dari jurnal yang ditulis oleh seorang dokter anak di Australia, yaitu dr. Deirdre Little. 

Dalam jurnal tersebut, ia menyatakan bahwa vaksin HPV memiliki kemungkinan berkontribusi pada menopause dini yang dialami tiga remaja perempuan di Australia. 

Menopause dini merupakan istilah yang dipakai ketika wanita berhenti menstruasi pada usia sebelum 40 tahun. Kondisi ini disebabkan oleh indung telur atau ovarium yang berhenti bekerja atau tidak lagi melepaskan sel telur. 

Namun, klaim tersebut dibantah oleh banyak pihak. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pada tahun 2022 menyebutkan hanya 0,1 persen kasus menopause dini yang dicurigai berhubungan dengan vaksin HPV

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) juga turut membantah isu vaksin HPV menyebabkan menopause dini. 

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MOH, Dsc, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti jelas yang menunjukan bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan menopause dini.

Baca Juga11 Tanda Menopause pada Wanita yang Penting Anda Kenali

Penyebab Menopause Dini

Menopause dini bisa saja muncul tanpa diketahui penyebab pastinya. Berbagai kondisi tubuh yang dapat merusak ovarium atau menghentikan produksi estrogen dapat menyebabkan menopause. 

Beberapa hal yang diketahui dapat menyebabkan menopause dini, di antaranya:

1. Genetik

Jika tidak ada alasan medis spesifik yang dapat menjelaskan penyebab menopause dini, maka kemungkinan besar menopause dini ini disebabkan oleh faktor genetik. 

Jika orangtua Anda mengalami menopause dini, maka Anda juga cenderung akan mengalami hal yang sama. Mengetahui riwayat kesehatan orang tua, termasuk waktu menopause dapat memberikan petunjuk tentang kesehatanAnda.

2. Faktor Gaya Hidup

Beberapa kebiasaan dalam hidup dapat memiliki dampak terhadap waktu menopause. Merokok diketahui dapat memengaruhi estrogen dan dapat berkontribusi dalam menopause dini. 

Beberapa penelitian menyatakan bahwa orang yang memiliki kebiasaan merokok cenderung merasakan menopause 1 sampai 2 tahun lebih cepat jika dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. 

Indeks massa tubuh juga merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada menopause dini. Estrogen tersimpan dalam jaringan lemak. Wanita yang kurus memiliki cadangan estrogen yang lebih sedikit sehingga dapat habis lebih cepat, sehingga lebih mungkin mengalami menopause dini.

3. Penyakit Autoimun

Menopause dini bisa menjadi gejala dari penyakit autoimun, seperti sakit tiroid dan rheumatoid arthritis. Pada penyakit autoimun, sistem imun salah mengenali organ tubuh dan menyerangnya. Inflamasi yang disebabkan penyakit ini dapat memengaruhi ovarium. Akibatnya, ovarium dapat berhenti bekerja dan terjadi menopause dini.

4 Epilepsi

Epilepsi merupakan gangguan kejang karena adanya masalah pada otak. Seseorang yang menderita epilepsi cenderung mengalami menopause dini. Selain itu, perubahan hormon akibat menopause juga dapat memengaruhi kejang pada penderita epilepsi. 

 5. Masalah Kromosom

Wanita yang mengalami masalah kromosom, seperti sindrom turner, cenderung mengalami menopause dini. Ovarium para penderita sindrom Turner tidak dapat berfungsi normal sehingga menyebabkan menopause. 

Pada umumnya, menopause dini tidak butuh pengobatan, tetapi ada beberapa penanganan yang dapat membantu Anda menghadapi perubahan tubuh dengan lebih mudah.

Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan ingin mendapatkan vaksin HPV, bisa kunjungi apotek Farmaku. Untuk info lebih lanjut klik vaksin HPV Apotek Farmaku Kelapa Gading Square.

 

  1. Anonim. 2022. HPV Fact Sheet. https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv.htm. (Diakses pada 20 Maret 2023).
  2. Anonim. 2023. Indonesia: Human Papillomavirus and Related Cancers, Fact Sheet 2023. https://hpvcentre.net/statistics/reports/IDN_FS.pdf. (Diakses pada 20 Maret 2023).
  3. Little, Deidre, Therese. 2014. Adolescent Premature Ovarian Insufficiency Following Human Papillomavirus Vaccination. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4528880/
  4. Rokom. 2016. Vaksin HPV Aman, Masyarakat diharap Tidak Langsung Percaya Terhadap Berita di Media Sosial. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20161128/5418970/vaksin-hpv-aman-masyarakat-diharap-tidak-langsung-percaya-terhadap-berita-media-sosial/. (Diakses pada 20 Maret 2023). 
  5. Tatang, Collins, et al. 2022. Human Papillomavirus Vaccination and Premature Ovarian Failure: A Disproportionality Analysis Using the Vaccine Adverse Event Reporting System. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8844335/. (Diakses pada 20 Maret 2023). 
  6. Watson, Stephanie. 2022. What Causes Early Menopause? https://www.healthline.com/health/menopause/causes-early. (Diakses pada 20 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi