Ikan bakar merupakan salah satu makanan yang digemari oleh banyak orang. Lantas, benarkah makanan yang dibakar selalu menjadi penyebab kanker? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Kaitan Antara Konsumsi Ikan Bakar dengan Risiko Kanker
Sejumlah penelitian mengemukakan bahwa makanan yang dibakar dapat meningkatkan risiko kanker. Hal ini juga berlaku pada ikan bakar.
Alasan ikan bisa tingkatkan risiko kanker berasal dari proses pemanggangan yang dilakukan. Perlu diketahui, membakar daging dalam suhu yang tinggi tak hanya akan mengubah rasa dari daging tersebut, melainkan juga kandungan gizinya.
Kandungan yang ada di dalam ikan akan bereaksi saat dibakar di dalam suhu yang sangat tinggi. Perubahan ini sayangnya membuat daging memiliki sifat karsinogenik atau penyebab kanker.
Proses pembakaran dengan suhu yang tinggi bisa membuat protein di dalam ikan bereaksi sehingga memicu terbentuknya senyawa heterocyclic amines (HCAs).
Selain itu, lemak dalam ikan yang jatuh ke arang dapat memicu keluarnya asap. Nah, asap dari pembakaran ikan ini dapat mengandung polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH).
Biasanya, senyawa HCAs dan PAH ini baru mulai terbentuk saat suhu pembakaran ikan telah mencapai 100 derajat Celcius. Semakin tinggi suhunya, semakin banyak pula pembentukan senyawa ini.
Kumpulan senyawa tersebut tentu akan semakin membahayakan kesehatan. Pasalnya, keduanya berpotensi menyebabkan kerusakan DNA pada tubuh.
Jika sampai hal ini terjadi, sel-sel yang tidak normal dikhawatirkan akan terbentuk. Kondisi ini bisa memicu kemunculan kanker, seperti kanker usus, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker getah bening.
Baca Juga: Membungkus Makanan Panas dengan Plastik Picu Kanker, Benarkah?
Cara Mengolah Ikan Bakar yang Sehat
Melihat fakta bahwa ikan bakar bisa tingkatkan risiko kanker, penting untuk mengetahui cara mengolah ikan bakar dengan tepat.
Beberapa tips agar pengolahan ikan bakar aman untuk kesehatan, di antaranya:
1. Sebelum Membakar Ikan
Sebelum memanggang ikan, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan, di antaranya:
- Pisahkan ikan dengan makanan lain untuk mencegah kontaminasi bakteri.
- Setelah dibersihkan, simpan ikan di dalam lemari pendingin.
- Pastikan seluruh peralatan masak yang akan digunakan sudah dicuci bersih terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi kuman.
- Sebelum dan setelah mengolah ikan, pastikan Anda sudah mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
- Marinasi ikan terlebih dahulu. Anda bisa merendam ikan menggunakan rempah-rempah selama kurang lebih 20 menit. Proses ini akan membantu menurunkan risiko terbentuknya HAC hingga 90 persen.
- Masak ikan terlebih dahulu di dalam microwave selama kurang lebih dua menit. Ini dilakukan untuk mengurangi proses pembakaran sehingga pembentukan senyawa karsinogen bisa dicegah.
- Selain memasak lebih dulu, Anda bisa memotong ikan menjadi bagian-bagian kecil sebelum dibakar. Cara ini juga dapat mengurangi waktu pembakaran.
2. Saat Membakar Ikan
Setelah mempersiapkan proses membuat ikan bakar, perhatikan pula proses pembakaran ikan. Beberapa tips yang penting dicermati, antara lain:
- Gunakan bara api yang sedang, meskipun ini berarti waktu memanggang akan lebih lama.
- Bolak-balik ikan dengan hati-hati setiap semenit sekali untuk mencegah HCAs terbentuk.
- Bila perlu, Anda bisa menggunakan termometer makanan untuk memeriksa suhu masih dalam batas aman. Tancapkan termometer tersebut di atas daging ikan yang paling tebal. Suhu yang direkomendasikan adalah sekitar 62 derajat Celsius.
- Pastikan ikan matang secara merata hingga ke bagian dalam. Ikan bakar yang belum matang bisa mengandung bakteri, seperti E.coli dan Salmonella. Kedua bakteri ini bisa memicu diare, sakit perut, dan muntah.
Baca Juga: Benarkah Ikan Lele Mengandung Sel Kanker? Ini Faktanya
3. Setelah Membakar Ikan
Setelah proses pembakaran selesai, Anda juga sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
- Simpan ikan bakar yang sudah matang di piring dan biarkan selama lima menit.
- Tutup menggunakan tudung saji sehingga dapat mengurangi risiko kontaminasi bakteri dari lalat.
- Bersihkan seluruh peralatan setelah digunakan.
- Bila ada sisa ikan, Anda bisa menyimpannya di lemari pendingin selama 1-2 hari sebelum diolah kembali. Gunakan aluminium foil atau wadah yang tertutup.
Demikianlah fakta seputar ikan bakar yang bisa tingkatkan risiko kanker. Supaya mengonsumsinya tetap aman, Anda bisa mencoba beberapa tips-tips di atas.
Selain itu, jangan lupa selalu tambahan sayuran ke dalam menu. Tidak hanya melengkapi asupan nutrisi, sayuran tidak akan memicu senyawa karsinogen terbentuk ketika dipanggang.
- Anonim. 2022. How to Grill Safely. https://www.cdc.gov/foodsafety/communication/bbq-iq.html. (Diakses pada 8 Maret 2023).
- Jones, Brandi. 2022. Grilling Meats and an Increased Cancer Risk. https://www.verywellhealth.com/is-grilled-meat-a-cancer-risk-514039. (Diakses pada 8 Maret 2023).
- Kita, Paul. 2016. Does Grilling Your Food Really Cause Cancer? https://www.menshealth.com/nutrition/a19519698/does-grilling-really-cause-cancer/. (Diakses pada 8 Maret 2023).