Melihat Harapan Hidup Penderita Kanker Paru Berdasarkan Stadiumnya

Pada dasarnya harapan hidup pasien kanker tergantung dari stadium kanker yang dialami. Lantas, berapa lama seseorang dengan kanker paru-paru mampu bertahan hidup? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut.

Harapan Hidup Penderita Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang menyumbang kematian tertinggi di seluruh dunia. Selain itu, kondisi ini dianggap sebagai penyakit yang sangat mematikan karena memiliki harapan kesembuhan yang sangat rendah, yakni 16 hingga 18 persen.

Meski begitu, harapan hidup penderita kanker paru didasarkan pada kondisi kesehatan masing-masing pasien. Saat didiagnosis menderita penyakit ini, pasien akan mendapatkan prognosis spesifik tentang harapan hidup dari ahli onkologi.

Penelitian dari American Lung Association (ALA) menunjukkan bahwa harapan hidup penderita paru-paru rata-rata adalah 18,6 persen. Angka tersebut menunjukan bahwa pasien yang didiagnosis dengan kondisi tersebut mampu bertahan hidup lima tahun setelah diagnosis.

Perlu diketahui, persentase tingkat spesifik ini rata-rata semua stadium dan jenis kanker secara bersamaan. Ketika demografi dan spesifikasi lainnya dipecah, tingkat kelangsungan hidup bisa berubah.

Misalnya, jika Anda hanya menghitung rata-rata stadium I dan stadium II secara bersamaan, rata-rata kelangsungan hidup akan lebih tinggi, karena perawatan kanker paru-paru memiliki hasil yang lebih baik pada kanker paru stadium awal daripada stadium selanjutnya.

Baca Juga: Beragam Jenis Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Paru-paru

Berapa Lama Harapan Hidup Pasien Kanker Paru-Paru?

Statistik kelangsungan hidup diambil dari data orang-orang yang didiagnosis kanker paru antara 2013-2017. Berikut inilah presentasi kelangsungan hidup penderita berdasarkan stadium, meliputi:

• Stadium I

Lebih dari 55 dari 100 orang dengan kanker paru stadium I akan bertahan hidup selama 5 tahun atau lebih setelah didiagnosis.

• Stadium II

Sekitar 35 dari 100 orang dengan kanker paru stadium II akan bertahan dari kanker selama 5 tahun atau lebih setelah mereka didiagnosis.

• Stadium III

Hampir 15 dari 100 orang dengan kanker paru stadium III akan bertahan dari kanker selama 5 tahun atau lebih setelah didiagnosis.

• Stadium IV

Hampir 5 dari 100 orang dengan kanker paru stadium IV akan bertahan dari kanker selama 5 tahun atau lebih setelah didiagnosis.

Perlu diketahui, angka harapan hidup di atas tidak memperhitungkan usia penderita kanker paru.

Baca Juga: 12 Gejala Kanker Paru-paru Stadium Awal yang Harus Diwaspadai

Harapan Hidup Pasien Kanker Paru Tidak Semuanya Sama

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai berapa lama seseorang bertahan hidup dari kanker paru, perlu diketahui juga bahwa angka pasti terkait harapan hidup setelah didiagnosis tidak diketahui dengan pasti, bahkan oleh dokter sekalipun.

Sayangnya, penyakit ini berkembang dengan begitu cepat dan penderitanya sering kali tidak menyadari gejalanya sejak dini. Inilah alasan mengapa sekitar 40% kanker paru-paru tidak disadari hingga stadium lanjut, yaitu stadium 4.

Selain itu, orang yang lebih muda cenderung hidup lebih lama setelah didiagnosis daripada orang tua.

Sementara tingkat kelangsungan hidup relatif tinggi untuk kanker paru non sel kecil atau non-small cell lung cancer (NSCLC), hampir 90% kanker paru-paru adalah jenis ini.

Basis data dari National Cancer Institute memecah kanker berdasarkan seberapa jauh tumor telah menyebar (metastasis).

Tingkat kelangsungan hidup relatif ini adalah persentase rata-rata orang yang hidup 5 tahun setelah diagnosis. Data tersebut tidak memasukkan orang yang meninggal karena sesuatu selain kanker paru-paru.

Berikut ini cakupan penyebaran kanker paru-paru, meliputi:

• Localized. (Kanker terbatas pada satu paru): 60%.
• Regional. (Kanker telah menyebar ke luar paru-paru atau ke kelenjar getah bening): 33%.
• Distant. (Kanker telah bergerak lebih jauh, seperti ke otak, paru-paru lain, dan tulang): 6%.
• All stages: 23%.

Sedangkan tingkat kelangsungan hidup orang dengan kondisi small cell lung cancer (SCLC) atau kanker paru sel kecil tergantung jenis yang terjadi.

• Localized: 29%.
• Regional: 15%.
• Distant: 3%.
• All stages: 6%.

Cara Mendiagnosis Stadium Kanker Paru-Paru

Dokter akan melakukan beberapa tes dan pemeriksaan. Jika hasil tes menimbulkan kekhawatiran tetapi tidak pasti, dokter dapat melakukan lebih banyak tes, termasuk rontgen dada, CT scan, PET scan, bronchoscopy, dan biopsi.

Setelah hasil keluar dari laboratorium, dokter kemudian akan membuat diagnosis, diikuti dengan prognosis. Diagnosis melibatkan penilaian penyakit yang dibuat dokter dari hasil tes.

Begitu mendiagnosis kanker paru-paru, dokter kemudian akan membuat prognosis atau prediksi tentang bagaimana penyakit akan berkembang, termasuk tingkat rata-rata hidup pasien melewati harapan hidup yang diprediksi.

Baca Juga: Cara yang Bisa Dilakukan untuk Turunkan Risiko Kanker Paru

Tips Menjaga Kesehatan Paru-paru agar Tidak Terkena Kanker

Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kondisi ini, tetapi Anda dapat mengurangi risiko dengan melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, di antaranya:

1. Berhenti Merokok

Mengambil langkah pencegahan dengan berhenti merokok bisa mengurangi risiko kanker paru, bahkan jika telah merokok selama bertahun-tahun. Apabila merasa kesulitan untuk berhenti, konsutasilah dengan dokter tentang cara untuk berhenti merokok.

2. Diet Seimbang

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, termasuk setidaknya 5 porsi buah dan sayuran segar serta biji-bijian; dapat mengurangi risiko kanker paru-paru, serta jenis kanker dan penyakit jantung.

3. Olahraga

Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa olahraga secara teratur bisa membantu menurunkan risiko terkena kanker paru-paru, terutama pada orang yang merokok.

Jika Anda memiliki kondisi ini, aktif secara fisik bisa membantu mengurangi gejala penyakit ini seperti kelelahan, kecemasan, dan depresi.

Sebagian besar orang dewasa dianjurkan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang setiap minggu, ditambah latihan kekuatan setidaknya 2 hari setiap minggu.