Terbit: 27 April 2023 | Diperbarui: 9 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Banyak orang yang langsung panik ketika menemukan benjolan pada ketiak. Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa kemunculan benjolan di ketiak merupakan tanda dari masalah kesehatan yang serius. Apakah benjolan ini memang sesuatu yang berbahaya? 

Perbedaan Benjolan Kanker dan Benjolan Biasa di Ketiak

Perbedaan Benjolan Biasa dengan Benjolan Kanker di Ketiak

Pada kebanyakan kasus, benjolan di ketiak merupakan hasil dari pertumbuhan jaringan yang tidak normal. Selain itu, benjolan di ketiak dapat berhubungan dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening

Meskipun demikian, benjolan pada ketiak juga dapat menjadi indikasi adanya masalah yang serius. Benjolan yang terasa sakit memang dapat berpotensi menjadi tanda bahwa benjolan itu bersifat kanker. Namun, tidak perlu khawatir dahulu, karena ternyata ada penyebab lain dari benjolan yang terasa sakit dan lunak. 

Infeksi atau inflamasi cenderung menyebabkan sakit, sementara kanker cenderung tidak menyebabkan rasa sakit. Oleh sebab itu, benjolan yang tidak terasa sakit perlu lebih diwaspadai.

Ukuran dan tekstur juga dapat menjadi tanda penyebab benjolan di ketiak. Sebagai contoh, benjolan yang disebabkan infeksi dan lipoma akan terasa lembut ketika disentuh. Namun, jika diakibatkan fibroadenoma dan kanker maka benjolan akan terasa keras dan tidak bisa bergerak.

Selain menyebabkan benjolan di ketiak, infeksi pada tubuh akan disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:

  • Pembengkakan di seluruh kelenjar getah bening di dalam tubuh.
  • Demam.
  • Keringat di malam hari.

Benjolan yang bertambah besar seiring berjalannya waktu atau tidak hilang dapat menjadi tanda dari kondisi kanker yang lebih serius, seperti:

Baca Juga: Benjolan di Payudara, Perlukah Anda Khawatir?

Cara Mengidentifikasi Benjolan di Ketiak

Jika Anda menemukan benjolan di ketiak, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui benjolan biasa atau benjolan kanker, di antaranya:

1. Perhatikan Benjolan

Anda perlu memerhatikan benjolan dengan saksama karena setiap benjolan memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang berbeda tergantung penyebabnya. 

Jika benjolan terasa sakit, berwarna merah dan bengkak, atau berisi nanah, maka benjolan ini dapat disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam atau infeksi folikel.

Jika benjolan tidak berwarna merah, meradang, atau berisi nanah, maka kemungkinan benjolan disebabkan adanya lipoma atau pertumbuhan jaringan lemak. Lipoma ini akan terasa lembut, kenyal, dan bisa berpindah ketika diberikan tekanan yang lembut. 

Namun, jika benjolan tidak sakit, terasa keras ketika diraba, dan bertambah besar seiring berjalan waktu, maka ada indikasi tumor atau kanker pada benjolan.

2. Cermati Letak Benjolan

Letak benjolan juga perlu diperhatikan dengan cermat. Benjolan biasa pada umumnya hanya terletak di satu area. 

Perlu diketahui, terdapat beberapa jaringan payudara terletak dekat dengan ketiak. Jika Anda menyadari adanya benjolan mendekati waktu menstruasi, maka kondisi ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon. 

Namun, tidak menutup kemungkinan benjolan di ketiak menjadi tanda dari kanker payudara. 

3. Amati Benjolan pada Organ Tubuh Lain

Selain pada ketiak, kelenjar getah bening yang membengkak juga dapat ditemukan pada area leher, atau di area selangkangan.

Pada kasus kanker, pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh sel kanker yang sudah menyebar dari sumsum tulang. Oleh sebab itu, Anda perlu waspada jika ditemukan benjolan pada beberapa organ tubuh. 

4. Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh

Cara terbaik untuk mengetahui suatu benjolan adalah kanker atau bukan adalah dengan pemeriksaan medis.

Pemeriksaan  terdiri dari pemeriksaan fisik, tes pencitraan, biopsi, atau histopatolosi. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat menetapkan diagnosis penyakit menjadi lebih pasti. 

Pada pemeriksaan biopsi, dokter akan mengangkat kelenjar sepenuhnya atau mengambil sampel jaringan menggunakan jarum. Jaringan yang diambil akan diperiksa apakah ada sel kanker di dalamnya. 

Sementara itu, tes pencitraan dapat membantu melihat penyebaran kanker. 

Perbedaan Gejala Antara Pria dan Wanita

Benjolan di ketiak dapat dirasakan pria maupun wanita pada usia berapapun. Pada banyak kasus, benjolan ini tidak berbahaya. Namun, wanita disarankan untuk lebih waspada akan kemungkinan benjolan ketiak sebagai indikasi kanker payudara.

Wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan melakukan kunjungan ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin. Saat menyadari adanya benjolan, para wanita disarankan untuk langsung melakukan pemeriksaan ke dokter.

Pria memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami benjolan di ketiak karena kanker payudara. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk pria mengalaminya. Anda dapat menunda konsultasi ke dokter hingga ada gejala yang lebih serius.

Berbagai Penyebab Munculnya Benjolan di Ketiak

Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan benjolan ketiak, di antaranya:

1. Penggunaan Deodoran dan Antiperspiran

Deodoran dan antiprespiran merupakan produk yang berguna untuk mencegah bau badan. Namun, deodoran dapat menyebabkan timbulnya alergi pada kulit. Salah satu reaksi alergi dapat menyebabkan adanya pembengkakan pada ketiak. 

Antiprespiran merupakan produk yang bekerja dengan menyumbat saluran keringat sehingga kulit ketika menjadi tidak berkeringat. Senyawa di dalamnya juga dapat menyumbat pori yang akhirnya terjadi pembengkakan.

2. Pertumbuhan Rambut Tidak Normal

Terkadang, rambut pada area ketiak dapat tumbuh ke dalam kulit dan bukan ke luar kulit. Kondisi ini dikenal juga dengan ingrown hair. Pertumbuhan rambut dalam kulit dapat menyebabkan peradangan yang akhirnya membuat muncul benjolan pada ketiak. 

3. Infeksi di Ketiak

Proses mencukur rambut pada ketiak dapat menyebabkan adanya infeksi. Ketika kulit ketiak infeksi, maka benjolan dapat muncul. Kondisi ini dapat disebabkan oeh semua usia, tetapi sangat umum dialami pada usia remaja.

Baca Juga: 11 Penyebab Kulit Ketiak Menghitam, Apa Saja?

4. Gangguan Hormon

Bagi kaum pria, gangguan hormon juga bisa menjadi penyebab datangnya benjolan pada ketiak. Biasanya, hormon yang mengalami gangguan adalah hormon tiroid. Produksi dari hormon ini terkadang berlebihan dan bisa menyebabkan pembengkakan pada ketiak.

5. Gangguan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening merupakan salah satu bagian paling penting bagi tubuh karena bisa membantu melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur. 

Saat kelenjar getah bening bekerja aktif melawan infeksi pada tubuh, maka kelenjar ini dapat mengalami pembengkakan.

Tidak hanya di ketiak, tetapi kelenjar getah bening di leher atau selangkangan dapat juga dapat membengkak dan akhirnya muncul benjolan di kulit. 

6. Terinfeksi Virus

Benjolan di ketiak juga dapat berhubungan dengan infeksi virus. Beberapa virus seperti herpes, HIV atau cacar dapat menyebabkan muncul benjolan pada ketiak yang patut diwaspadai. 

Meskipun benjolan pada ketiak cenderung tidak berbahaya, tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut menandakan adanya masalah yang serius pada kesehatan.

Pada akhirnya, menyadari adanya benjolan pada ketiak bisa menjadi hal yang menakutkan, oleh karenanya penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat dipastikan penyebab dan rencana pengobatannya. 

 

  1. Anonim. 2021. Lymph Nodes and Cancer. https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/lymph-nodes-and-cancer.html. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  2. Bhirani, Radhika. 2022. Notice An Armpit Lump? Do Not Ignore It, Warns Doctor. https://www.healthshots.com/preventive-care/self-care/armpit-lump-know-causes-diagnosis-and-treatment/. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  3. Fletcher, Jenna. 2020. Armpit Lumps: What You Need To Know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317047. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  4. Leukaemia Care. Spotting The Difference: Swollen Lymph Nodes In Leukaemia Vs During An Infection. https://www.leukaemiacare.org.uk/support-and-information/latest-from-leukaemia-care/blog/spotting-the-difference-swollen-lymph-nodes-in-leukaemia-vs-during-an-infection/. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  5. Raj, Roshini. 2022. What To Do if You Find an Armpit Lump. https://www.health.com/mind-body/theres-a-lump-in-my-armpit-should-i-be-worried. (Diakses pada 27 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi