Terbit: 13 January 2022 | Diperbarui: 15 September 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Salah satu syarat yang dibutuhkan oleh pasangan yang ingin menikah adalah tes HIV di puskesmas. Meski aturan ini belum diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia, tes ini penting bagi kesehatan keluarga Anda di masa depan. Bagaimana cara dan berapa biaya tes HIV di puskesmas? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Hal Penting Seputar Tes HIV di Puskesmas yang Wajib Anda Tahu

Apa Tujuan Tes HIV?

Tes HIV di puskesmas atau dalam dunia medis populer dengan sebutan VCT (voluntary counselling and testing) diartikan sebagai konseling dan tes HIV secara sukarela (KTS). Pemeriksaan ini berguna untuk mencegah, merawat, dan mengobati HIV sebelum terlambat.

Jika Anda terlambat mendiagnosis HIV dan ternyata hasilnya positif, Anda akan mengeluarkan biaya pengobatan dan rawat inap yang jauh lebih besar.

Setiap orang yang aktif secara seksual (pernah atau sering melakukan hubungan seks berisiko) perlu menjalani tes ini. Selain penting bagi calon pengantin, tes ini berguna bagi Anda yang merencanakan kehamilan dan wanita hamil penderita TB.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Inilah 7 Perbedaan HIV dan AIDS

Prosedur Tes HIV di Puskesmas

Cara tes HIV di puskesmas sangatlah mudah, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mendaftarkan diri ke bagian administrasi. Bagi Anda yang tidak memiliki kartu BPJS, Anda harus mengeluarkan biaya administrasi sebesar Rp5.000–10.000, serta diminta untuk menyerahkan KTP untuk pendataan.

Sementara bagi Anda yang memiliki kartu BPJS Kesehatan atau peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), biaya tes HIV di puskesmas adalah tidak dikenakan biaya sama sekali. Pemeriksaan ini gratis karena merupakan salah satu program pemerintah dalam menanggulangi HIV/AIDS.

Perlu diketahui juga, saat menjalani tes ini seseorang akan melalui tiga tahap;

  • Konseling pra-tes
  • Tes HIV
  • Konseling setelah tes

Pemeriksaan ini bersifat rahasia karena Anda akan menandatangani lembar persetujuan tertulis sebelum mulai menjalani tes. Setelah penandatanganan, VCT baru dapat dilakukan.

Beberapa tahapan itu, di antaranya:

1. Konseling Pra-Tes

Konseling pra-tes adalah tahap pertama sebelum Anda menjalani tes HIV. Tahap ini diperlukan untuk mempersiapkan Anda menghadapi tes dan membantu mengantisipasi hasilnya apakah itu positif atau negatif.

Pada tahap ini, Anda diharapkan untuk jujur menceritakan segala kegiatan yang dicurigai dapat membuat Anda terpapar virus HIV.

2. Tes HIV

Setelah Anda mendapatkan penjelasan lengkap mengenai HIV dan AIDS, tahap selanjutnya adalah dilakukan tes HIV. Pemeriksaan dilakukan dengan cara rapid test, tes yang mengharuskan petugas kesehatan mengambil darah pasien.

3. Konseling Setelah Tes

Usai menjadi tes dan mendapatkan hasilnya, seorang konselor akan menjelaskan hasil tes secara sederhana dalam sesi konseling.

Jika hasilnya positif, konselor akan memberi informasi mengenai langkah apa yang harus Anda ambil, seperti pengobatan, menjaga pola hidup sehat, serta bagaimana agar tidak menularkannya ke orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Penularan HIV yang Harus Dipahami (Disertai Pencegahan)

Seberapa Efektifkah Tes VCT untuk Mendeteksi Virus HIV?

Efektivitas tes VCT untuk mendeteksi virus HIV bervariasi tergantung dari kelengkapan prosedur yang dijalani. Hal itu bisa dilihat dari kemampuan konselor meyakinkan pasien, menilai risiko infeksi sebelum dan sesudah konseling, hingga bagaimana melaporkan hasil tes pada pasien.

Tes VCT dapat digunakan sebagai pencegahan utama yang efektif menurunkan risiko penularan HIV dan infeksi menular seksual lainnya. Meski penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun HIV dapat dikelola dengan pengobatan antiretroviral (ART).

Pengobatan ini bertujuan untuk menekan perkembangan virus, termasuk memperkecil risiko penularan dari ibu ke janin.

Pada akhirnya, tes ini menjadi penting sebagai langkah awal untuk mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan sedini mungkin. Selain berguna sebagai langkah pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, cara ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan daya tahan tubuh seseorang.

 

  1. Anonim. Pemeriksaan VCT. https://puskesmaspejagoan.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/63/pemeriksaan-vct. (Diakses pada 13 Januari 2022).
  2. Siyahailatua, Sarah Ervina Dara. 2020. Jangan Takut, Begini Prosedur Tes HIV yang Mudah dan Nyaman. https://gaya.tempo.co/read/1316638/jangan-takut-begini-pro. (Diakses pada 13 Januari 2022).
  3. Sukardi, Muhammad. 2019. Sekarang Tes HIV Bisa di Puskesmas, Gratis!. https://lifestyle.okezone.com/read/2019/02/08/481/2015240/sekarang-tes-hiv-bisa-di-puskesmas-gratis. (Diakses pada 13 Januari 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi