Terbit: 9 March 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kuman gigi berbagai macam, ada yang bermanfaat namun ada juga yang membahayakan. Apa pengaruh kuman pada gigi dan bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan? Simak penjelasan selengkapnya.

Kaitan Antara Kuman Gigi dan Kesehatan Tubuh

Mikroorganisme yang Secara Alami Hidup di Mulut

Sebelum menjelaskan mengenai bentuk kuman gigi, hal penting yang perlu Anda ketahui adalah terdapat lebih dari 700 spesies bakteri hidup berdampingan di rongga mulut manusia yang sehat. Spesies ini ada di berbagai lokasi di mulut termasuk langit-langit, gigi, lidah, dan bahkan area tonsil.

Sebagian besar mikroorganisme yang menghuni rongga mulut hidup dalam hubungan simbiosis. Simbiosis itu terlihat dari peran bakteri komensal  yang ada di rongga mulut. Bakteri tersebut terus mencermati pertumbuhan spesies yang dapat membahayakan kesehatan. Kuman gigi ini mencegah menempelnya mikroorganisme yang dapat menempel pada mukosa atau permukaan gigi.

Secara garis besar mikroorganisme ini tergolong dalam Streptococcus, Eubacteria, Fusobacterium, Capnocytophaga, Eubacteria, Staphylococcus, Eikenella, Porphyromona, Leptotrichia, Prevotella, Peptostreptococcus, Treponema, dan  Actinomyces genera.

Memahami flora mulut ini dapat membantu dalam menilai berbagai penyakit gigi seperti radang gusi dan periodontitis, dua kondisi yang menyebabkan infeksi bakteri paling sering dalam tubuh manusia. Bahkan, mikroorganisme ini dapat menyebabkan infeksi sistemik yang serius seperti endokarditis bakterial, persalinan prematur, pneumonia, dan penyakit kardiovaskular.

Penyakit yang Berhubungan dengan Kuman Gigi

Biofilm yang ada di rongga mulut sangat penting untuk mempertahankan kesehatan mulut yang baik, tetapi peningkatan volume dan kompleksitas biofilm ini dapat menyebabkan penyakit seperti radang gusi dan periodontitis.

Biofilm terdiri dari bakteri anaerob Gram positif seperti Streptococcus anginosus dan A.naeslundii. Namun, kondisi tidak higienis pada mulut dapat menyebabkan Gram negatif seperti Porphyromonas spp, Treponema denticola, Campylobacter spp, dan  A. actinomycetemcomitans.

Sebuah penelitian mengungkapkan, bakteri Gram negatif dapat menginfeksi organ lain pada seseorang yang tidak menjaga kebersihan giginya. Misalnya, endokarditis bakteri adalah salah satu kondisi yang dapat memengaruhi jantung manusia. Gram negatif juga dapat menyebabkan bau mulut, infeksi pada akar gigi, dan aktinomikosis.

Selain itu, sebuah penelitian telah menunjukkan hubungan erat antara penyakit periodontal dan penyakit pada sistem pernapasan. Mikrobiota mulut dapat bertindak sebagai gudang berbagai patogen pernapasan.

Infeksi jamur di rongga mulut bisa jadi akibat tumbuhnya biofilm jamur. C. Albicans adalah jamur alami di rongga mulut tetapi dengan adanya kondisi yang tidak higienis, ia dengan cepat berkembang biak dan tumbuh terutama pada permukaan yang keras seperti gigi palsu.

Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bakteri mulut seperti P.gingivalis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit Alzheimer.

Hubungan Antara Kesehatan Mulut dan Kondisi Tubuh Secara Keseluruhan

Berikut ini adalah berbagai kondisi yang mungkin terkait dengan kesehatan mulut, seperti:

  • Endokarditis. Infeksi pada lapisan dalam bilik atau katup jantung (endokardium) biasanya terjadi ketika bakteri atau kuman lain dari bagian lain tubuh, seperti mulut, menyebar melalui aliran darah dan menempel ke area tertentu di jantung.
  • Penyakit kardiovaskular. Meskipun hubungannya tidak sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung, penyumbatan arteri, dan stroke mungkin terkait dengan peradangan dan infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri mulut.
  • Komplikasi kehamilan dan kelahiran. Periodontitis telah dikaitkan dengan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
  • Radang paru-paru. Bakteri tertentu di mulut dapat masuk ke paru-paru, menyebabkan pneumonia dan penyakit pernapasan lainnya.

Kondisi lainnya yang juga dapat memengaruhi kesehatan mulut, di antaranya:

  • Diabetes. Dengan mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi, diabetes membuat gusi berisiko. Penyakit gusi tampaknya lebih sering dan parah di antara penderita diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki penyakit gusi lebih sulit mengontrol kadar gula darahnya.
  • HIV/AIDS. Masalah mulut, seperti lesi mukosa yang menyakitkan, sering terjadi pada orang yang mengidap penyakit ini.
  • Osteoporosis. Penyakit melemahnya tulang ini terkait dengan kehilangan tulang periodontal dan kehilangan gigi.
  • Penyakit Alzheimer. Kesehatan mulut yang memburuk terlihat seiring dengan perkembangan penyakit ini.

Kondisi lain yang mungkin terkait dengan kesehatan mulut termasuk gangguan makan, rheumatoid arthritis, kanker tertentu, dan gangguan sistem kekebalan yang menyebabkan mulut kering (sindrom Sjogren).

Beri tahu dokter gigi tentang obat yang Anda konsumsi dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, terutama jika Anda baru saja sakit atau memiliki kondisi kronis seperti diabetes.

Baca Juga: 15 Obat Sakit Gigi Paling Ampuh – Alami dan Medis

Cara untuk Menghilangkan Kuman Gigi

Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan gigi, di antaranya:

  • Konsumsi Makanan Sehat

Batasi asupan karbohidrat sederhana seperti makanan yang dibuat dengan tepung putih dan gula. Bakteri berbahan bakar karbohidrat berkembang biak dengan sangat cepat dan menciptakan plak. Plak bakteri adalah penyebab utama dari semua penyakit gigi. Bakteri menciptakan lingkungan asam di mulut dan menyebabkan kerusakan.

Anda juga sebaiknya membatasi makanan asam seperti jeruk, acar cuka, dll. Batasi minuman seperti soda, jus jeruk, minuman berenergi, atau wine. Minuman asam yang sarat gula dapat menyebabkan kerusakan gigi dua kali lipat lebih cepat.

Cobalah untuk membilas mulut dengan air setelah konsumsi minuman asam. Makanan dan minuman asam dapat menyebabkan erosi gigi dan pelunakan enamel pada gigi. Tunda untuk menyikat gigi sekitar satu jam setelah konsumsi makanan asam, hal itu untuk menghindari kerusakan enamel.

  • Sikat Gigi Dua Kali Sehari

Sejumlah pakar menyarankan sikat gigi sebaiknya dilakukan selama tiga menit dengan sikat lembut. Selain itu, ganti sikat gigi setiap tiga bulan atau lebih cepat jika bulu sikat sudah bengkok.

Menjaga kebersihan mulut tidak hanya dengan menyikat gigi, Anda bisa melakukan perawatan lain yaitu flossing gigi. Ini adalah cara membersihkan sela-sela gigi dari makanan yang terjebak menggunakan benang gigi (dental floss).

  •  Tetap Terhidrasi

Mulut kering bisa meningkatkan risiko erosi pada gigi. Minumlah air putih atau cobalah berkumur dengan produk yang dirancang untuk perawatan mulut kering. Menjaga mulut tetap terhidrasi juga bisa dilakukan dengan mengunyah permen karet tanpa gula.

  • Rutin ke Dokter Gigi

Meski Anda sudah melakukan perawatan gigi dengan maksimal di rumah, pemeriksaan rutin ke dokter gigi adalah sesuatu yang penting.

Bahkan seseorang yang sangat menjaga kebersihan mulutnya pasti akan kehilangan sedikit plak, yang kemudian dapat mengeras menjadi karang gigi. Menghilangkan karang gigi bukanlah sesuatu yang dapat Anda lakukan di rumah.

 

  1. Anonim. Oral health: A window to your overall health. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/dental/art-20047475. (Diakses pada 9 Maret 2021).
  2. Anonim. How Much Bacteria is in My Mouth?. https://www.dentalplans.com/dental-information/dental-concerns/bacteria-in-your-mouth. (Diakses pada 9 Maret 2021).
  3. Sahi, Akshima. What Microorganisms Naturally Live in the Mouth?. https://www.news-medical.net/health/What-Microorganisms-Naturally-Live-in-the-Mouth.aspx. (Diakses pada 9 Maret 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi