Terbit: 8 July 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cara mencegah Parkinson hingga kini masih belum dipahami sepenuhnya, hal itu dikarenakan penyakit yang menyerang sistem saraf ini belum diketahui penyebabnya dengan pasti. Namun, terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan terdapat cara mencegah penyakit Parkinson. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

10 Cara Mencegah Parkinson yang Penting untuk Diketahui

Berbagai Cara Mencegah Parkinson

Pada dasarnya penyakit Parkinson tidak mungkin untuk dicegah, namun terdapat beberapa gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko. Berikut adalah beberapa cara mencegah penyakit Parkinson, di antaranya:

1. Menghindari Paparan Bahan Kimia Beracun

Anda harus berhati-hati saat  menggunakan bahan kimia kimia yang berpotensi beracun, seperti herbisida, pestisida, dan solvent. Jika memungkinkan, Anda harus mengambil langkah-langkah berikut:

  • Menghindari penggunaan pestisida dan herbisida yang tidak perlu.
  • Menggunakan alternatif untuk produk yang diketahui mengandung racun seperti paraquat.
  • Mengambil tindakan pencegahan, seperti mengenakan pelindung jika Anda tidak mungkin untuk menghindari paparan bahan kimia beracun.

2. Mencegah Terjadinya Cedera Kepala

Guna mencegah cedera otak traumatis, Anda dapat mengambil langkah-langkah seperti:

  • Mengenakan pelindung kepala selama olahraga kontak fisik.
  • Memakai helm saat bersepeda atau mengendarai motor.
  • Menggunakan sabuk pengaman saat bepergian dengan mobil.

3. Rutin Berolahraga

Olahraga secara teratur adalah salah satu cara mencegah penyakit Parkinson secara alami. Menurut sebuah studi, aktivitas fisik dapat membantu menjaga kadar dopamin di otak. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga aerobik secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson.

Studi lain mengungkapkan, olahraga di treadmill secara teratur dapat membantu meningkatkan kemampuan berjalan normal dan memperpanjang langkah. Seseorang dengan penyakit ini cenderung memiliki langkah yang pendek.

Selain itu, melakukan aktivitas rutin sehari-hari seperti mencuci piring, menyapu, atau aktivitas apa pun yang membuat Anda tetap berdiri dapat membantu menunda degenerasi gejala motorik.

4. Faktor Makanan

Beberapa pilihan diet juga dapat membantu mengurangi risiko Parkinson dan penyakit lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa makanan berikut dapat membantu, di antaranya:

  • Kunyit. Kandungan kurkumin dan bahan antioksidan yang ada di dalamnya menurut sebuah penelitian dapat membantu mengurangi risiko penyakit Parkinson dengan mencegah stres oksidatif dan penggumpalan alpha-synuclein protein.
  • Flavonoid. Sebuah penelitian menunjukkan antioksidan ini dapat menurunkan risiko penyakit Parkinson. Buah beri, apel, beberapa sayuran, teh, dan anggur warna merah mengandung flavonoid.
  • Menghindari aldehydes. Memanaskan dan menggunakan kembali minyak goreng, seperti minyak bunga matahari, dapat menyebabkan munculnya aldehydes, bahan kimia beracun yang memiliki kaitan dengan Parkinson dan penyakit lainnya.

Baca Juga: 13 Gejala Penyakit Parkinson yang Paling Umum

5. Konsumsi Makanan Organik

Sejumlah peneliti menemukan bahwa kadar pestisida/herbisida tinggi terdapat di otak penderita Parkinson. Selain itu, pekerja pertanian yang terpapar bahan kimia tersebut memiliki risiko penyakit Parkinson lebih tinggi daripada masyarakat umum.

Oleh karena itu, untuk mengurangi paparan kedua bahan kimia ini, Anda disarankan mengonsumsi makanan-makanan organik. Meski diklaim organik, beberapa makanan masih ada yang mengandung  pestisida dan herbisida di dalamnya. Inilah sebabnya mengapa mengetahui asal makanan adalah sesuatu yang penting.

6. Meningkatkan Konsumsi Sayur

Sebuah studi menunjukkan bahwa peningkatan jumlah asam folat vitamin B, terutama dalam sayuran, dapat secara signifikan mengurangi risiko Parkinson.

Sumber terbaik asam folat adalah sayuran hijau tua seperti brokoli, bayam, collard hijau, kubis brussel, asparagus, dan okra. Vitamin B ini juga dapat ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan lentil.

7. Asam Lemak Omega-3

Asam lemak omega-3 sangat terlibat dalam pencegahan degenerasi dan kematian sel. Sebuah studi yang dilakukan pada hewan mengungkapkan bahwa, asam lemak omega-3 efektif dalam mencegah Parkinson.

Omega-3 memiliki manfaat tambahan untuk menyeimbangkan kadar kolesterol, meningkatkan kekebalan, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Sumber utama asam lemak ini adalah ikan makarel, salmon, cod, dan kenari.

8. Vitamin D3

Vitamin D hanya berasal dari dua sumber:

  • Sinar matahari. Dengan bantuan kolesterol dan vitamin, vitamin D diubah secara kimiawi dan diserap ke dalam aliran darah.
  • Lemak hewani. Hewan yang diberi makan rumput merupakan sumber vitamin D yang baik.

Tanpa vitamin D yang cukup, Anda tidak dapat menyerap jumlah kalsium atau fosfor yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik, keadaan ini pada akhirnya menyebabkan sejumlah efek negatif yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.

Para peneliti menemukan bahwa sekitar 70 persen pasien Parkinson awal yang tidak diobati memiliki kadar vitamin D yang rendah.

9. Teh Hijau

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam teh hijau memiliki banyak manfaat perlindungan pada jaringan saraf otak. Teh hijau juga telah terbukti mempertahankan kadar dopamin di jaringan otak yang sakit, serta mengurangi keparahan gejala pada seseorang yang sudah didiagnosis penyakit Parkinson.

Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kafein yang ditemukan dalam kopi, teh, dan cola, lebih jarang terkena penyakit Parkinson daripada mereka yang tidak meminumnya.

Namun, masih belum diketahui apakah kafein benar-benar melindungi terhadap penyakit Parkinson atau terkait dengan cara lain. Saat ini tidak ada cukup bukti untuk menyarankan minum-minuman berkafein untuk melindungi terhadap Parkinson.

Baca Juga: Berbagai Obat Parkinson yang Membantu Meredakan Gejala

10. CoQ10

CoQ10 atau koenzim Q10  adalah adalah antioksidan yang terdapat pada hampir tiap sel pada tubuh manusia, namun sebagian besar ditemukan pada hewan. Sel-sel tubuh menggunakan CoQ10 untuk menghasilkan energi dan pemeliharaan sel.

Kekurangan CoQ10 telah terbukti berkontribusi pada kondisi neurodegeneratif terkait usia seperti Alzheimer dan Parkinson. Selain itu, CoQ10 ditemukan berlimpah di hati, ginjal, jantung, daging sapi, dan ikan liar.

Nah, itulah berbagai cara mencegah Parkinson yang bisa Anda coba. Dikarenakan tidak ada obat yang diketahui mampu menghilangkan penyakit ini, sangat penting untuk mencegah penyakit sebelum muncul gejala.

paket obat isolasi mandiri doktersehat

 

  1. Anonim. 7 Scientifically Backed Ways to Prevent Parkinson’s Disease. https://www.judsonsmartliving.org/blog/7-scientifically-backed-ways-to-prevent-parkinsons-disease/. (Diakses pada 8 Juli 2021).
  2. Anonim. Fighting Parkinson’s Disease with Exercise and Diet. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/parkinsons-disease/fighting-parkinson-disease-with-exercise-and-diet. (Diakses pada 8 Juli 2021).
  3. Anonim. Parkinson’s disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/parkinsons-disease/diagnosis-treatment/drc-20376062. (Diakses pada 8 Juli 2021).
  4. Brazier, Yvette. 2021. Parkinson’s disease early signs and causes. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323396. (Diakses pada 8 Juli 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi