DokterSehat.Com – Perhelatan Piala Dunia akan memasuki babak 16 besar, nih. Tim dari negara mana saja yang Anda jagokan untuk melaju ke final dan akhirnya mendapatkan gelar juara? Well, simpan dahulu jawaban Anda. Pada artikel ini kita tidak akan membahas siapa saja yang akan menang, tapi membahas sepak bola itu sendiri.
Olahraga yang dilakukan di lapangan besar dengan satu tim berjumlah 11 orang ini memang populer dan menyehatkan. Mengapa menyehatkan? Karena pemainnya akan banyak berlari, melakukan akselerasi, dan membakar lemak lebih banyak dari biasanya.
Sayangnya, meski olahraga ini sangat hebat, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa mengincar pemainnya. Berikut beberapa risiko kesehatan yang harus dihindari agar tidak ada gangguan pada tubuh.
-
Risiko gegar otak
Tidak bisa dimungkiri lagi kalau sepak bola adalah olahraga yang cukup berisiko meski peminatnya sangat banyak di seluruh dunia. Salah satu risiko yang bisa mengenai semua pria yang ikut bertanding adalah gegar otak ringan atau gegar otak parah tergantung intensitas yang diterima.
Saat bermain bola, kepala kerap digunakan untuk menyundul bola dengan kuat. Bahkan beberapa pemain bola sering melakukan latihan dengan menyundul bola berkali-kali sampai mereka mampu melakukannya. Kalau kepala terus menyundul pola, risiko cedera cukup tinggi.
-
Risiko cedera otot
Sepak bola adalah olahraga dengan intensitas yang cukup tinggi sehingga bisa menekan otot untuk bekerja di luar batasnya. Otot yang kerap dipaksa untuk bekerja adalah otot di bagian betis dan juga paha yang banyak untuk berlari. Sementara itu untuk kiper akan menggunakan otot di tangan juga.
Kalau pemain bola menggunakan ototnya melebihi batas misal karena kurang beristirahat, risiko cedera otot tetap bisa terjadi. Cedera otot ini bisa menimbulkan rasa sakit yang cukup besar dan menyebabkan kaki dan tangan susah digerakkan.
-
Risiko patah tulang
Inti dari olahraga sepak bola adalah berlari, mengoper bola ke rekan satu tim, dan mencetak gol sebanyak-banyaknya. Nah, untuk melakukan gerakan ini pemain sepak bola harus berlari dengan cepat dan berhenti mendadak jika diperlukan.
Apa yang dilakukan pemain bola ini bisa saja menyebabkan tubuh tidak seimbang sehingga terjadi tabrakan. Selain itu perebutan bola antar pemain bisa menyebabkan benturan-benturan yang cukup hebat dan menyebabkan tulang jadi bergeser, retak, atau malah patah.
-
Risiko gangguan pada penis
Meski cukup minor, olahraga yang terlalu kuat khususnya berlari menyebabkan gangguan pada penis. Area di sekitar selangkangan akar terdampak akibat kontraksi otot berkali-kali sehingga rasa sakit bisa saja terjadi pada testis atau pada area di sekitar prostat.
Agar risiko gangguan pada penis ini bisa dihindari, beberapa pemain bola disarankan menggunakan celana dalam bentuk kompresor. Celana dalam yang cukup ketat ini akan menjaga area di sekitar penis sehingga aman untuk berlari.
-
Risiko kematian
Namanya juga sepak bola, tubrukan antar pemain kadang tidak bisa dihindari. Bahkan pada kasus tertentu, benturan antar pemain bisa menyebabkan cedera yang cukup besar pada kepala dan menyebabkan gegar otak, perdarahan, dan akhirnya kehilangan nyawa.
Mengingat banyaknya risiko saat bermain bola, pemain tetap disarankan untuk berhati-hati karena organ pada tubuhnya bisa kena tubrukan, terbentur ke tanah, dan hal buruk lain yang bisa membuat tubuh mengalami cacat.
Nah, sepak bola juga mirip sekali dengan futsal, risikonya tetap besar. Namun, Anda tidak perlu khawatir kalau akan melakukannya. Selama susah pemanasan dan selalu berhati-hati dalam bergerak, tubuh akan tetap sehat dan aman.