DokterSehat.Com- Seorang wanita salah menganggap wasabi sebagai alpukat. Dengan santai ia mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Sayangnya hal ini membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Makan Wasabi Berlebihan Membuat Sang Wanita Masuk RS
Wasabi dan alpukat memang memiliki warna dan tekstur yang mirip, apalagi jika alpukat sudah dikerok dari buahnya. Hanya saja, sang wanita yang tidak disebutkan namanya ini salah menganggap wasabi yang pedas dengan alpukat yang memiliki rasa yang manis.
Sang wanita berusia 60 tahun ini memakan wasabi dalam jumlah yang terlalu banyak. Dia pun kemudian dilarikan ke sebuah rumah sakit di Israel akibat terkena gangguan jantung setelah melakukannya.
Sebenarnya, sang wanita hanya mengonsumsi satu sendok teh wasabi, namun jumlah ini sudah cukup untuk memicu gejala sindrom kardiomiopati takotsubo. Sebagai informasi, British Medical Journal (BMJ) menyebut sindrom ini terjadi akibat ventrikel kiri jantung yang tidak lagi bisa berfungsi. Hal ini sering terjadi pada wanita berusia lanjut akibat stres emosional atau stres fisik yang datang secara tiba-tiba.
Sayangnya, stres fisik bisa saja terjadi jika kita sembarangan makan wasabi dan tidak terbiasa mengonsumsinya sebelumnya. Hal inilah yang terjadi pada sang wanita. Hanya beberapa menit setelah makan, ia merasakan tekanan pada dada yang kemudian menjalar hingga ke lengan dalam waktu beberapa jam.
Keesokan harinya, sang wanita merasa lemah sehingga dilarikan ke rumah sakit. Setelah dirawat di pusat rehabilitasi khusus jantung, sebulan kemudian kondisinya membaik.
Manfaat Wasabi bagi Kesehatan
Pakar kesehatan menyebut wasabi sebenarnya termasuk dalam bahan makanan yang baik bagi kesehatan. Rasanya memang cukup pedas, namun asalkan dikonsumsi dengan jumlah dan frekuensi yang tepat, bisa bermanfaat.
Berikut adalah beberapa manfaat wasabi bagi kesehatan.
-
Membantu Menurunkan Risiko Kanker
Di dalam wasabi ternyata terdapat kandungan yang bisa menurunkan risiko kanker. Kandungan tersebut adalah fitonutrien bernama isothiocyanate. Senyawa inilah yang membuat wasabi memiliki rasa pedas yang sangat khas.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers, and Prevention Journal, disebutkan bahwa rutin mengonsumsi senyawa ini bisa membantu menurunkan risiko terkena kanker paru, kanker kerongkongan, dan kanker saluran pencernaan.
2. Baik bagi Kesehatan Jantung
Wasabi memiliki kandungan antihyercholesterolemic yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsinya secara rutin, bisa membantu menurunkan risiko terkena kolesterol tinggi, stroke, serangan jantung, dan masalah kardiovaskular lainnya.
3. Mengatasi Nyeri
Penelitian yang dilakukan di University of California menghasilkan fakta bahwa di dalam wasabi terdapat kandungan isothicyanate yang bisa mengatasi rasa nyeri akibat peradangan atau masalah persendian di dalam tubuh. Senyawa ini akan langsung memberikan dampak bagi reseptor yang mengendalikan rasa sakit di dalam tubuh.
4. Baik bagi Sistem Pernapasan
Di dalam wasabi terdapat kandungan yang bisa menyehatkan saluran pernapasan. Penderita asma bahkan sangat disarankan untuk mengonsumsinya karena bisa membantu mengatasi gejala dari masalah kesehatan tersebut.
5. Baik bagi Saluran Pencernaan
Wasabi memiliki sifat anti bakteri. Hal ini tentu bisa membantu menjaga keseimbangan bakteri di dalam saluran pencernaan. Rutin mengonsumsinya bahkan disebut-sebut bisa membantu mencegah kanker lambung dan peadangan pada lambung.
Bahkan, pakar kesehatan menyebut wasabi bisa membantu mengatasi masalah sembelit atau buang air besar.
Sumber:
- Hosie, Rachel. 2019. A woman mistook wasabi for avocado, then ate so much of it she developed a heart condition and had to go to hospital. insider.com/woman-mistakes-wasabi-for-avocado-eats-develops-heart-condition-2019-9. (Diakses pada 25 September 2019).