Salah satu masalah yang umum dihadapi orang tua terkait pemberian susu formula (sufor) pada anak adalah si Kecil enggan menghabiskannya hingga tuntas. Apa yang menyebabkan bayi bosan minum susu formula dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Mengapa Bayi Bosan Minum Susu Formula?
Susu formula adalah makanan utama bayi saat ibu tidak bisa memberikan ASI. Terutama pada bayi berusia enam bulan ke bawah. Namun, ada kalanya bayi terlihat menolak meminum sufor. Hal ini dapat terlihat pada usia 4-6 bulan, terutama saat si Kecil mulai dikenalkan pada jenis makanan atau minuman lain.
Saat bayi bosan minum sufor, hal tersebut membuat konsumsi susunya akan berkurang. Hal ini membuat beberapa ibu akan khawatir terhadap asupan gizi anak.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan bayi bosan meminum susu formula, di antaranya:
1. Tekstur dan rasa baru
Usia 4-6 bulan adalah usia peralihan dari konsumsi susu sepenuhnya ke makanan pendamping. Beberapa ibu mulai mengenalkan satu atau dua sendok sari buah pada si Kecil di usia ini. Hingga saat berusia 6 bulan anak mulai mengenal makanan pendamping seperti puree buah dan bubur cair.
Perubahan tekstur dan rasa ini adalah pengalaman baru bagi bayi. Hal ini memancing rasa penasaran dan menstimulasi indra pengecapnya.
Kondisi ini bisa membuat bayi menolak susu yang rasanya monoton dan sudah dia kenal. Lidah dan organ mulut adalah sarana belajar bagi bayi, dan proses belajar ini terkadang membuatnya enggan meminum susu.
2. Kenyang dengan makanan lain
Saat bayi telah mendapatkan MPASI, bisa jadi dia sudah kenyang hingga menolak pemberian sufor. Makanan pendamping memiliki tekstur lebih padat dan bertahan lebih lama di dalam perutnya, sehingga wajar jika anak menolak susu walaupun saat itu adalah waktunya menyusu.
3. Terlalu banyak camilan
Di usia 12 bulan ke atas umumnya si Kecil mulai memiliki lebih banyak pilihan makanan pendamping. Selain makanan utama, ibu juga terkadang memberikan camilan. Rasa camilan yang lebih bervariasi lebih menarik dibandingkan rasa susu yang itu-itu saja.
4. Meniru
Bayi adalah peniru ulung. Ketika ia melihat orang-orang yang lebih besar di sekitarnya tidak minum susu, maka si Kecil akan berusaha melakukan hal yang sama.
5. Merasa terpaksa
Susu memiliki komponen nutrisi penting yang dapat membantu tumbuh kembang bayi. Hal ini membuat beberapa ibu tetap menyodorkan botol susu walau anak menolak.
Pengalaman dipaksa minum susu akan membekas di memori anak. Selanjutnya ia akan kembali menolak minum susu, bahkan melakukan penolakan yang lebih keras dari sebelumnya.
Baca Juga: Adakah Alternatif Pengganti ASI Selain Susu Formula?
Cara Mengatasi Bayi Bosan Minum Susu Formula
Semakin bertambahnya jenis dan jumlah makanan pendamping yang dikonsumsi bayi, semakin terpenuhi juga kebutuhan nutrisinya. Namun susu tetap diperlukan karena ada beberapa zat gizi yang sebagian besar didapatkan dari susu.
Jika si Kecil masih bosan minum susu formula,ibu dapat melakukan beberapa trik berikut ini.
1. Mengganti rasa susu
Untuk bayi di usia 12 bulan ke atas, lebih banyak varian rasa susu yang tersedia. Ibu dapat mengganti rasa yang selama ini dikonsumsi dengan rasa baru agar dia tidak bosan.
2. Memasukkan susu ke dalam bahan makanan
Jika si Kecil lebih suka camilannya dibanding susu, Anda bisa memasukkan susu sebagai salah satu bahan dalam camilan, misalnya puding, sup krim, cake, atau kukis.
Selain itu, Anda juga dapat mengajak bayi ikut serta saat membuat camilan sehingga dia dapat melihat bahwa makanan kesukaannya menjadi lezat karena campuran susu di dalamnya.
3. Memberikan susu sebelum cemilan
Cara lainnya adalah memberikan susu mendekati jam ngemil si Kecil. Dengan begitu jumlah konsumsi cemilannya akan berkurang karena masih merasa kenyang.
Anda juga dapat mengatur menu cemilannya, misalnya mengurangi camilan manis dan kaya karbohidrat agar anak tidak terlalu kenyang. Gula akan bertahan dan mengurangi rasa lapar dalam waktu lama. Akibatnya si Kecil tidak berselera meminum susunya.
3. Memberi reward jika anak berhasil meminum susunya
Tidak ada salahnya memberikan reward ketika anak berhasil menghabiskan susunya. Tidak perlu hadiah mahal yang menguras kantong. Reward bisa saja berbentuk hal-hal sederhana namun berkesan. Misalnya:
- Pujian, pelukan, dan ucapan terima kasih karena dia telah meminum susu hingga habis.
- Stiker bintang yang dapat ditempelkan di papan khusus. Stiker ini dapat ditukarkan dengan hadiah setelah mencapai jumlah tertentu.
- Mengabarkan prestasinya pada orang-orang terdekatnya. Misalnya kakek, nenek, atau anggota keluarga lainnya. Minta mereka menyemangati anak untuk kembali mengulanginya di lain waktu.
4. Melalui cerita dan dongeng
Dongeng dan kisah-kisah menarik yang dibacakan sebelum tidur adalah stimulan kuat bagi bayi, terutama yang berusia 12 bulan ke atas. Ibu dapat memilih buku cerita atau dongeng yang menggambarkan asyiknya minum susu. Sehingga si Kecil tertarik untuk meniru kisah tersebut.
Seiring waktu dan bertambahnya usia, kebutuhannya akan susu juga berkurang. Namun selagi berusia di bawah 2 tahun, Anda tetap harus berusaha agar anak mengonsumsi susu dalam jumlah yang cukup.